PERANGKAP TIKUS ELEKTRONIK BERBASIS IOT
PERANGKAP TIKUS
ELEKTRONIK
BERBASIS IOT
Ahmad
Sya’rony1 ; Muhammad Billy Putra Kusuma2 ; Muhammad
Nurul Huda³ ; Samuel BETA4
Prodi
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl.
Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
e-mail
: ahmadrony097@gmail.com1,
billyputra188@gmail.com2, hudan5111@gmail.com3, sambetak2@gmail.com4
Abstract - In the current era of globalization, the development of
development is very rapid. The rapid increase in population also has an impact
on land requirements for shelter. It also impacts on the decreasing habitat of
animals, one of which is mice. Rats are often considered pests by the community
because they roam the houses. Good for finding food or nesting.
To overcome the above problem, we created a project entitled
"IOT-Based Electronic Mouse Traps". Because of the busyness of the
community this tool was made to make it easier to check mice that were caught
because they were connected to a telegram for notification / notification of
caught mice, so that it would be more efficient and save time and also prevent
mice that were trapped into dead because they forgot to dispose. Notification
itself will be sent every time a mouse is caught and there will be information
about the number of mice that are caught.
Keywords: NodeMCU, Reed Switch, Infrared Sensor, Motor Servo, Telegram,
Camera.
Intisari
– era globalisasi sekarang ini perkembangan
pembangunan sangat pesat. Peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat juga
berdampak pada kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Hal itu berdampak juga
pada habitat hewan yang semakin berkurang, salah satunya adalah tikus. Tikus
sering di anggap hama oleh masyarakat karena berkeliaran di rumah-rumah. Baik
untuk mencari makan ataupun bersarang.
Untuk mengatasi masalah di atas, kami membuat sebuah
proyek yang berjudul “Perangkap Tikus Elektronik Berbasis IOT”. Karena
kesibukan masyarakat alat ini dibuat untuk mempermudah dalam pengecekan tikus
yang tertangkap karena tersambung ke dalam telegram untuk pemberitahuan/
notifikasi tikus tertangkap, dengan begitu akan lebih efisien dan menghemat
waktu dan juga mencegah tikus yang terjebak menjadi bangkai karena lupa untuk
di buang. Notifikasi
sendiri akan dikirim setiap ada tikus yang tertangkap dan akan ada informasi
jumlah tikus yang tertangkap.
Kata
kunci : NodeMCU, Saklar buluh, Infrared Sensor, Motor Servo, Telegram, Camera.
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era globalisasi
sekarang ini perkembangan pembangunan sangat pesat. Peningkatan jumlah penduduk
yang sangat pesat juga berdampak pada kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Hal
itu berdampak juga pada habitat hewan yang semakin berkurang, salah satunya
adalah tikus. Tikus sering di anggap hama oleh masyarakat karena berkeliaran di
rumah-rumah. Baik untuk mencari makan ataupun bersarang.
Untuk mengatasi
masalah di atas, kami membuat sebuah proyek yang berjudul “Perangkap Tikus
Elektronik Berbasis IOT”. Karena kesibukan masyarakat alat ini dibuat untuk
mempermudah dalam pengecekan tikus yang tertangkap karena tersambung ke dalam
telegram untuk pemberitahuan/ notifikasi tikus tertangkap, dengan begitu akan
lebih efisien dan menghemat waktu dan juga mencegah tikus yang terjebak menjadi
bangkai karena lupa untuk di buang. Notifikasi sendiri akan dikirim setiap ada
tikus yang tertangkap dan akan ada informasi jumlah tikus yang tertangkap.
.
1.2
Rumusan Masalah
Permasalahan
yang akan diselesai-kan dalam proyek elektronika adalah:
1.
Bagaimana
cara menyambung- kan nodeMCU dengan Wi-Fi ?
2.
Bagaimana
cara membaca magnetic switch untuk dirubah ke pesan telegram ?
3.
Bagaimana
cara membaca sensor infrared untuk dirubah menjadi gerakan motor servo?
1.3
Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk
membuat perangkap tikus yang mudah dalam pengecekan.
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
NodeMCU
NodeMCU adalah
platform IoT open source. [4] [5] Ini termasuk firmware yang berjalan pada
ESP8266 Wi-Fi SoC dari Espressif Systems, dan perangkat keras yang didasarkan
pada modul ESP-12. [6] [7] Istilah "NodeMCU" secara default mengacu
pada firmware daripada kit pengembangan. Firmware menggunakan bahasa scripting
Lua. Ini didasarkan pada proyek eLua, dan dibangun di atas Espressif Non-OS SDK
untuk ESP8266. Ini menggunakan banyak proyek open source, seperti lua-cjson [8]
dan SPIFFS. [9]
Gambar 2.1 NodeMCU
2.2
Motor Servo
Motor servo adalah sebuah
perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol
umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk
menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo
merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian
kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC
akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan
potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi
sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo. Penggunaan sistem kontrol loop
tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir
dari poros motor servo
Gambar 2.2 Motor Servo
Ada dua jenis motor servo,
yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih dapat menangani arus yang
tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan pada mesin-mesin
industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk digunakan pada
aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya,
umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan terdapat di pasaran, yaitu
motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation continuous.
Motor servo standard (servo
rotation 180⁰)
adalah jenis yang paling umum dari motor servo, dimana putaran poros
outputnya terbatas hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya setengah
lingkaran atau 180⁰.
Motor servo rotation
continuous merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo
standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain
dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.
Prinsip kerja motor servo
Motor servo dikendalikan dengan
memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui
kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi
sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu
1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah
posisi 0⁰
atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang
diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah
posisi 180⁰
atau ke kanan (searah jarum jam).
2.3
Reed Switch/Saklar Buluh
Gambar 2.3 Saklar Buluh
Saklar buluh adalah sakelar listrik yang dioperasikan
oleh medan magnet terapan. Itu ditemukan di Bell Telephone Laboratories pada
tahun 1936 oleh Walter B. Ellwood. Dalam bentuknya yang paling sederhana dan
paling umum, itu terdiri dari sepasang kontak logam fleksibel feromagnetik
dalam amplop kaca tertutup rapat. Kontak biasanya terbuka, menutup ketika ada
medan magnet, atau mereka biasanya tertutup dan terbuka ketika medan magnet
diterapkan. Saklar dapat digerakkan oleh koil elektromagnetik, membuat relai
buluh, [1] atau dengan membawa magnet permanen di dekatnya. Ketika medan magnet
dilepaskan, kontak di saklar buluh kembali ke posisi semula.
Buluh adalah
bagian logam di dalam amplop saklar buluh yang relatif tipis dan lebar untuk
membuatnya fleksibel. Agak menyerupai bagian dari beberapa tanaman buluh.
Istilah "buluh" juga dapat mencakup kabel eksternal dan juga bagian
internal.
2.4
Sensor
Inframerah
Gambar 2.4 Sensor Inframerah
Sensor infrared adalah
komponen elektronika yang mampu mengidentifikasi
karakteristik tertentu yang berada disekitarnya dengan cara memancarkan atau
mendeteksi radiasi infrared. sensor infrared yang dapat bekerja dengan efektif
pada jarak 3 – 80 cm. Adjustable infrared sensor ini mampu mendeteksi
objek transparan ataupun buram.
Sensor infrared ini
memiliki 3 buah kabel, yaitu:
– Coklat : 5V
– Biru : 0 V
– Hitam : Output signal
III PERANCANGAN ALAT
3.1
Diagram Blok
Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip
kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan
proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat
dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat
yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Blok
Keterangan
:
- Sensor infra merah membaca
ada/tidak tikus yang datang
- Saklar buluh membaca
ada/tidak tikus terjebak
- Tombol reset untuk memulai ulang
program
- NodeMCU sebagai pemroses dari masukan
- Lampu indikator untuk
menunjukkan alat dalam kondisi on
- Motor servo untuk
menggerakan penutup kamera setelah sensor inframerah mendeteksi ada tikus
datang
- Kamera sebagai alat
pemantau ketika tikus datang sampai dengan terjebak
- Telegram sebagai
notifikasi jarak jauh
3.2
Cara
Kerja Alat
1.
Pertama perangkap tikus dalam kondisi MENYALA dengan di tandai lampu indikator.
2.
Ketika tidak ada tikus sensor inframerah dalam kondisi aktif rendah,
dan sensor buluh menempel
dengan magnet dan dalam kondisi tertutup.
3.
ketika ada tikus melewati sensor inframerah maka sensor inframerah akan aktif tinggi dan menyebabkan motor servo
berputar membuka lensa kamera dan secara otomatis kamera merekam vidio selama
10 detik hingga tikus masuk
ke perangkap dan menyimpanya kedalam memori card yang sudah terpasang pada
kamera.
4.
Saat tikus masuk perangkap maka sensor buluh akan terangkat dari magnet yang
menyebabkan sensor buluh
berubah menjadi kondisi terbuka. Pada saat itu nodeMCU akan mengirimkan
notifikasi tikus tertangkap melalui telegram.
3.3
Perancangan Perangkat Keras
Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan
rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan.
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian
dilengkapi dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan
dan luaran alat.
Gambar 3.1 Rangkaian
alat
Pada
gambar dibawah ini ditunjukkan pengawatan pin ARM dengan komponen lainnya.
Gambar 3.2 Pengawatan
3.4
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan ini
digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari
beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan
untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang
dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan
pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya
program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah :
Gambar
3.3 Diagram alir program
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan
1.
perangkap tikus ini dapat terhubung ke telegram
untuk mengirimkan notifikasi tikus tertangkap
2.
kamera akan mengirim video setelah kamera
mendeteksi gerakan motor servo dan merekam tikus yang datang dan tertangkap
Daftar Pustaka
[1] A. Zainuri, D.
R. Santoso, I. Pendahuluan, M. Infus, U. Pasien, and B. Jaringan, “Monitoring
dan Identifikasi Gangguan Infus Menggunakan Mikrokontroler AVR,” vol. 6, no. 1,
pp. 49–54, 2012.
[2] I. Nugrahanto,
T. Elektro, U. Wisnuwardhana, and M. Email, “Pembuatan Water Level Sebagai
Pengendali Water Pump Otomatis Berbasis Transistor,” J. Ilmu-Ilmu Tek. -
Sist., vol. 13, no. 1, pp. 59–70, 2017.
[3] M. Sari and
Gunawan, “Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor
Kelembaban Tanah,” J. Electr. Technol., vol. 3, no. 1, pp. 13–17, 2018.
[4] A. Bachri and
E. W. Santoso, “Prototype penyiram tanaman otomatis dengan sensor kelembaban
tanah berbasis Atmega 328,” J. JE-Unisla, vol. 2, no. 1, pp. 5–10, 2017.
LAMPIRAN
8. Video Hasil
Nama penulis Ahmad Sya’rony. Penulis
dilahirkan di Kota Blora, 24 April 2000.
Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI Muhammadiyah kunduran, SMP
Negeri 1 Kunduran, dan SMA Negeri 1 Blora.
Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan
pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.01. Apabila ada kritik
dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai
penelitian ini, bisa menghubungi melalui email ahmadrony097@gmail.com
Nama penulis Muhammad Billy Putra Kusuma. Penulis dilahirkan
di Kota Semarang, 29 September 1999. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SDN Ngaliyan 05 Semarang, SMPN 23 Semarang, dan SMKN 4
Semarang.. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan
pendidikan SMK. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa
baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3 Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.3.03. Apabila ada
kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis
melalui email billyputra188@gmail.com
Nama penulis Muhammad Nurul Huda. Penulis dilahirkan
di Kota Boyolali, 20 Agustus 1999. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SDIT Al Firdaus Nogosari,
Boyolali, MTsN Tinawas, dan SMAN 1 Nogosari, Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima
menjadi mahasiswa baru diploma (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan
Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar
dengan NIM 3.32.17.3.15. Apabila ada kritik, saran, dan
pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui hudan5111@gmail.com
Tidak ada komentar: