Header Ads

PERANGKAP TIKUS ELEKTRONIK BERBASIS IOT



PERANGKAP TIKUS ELEKTRONIK
BERBASIS IOT

Ahmad Sya’rony; Muhammad Billy Putra Kusuma; Muhammad Nurul Huda³ ; Samuel BETA4 

Prodi Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275



Abstract - In the current era of globalization, the development of development is very rapid. The rapid increase in population also has an impact on land requirements for shelter. It also impacts on the decreasing habitat of animals, one of which is mice. Rats are often considered pests by the community because they roam the houses. Good for finding food or nesting.
To overcome the above problem, we created a project entitled "IOT-Based Electronic Mouse Traps". Because of the busyness of the community this tool was made to make it easier to check mice that were caught because they were connected to a telegram for notification / notification of caught mice, so that it would be more efficient and save time and also prevent mice that were trapped into dead because they forgot to dispose. Notification itself will be sent every time a mouse is caught and there will be information about the number of mice that are caught.
Keywords: NodeMCU, Reed Switch, Infrared Sensor, Motor Servo, Telegram, Camera.


Intisari – era globalisasi sekarang ini perkembangan pembangunan sangat pesat. Peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat juga berdampak pada kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Hal itu berdampak juga pada habitat hewan yang semakin berkurang, salah satunya adalah tikus. Tikus sering di anggap hama oleh masyarakat karena berkeliaran di rumah-rumah. Baik untuk mencari makan ataupun bersarang.
Untuk mengatasi masalah di atas, kami membuat sebuah proyek yang berjudul “Perangkap Tikus Elektronik Berbasis IOT”. Karena kesibukan masyarakat alat ini dibuat untuk mempermudah dalam pengecekan tikus yang tertangkap karena tersambung ke dalam telegram untuk pemberitahuan/ notifikasi tikus tertangkap, dengan begitu akan lebih efisien dan menghemat waktu dan juga mencegah tikus yang terjebak menjadi bangkai karena lupa untuk di buang. Notifikasi sendiri akan dikirim setiap ada tikus yang tertangkap dan akan ada informasi jumlah tikus yang tertangkap.
Kata kunci : NodeMCU, Saklar buluh, Infrared Sensor, Motor Servo, Telegram, Camera.


I         PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini perkembangan pembangunan sangat pesat. Peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat juga berdampak pada kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Hal itu berdampak juga pada habitat hewan yang semakin berkurang, salah satunya adalah tikus. Tikus sering di anggap hama oleh masyarakat karena berkeliaran di rumah-rumah. Baik untuk mencari makan ataupun bersarang.
Untuk mengatasi masalah di atas, kami membuat sebuah proyek yang berjudul “Perangkap Tikus Elektronik Berbasis IOT”. Karena kesibukan masyarakat alat ini dibuat untuk mempermudah dalam pengecekan tikus yang tertangkap karena tersambung ke dalam telegram untuk pemberitahuan/ notifikasi tikus tertangkap, dengan begitu akan lebih efisien dan menghemat waktu dan juga mencegah tikus yang terjebak menjadi bangkai karena lupa untuk di buang. Notifikasi sendiri akan dikirim setiap ada tikus yang tertangkap dan akan ada informasi jumlah tikus yang tertangkap.
.

1.2        Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesai-kan dalam proyek elektronika adalah:
1.      Bagaimana cara menyambung- kan  nodeMCU dengan Wi-Fi ?
2.      Bagaimana cara membaca magnetic switch untuk dirubah ke pesan telegram ?
3.      Bagaimana cara membaca sensor infrared untuk dirubah menjadi gerakan motor servo?

1.3        Tujuan

Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk membuat perangkap tikus yang mudah dalam pengecekan.

II     TINJAUAN PUSTAKA

2.1        NodeMCU

NodeMCU adalah platform IoT open source. [4] [5] Ini termasuk firmware yang berjalan pada ESP8266 Wi-Fi SoC dari Espressif Systems, dan perangkat keras yang didasarkan pada modul ESP-12. [6] [7] Istilah "NodeMCU" secara default mengacu pada firmware daripada kit pengembangan. Firmware menggunakan bahasa scripting Lua. Ini didasarkan pada proyek eLua, dan dibangun di atas Espressif Non-OS SDK untuk ESP8266. Ini menggunakan banyak proyek open source, seperti lua-cjson [8] dan SPIFFS. [9]


Gambar 2.1 NodeMCU

2.2        Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo. Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo

               Gambar 2.2 Motor Servo

Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan terdapat di pasaran, yaitu motor servo rotation 180 dan servo rotation continuous.
Motor servo standard (servo rotation 180) adalah jenis yang paling umum dari motor servo, dimana putaran  poros outputnya terbatas hanya 90 kearah kanan dan 90 kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya setengah lingkaran atau 180.
 Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.


Prinsip kerja motor servo
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0 atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180 atau ke kanan (searah jarum jam).

2.3        Reed Switch/Saklar Buluh

Gambar 2.3 Saklar Buluh

Saklar buluh adalah sakelar listrik yang dioperasikan oleh medan magnet terapan. Itu ditemukan di Bell Telephone Laboratories pada tahun 1936 oleh Walter B. Ellwood. Dalam bentuknya yang paling sederhana dan paling umum, itu terdiri dari sepasang kontak logam fleksibel feromagnetik dalam amplop kaca tertutup rapat. Kontak biasanya terbuka, menutup ketika ada medan magnet, atau mereka biasanya tertutup dan terbuka ketika medan magnet diterapkan. Saklar dapat digerakkan oleh koil elektromagnetik, membuat relai buluh, [1] atau dengan membawa magnet permanen di dekatnya. Ketika medan magnet dilepaskan, kontak di saklar buluh kembali ke posisi semula.

Buluh adalah bagian logam di dalam amplop saklar buluh yang relatif tipis dan lebar untuk membuatnya fleksibel. Agak menyerupai bagian dari beberapa tanaman buluh. Istilah "buluh" juga dapat mencakup kabel eksternal dan juga bagian internal.

2.4        Sensor Inframerah


Gambar 2.4 Sensor Inframerah
Sensor infrared adalah komponen elektronika yang mampu mengidentifikasi karakteristik tertentu yang berada disekitarnya dengan cara memancarkan atau mendeteksi radiasi infrared. sensor infrared yang dapat bekerja dengan efektif pada jarak 3 – 80 cm. Adjustable infrared sensor ini mampu mendeteksi objek transparan ataupun buram.
Sensor infrared ini memiliki 3 buah kabel, yaitu:
– Coklat : 5V
– Biru : 0 V
– Hitam : Output signal



III  PERANCANGAN ALAT

3.1        Diagram Blok

Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.


Gambar 3.1 Diagram Blok

Keterangan :
  1. Sensor infra merah membaca ada/tidak tikus yang datang
  2. Saklar buluh membaca ada/tidak tikus terjebak
  3. Tombol reset untuk memulai ulang program
  4. NodeMCU sebagai pemroses dari masukan
  5. Lampu indikator untuk menunjukkan alat dalam kondisi on
  6. Motor servo untuk menggerakan penutup kamera setelah sensor inframerah mendeteksi ada tikus datang
  7. Kamera sebagai alat pemantau ketika tikus datang sampai dengan terjebak
  8. Telegram sebagai notifikasi jarak jauh

3.2        Cara Kerja Alat

1.      Pertama perangkap tikus dalam kondisi MENYALA dengan di tandai lampu indikator.
2.       Ketika tidak ada tikus sensor inframerah dalam kondisi aktif rendah, dan sensor buluh menempel dengan magnet dan dalam kondisi tertutup.
3.      ketika ada tikus melewati sensor inframerah maka sensor inframerah  akan aktif tinggi dan menyebabkan motor servo berputar membuka lensa kamera dan secara otomatis kamera merekam vidio selama 10 detik hingga tikus masuk ke perangkap dan menyimpanya kedalam memori card yang sudah terpasang pada kamera.
4.       Saat tikus masuk perangkap maka sensor buluh akan terangkat dari magnet yang menyebabkan sensor buluh berubah menjadi kondisi terbuka. Pada saat itu nodeMCU akan mengirimkan notifikasi tikus tertangkap melalui telegram.

3.3        Perancangan Perangkat Keras

Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan.
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian dilengkapi dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.


Gambar 3.1 Rangkaian alat
Pada gambar dibawah ini ditunjukkan pengawatan pin ARM dengan komponen lainnya.


Gambar 3.2  Pengawatan

3.4        Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan ini digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah :


Gambar 3.3 Diagram alir program


IV PENUTUP

4.1        Kesimpulan

1.    perangkap tikus ini dapat terhubung ke telegram untuk mengirimkan notifikasi tikus tertangkap
2.    kamera akan mengirim video setelah kamera mendeteksi gerakan motor servo dan merekam tikus yang datang dan tertangkap

Daftar Pustaka
[1]      A. Zainuri, D. R. Santoso, I. Pendahuluan, M. Infus, U. Pasien, and B. Jaringan, “Monitoring dan Identifikasi Gangguan Infus Menggunakan Mikrokontroler AVR,” vol. 6, no. 1, pp. 49–54, 2012.
[2]      I. Nugrahanto, T. Elektro, U. Wisnuwardhana, and M. Email, “Pembuatan Water Level Sebagai Pengendali Water Pump Otomatis Berbasis Transistor,” J. Ilmu-Ilmu Tek. - Sist., vol. 13, no. 1, pp. 59–70, 2017.
[3]      M. Sari and Gunawan, “Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah,” J. Electr. Technol., vol. 3, no. 1, pp. 13–17, 2018.
[4]      A. Bachri and E. W. Santoso, “Prototype penyiram tanaman otomatis dengan sensor kelembaban tanah berbasis Atmega 328,” J. JE-Unisla, vol. 2, no. 1, pp. 5–10, 2017.

LAMPIRAN
8. Video Hasil





Nama penulis Ahmad Sya’rony. Penulis dilahirkan di Kota Blora, 24 April 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI Muhammadiyah kunduran, SMP Negeri 1 Kunduran, dan SMA Negeri 1 Blora.
Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.01. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email ahmadrony097@gmail.com


Nama penulis Muhammad Billy Putra Kusuma. Penulis dilahirkan di Kota Semarang, 29 September 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Ngaliyan 05 Semarang, SMPN 23 Semarang, dan SMKN 4 Semarang.. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.3.03. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email billyputra188@gmail.com


Nama penulis Muhammad Nurul Huda. Penulis dilahirkan di Kota Boyolali, 20 Agustus 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDIT Al Firdaus Nogosari, Boyolali, MTsN Tinawas, dan SMAN 1 Nogosari, Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.15. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui hudan5111@gmail.com




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.