Robot Avoider Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno
Robot Avoider
menggunakan sensor Ultrasonik berbasis Arduino Uno
Amelinda Azalia Savira1 , Galang Tasrul
A’lam2 , Muhammad Abdul Hafizh Al-Mu’tashim3 , Una Windi
Antika4 , Samuel BETA Kuntarjo5
Email : viraamelinda@gmail.com 1, galangtasrul@gmail.com 2 , abdulhafizh05@gmail.com 3 , tycha.una15@gmail.com 4, sambetak2@gmail.com 5
Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik
Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S. H., Tembalang,
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, website : www.polines.ac.id,
Email : sekretariat@polines.ac.id
Abstract-Today,
much children's toys are played for motor performance and entertaining, for
example are cars that can run on their own using batteries but these toy cars
have the disadvantage of being easily damaged because they often crash into the
walls of the house when played. Therefore, the robot avoider was made by
equipped with 3 ultrasonic HC-SR04 sensors on the front of the robot that is
the right side of the front and left side and processed with an Arduino Uno
microcontroller which then produces a DC motor output.
Intisari- Pada
masa sekarang semakin banyak mainan anak-anak yang dimainkan untuk kinerja
motorik serta menghibur sebagai contoh adalah mobil-mobilan yang dapat berjalan
sendiri dengan menggunakan baterai namun mainan mobil-mobilan tersebut
mempunyai kekurangan salah satunya mudah rusak karena seringnya menabrak pada
dinding rumah saat dimainkan. Maka dari itu dibuatlah robot avoider dengan
dilengkapi 3 sensor ultrasonic HC-SR04 dibagian depan robot yaitu bagian sisi
kanan sisi depan dan sisi kiri dan
diproses dengan mikrokontroler Arduino Uno yang kemudian menghasilkan keluaran
motor DC.
Kata kunci : Sensor
Ultrasonic HC-SR04, mikrokontroler Arduino Uno, motor DC.
I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang banyak nya kemajuan teknologi yang salah satunya di dunia mainan anak-anak. Banyak nya tingkat kerusakan mainan pada anak-anak terutama pada robot mobil-mobilan karena tidak adanya sensor untuk mendeteksi jarak benda yang berada di robot tersebut. Oleh karena itu dilakukan perancangan robot avoider yang dapat menghindari penghalang yang berada disekitarnya. Tujuan utama pembuatan ini adalah merancang suatu robot yang memiliki kemampuan untuk menghindari segala rintangan dilintasan yang dilaluinya. Robot avoider ini dibuat dengan modul mikrokontroler Arduino Uno dan sensor ultrasonik untuk bagian depan, sisi kanan dan kirinya. Sensor ultrasonik ini difungsikan untuk mendeteksi jarak benda di depannya sehingga robot tersebut dapat mencari jalan yang tidak terdapat halang rintang atau benda yang berada di depannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sensor Ultrasonik HC-SR04
Sensor ultrasonik adalah
sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi
besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip
dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi
(jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor
ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi
ultrasonik).
Gelombang ultrasonik
adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000
Hz. Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:
- Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
- Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
- Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus :
S = 340.t/2
dimana S merupakan jarak
antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih
antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang
pantul diterima receiver.
Sensor ultrasonic hcsr-04
merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai
pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa
digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini
memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif
dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari
sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
Cara menggunakan alat ini
yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS,
maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz.
Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda
yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan
menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Rumus untuk
menghitungnya sudah saya sampaikan di atas. Berikut adalah visualisasi dari
sinyal yang dikirimkan oleh sensor HC-SR04
2.2 Arduino Uno
Arduino UNO adalah board mikrokontroler berbasisATmega328. Uno memiliki 14 pin digital input / output(dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 inputanalog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jacklistrik, header ICSP, dan tombol reset. Unodibangun berdasarkan apa yang diperlukan untukmendukung mikrokontroler, sumber daya biasmenggunakan power USB (jika terhubung ke computerdengan kabel USB) dan juga dengan adaptor atau baterai.
Arduino UNO adalah board mikrokontroler berbasisATmega328. Uno memiliki 14 pin digital input / output(dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 inputanalog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jacklistrik, header ICSP, dan tombol reset. Unodibangun berdasarkan apa yang diperlukan untukmendukung mikrokontroler, sumber daya biasmenggunakan power USB (jika terhubung ke computerdengan kabel USB) dan juga dengan adaptor atau baterai.
Untuk memahami
Arduino,terlebih dahulu kita harus memahamiterlebih dahulu apa yang
dimaksuddengan physical computing. Physicalcomputing adalah membuat
sebuahsistem atau perangkat fisik denganmenggunakan perangkat
lunak dan perangkat kerasyang sifatnya interaktif yaitu
dapatmenerima rangsangan dari lingkungandan merespon balik[2].Fasilitas
komunikasi arduino uno meliputi komunikasi antara arduino uno dengan komputer,
arduino uno dengan arduino yang lain dan arduino uno dengan mikrokontroller
yang lain [3].
Gambar 2.2 Arduino Uno |
Spesifikasi :
Microcontroller
|
ATmega328
|
Operating
Voltage
|
5V
|
Input Voltage
(recommended)
|
7-12V
|
Input Voltage
(limits)
|
6-20V
|
Digital I/O
Pins
|
14 (of which 6
provide PWM output)
|
Analog Input
Pins
|
6
|
DC Current per
I/O Pin
|
40 mA
|
DC Current for
3.3V Pin
|
50 mA
|
Flash Memory
|
32 KB
(ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
|
SRAM
|
2 KB
(ATmega328)
|
EEPROM
|
1 KB
(ATmega328)
|
Clock Speed
|
16 MHz
|
Length
|
68.6 mm
|
Width
|
53.4 mm
|
Weight
|
2.3 Driver Motor L298
L298 adalah jenis IC
driver motor yang dapat mengendalikan arah putaran dan kecepatan motor DC
ataupun Motor stepper. Mampu mengeluarkan output tegangan untuk Motor dc dan
motor stepper sebesar 50 volt. IC l298 terdiri dari transistor-transistor logik
(TTL) dengan gerbang nand yang memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu
motor dc dan motor stepper. Dapat mengendalikan 2 untuk motor dc namun pada
hanya dapat mengendalikan 1 motor stepper. Penggunaannya paling sering untuk
robot line follower. Bentuknya yang kecil memungkinkan dapat meminimalkan
pembuatan robot line follower.
Gambar 2.3 Driver Motor L298 |
2.4 Motor DC
Motor Listrik DC
atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut
sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan
memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat
menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada
perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC
seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Motor Listrik DC
atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau
biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat
berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas
listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC
tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC
memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan
tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang diberikan ke
Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat
memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari
tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun
ketika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi dibawah 50%
dari tegangan operasional yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat
berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke Motor DC
tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan operasional yang ditentukan,
maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan akhirnya akan menjadi
rusak.
Pada saat Motor listrik
DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus listrik atau daya yang
digunakannya, namun pada saat diberikan beban, jumlah arus yang digunakan akan
meningkat hingga ratusan persen bahkan hingga 1000% atau lebih (tergantung
jenis beban yang diberikan). Oleh karena itu, produsen Motor DC biasanya akan
mencantumkan Stall Current pada Motor DC. Stall
Current adalah arus pada saat poros motor berhenti karena mengalami beban
maksimal.
Gambar 2.4 Motor DC |
2.5 Baterai 9 Volt
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat
merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat
digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik
yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control
menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita
tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat
elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana.
3. Diagram Alir
Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif(
Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai
penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut
juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2
Jenis utama yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use
battery) dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
2. Blok Diagram
III. PERANCANGAN ALAT
1. Perangkat Keras dan Rangakaian Elektronika
a. Arduino Uno (1)
b. Sensor
Ultrasonic HC-SR04 (3)
c. Motor
DC (4)
d. Driver Motor L298N (1)
Gambar 3.2 Blok Diagram |
5. Rangkaian Pengawatan
IV. PENGUJIAN
ALAT
Pengujian ini bertujuan untuk mengecek fungsi kerja alat sesuai
yang dikehendaki atau tidak. Mulai dari pengecekan kepekaan sampai
dengan fungsi komponen yang digunakan diantara nya sensor ultrasonic
HC-SR04, program pada Arduino Uno dan motor Dc dengan menguji menjalankan robot
avoider dengan dilengkapi halang rintang yang berupa kaca cermin untuk menguji
kepekaan sensor apakah sensor ultrasonic HC-SR04 dapat menembus kaca cermin
atau tidak? Ternyata pada sensor ultrasonic HC-SR04 tidak dapat menembus kaca
seingga saat sensor ultrasonic HC-SR04 mendeteksi halang rintang berupa kaca
cermin robot avoider tersebut akan mundur atau berjalan ke kanan atau ke kiri untuk
mencari jalan yang tidak ada halang rintang nya.
V. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dan
uji coba robot avoider halang rintang. Maka diambil kesimpulan bahwa dengan di
aplikasikannya robot ini sangat membantu meminimalisir kerusakan pada mainan anak khusus nya mobil-mobilan karena robot avoider ini sudah
dilengkapi sensor ultrasonic HC-SR04 yang mempunyai fungsi mendeteksi halang
rintang yang berada di depannya sehingga mainan mobil-mobilan pun tidak mudah terbentur sehingga rentan rusak.
VI. SARAN
Dari hasil robot avoider
yang kami buat, pembaca dapat mengembangkan robot tersebut dengan menggunakan
baterai yang dapat diisi ulang agar baterai
dapat bertahan lama dan robot dapat bekrja maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://ndoware.com/apa-itu-arduino-uno.html
[2] https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
[3] https://howtomechatronics.com/tutorials/arduino/arduino-dc-motor-control-tutorial-l298n-pwm-h-bridge/
LAMPIRAN
[2] https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
[3] https://howtomechatronics.com/tutorials/arduino/arduino-dc-motor-control-tutorial-l298n-pwm-h-bridge/
LAMPIRAN
- Diagram Alir, Klik disini.
- Diagram Blok, Klik disini.
- Rangkaian Pengawatan, Klik disini.
- Skema Rangkaian, Klik disini.
- Jurnal, Klik disini.
- Presentasi, Klik disini.
- Program (C File Source), Klik disini.
BIODATA PENULIS
Galang Tasrul A'lam. Penulis lahir di Blora, 10 Februari 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 14 Cepu, SMP Negeri 3 Cepu, dan SMA Negeri 1 Cepu. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.11.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui Email : galangtasrul@gmail.com
Amelinda Azalia Savira. Penulis lahir di Semarang, 4 Januari 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SMA Hidayatullah Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.03.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui Email : viraamelinda@gmail.com
Muhammad Abdulhafizh Al-Mut'ashim. Penulis lahir di Kudus, 5 Juli 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SMK Muhammadiyah 02 Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.16.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui Email : abdulhafizh05@gmail.com
Una Windi Antika. Penulis lahir di Kab. Semarang, 15 September 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SMA Negeri 7 Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.23.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui Email : tycha.una15@gmail.com
Tidak ada komentar: