Helm Aman dan Nyaman (HELMAN)
Denny Lutfil Hakim1, Dewi Kusumawardani2, Rian Aldiansyah3, Rifa Devi
Perwitasari4
Samuel Beta Kuntardjo5
Email : 1hakimdennylutfil@gmail.com, 2dekuwa@gmail.com, 3rian.aldiansyah@gmail.com, 4rifadevi97@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah,
Indonesia. 50275.
Abstrak- Meningkatnya
jumlah sepeda motor sebagai alat transportasi menuntut manusia lebih sensitif
terhadap keamanan diri saat berkendara dan keamanan sepeda motor itu sendiri.
Namun kenyataannya hal itu sering terabaikan dengan sengaja maupun tidak
sengaja. Hal kecil yang berdampak besar pada keamanan saat berkendara yaitu menggunakan
helm dan berkendara dalam kecepatan yang cukup. Maka dari itu berawal dari
kedua hal tersebut, diperlukan sebuah alat yang mampu mengingatkan pengendara
motor untuk mengenakan helm dan mengingatkan pengendara saat melampaui
kecepatan berkendara. Menggunakan modul Bluetooth HC-05 sebagai perangkat
wireless transmitter-receiver yang dipasang pada sepeda motor dan helm serta
modul GPS GY-Neo 6mV2 yang dihubungkan dengan arduino uno sebagai
mikrokontroller. Modul Bluetooth HC-05 menghasilkan output sinyal dan apabila
kedua perangkat bluetooth terhubung sinyal berarti pengendara telah menggunakan
helm. Namun apabila kedua perangkat bluetooth tidak terhubung berarti
pengendara meninggalkan helm dan buzzer pada helm yang berfungsi sebagai
indikator akan berbunyi sebagai peringatan. Sedangkan modul GPS GY-Neo 6mV2
berfungsi sebagai pendeteksi kecepatan motor. Apabila motor melampaui batas
kecepatan yang ditentukan maka buzzer pada perangkat akan berbunyi sebagai
peringatan dan akan mati saat kecepatan motor tidak lagi melampaui batas.
Kata kunci : Bluetooth
HC-05, Modul GPS, Arduino Uno
Abstract- The increasing number of motorbikes as a
means of transportation requires humans to be more sensitive to personal safety
when driving and the safety of the motorcycle itself. But in reality it is
often overlooked intentionally or unintentionally. A small thing that has a big
impact on safety when driving is using a helmet and driving at a sufficient
speed. Therefore starting from these two things, we need a tool that is able to
remind motorcyclists to wear helmets and remind motorists when it exceeds
driving speed. Using the Bluetooth HC-05 module as a wireless
transmitter-receiver device mounted on a motorcycle and helmet as well as the
GY-Neo 6mV2 GPS module which is connected to the Arduino Uno as a
microcontroller. The Bluetooth module HC-05 produces a signal output and if
both Bluetooth devices are connected the signal means the driver has used a
helmet. However, if the two Bluetooth devices are not connected means the
driver leaves the helmet and the buzzer on the helmet that functions as an
indicator will sound as a warning. While the GY-Neo 6mV2 GPS module functions
as a motor speed detector. If the motor exceeds the specified speed limit, the
buzzer on the device will sound as a warning and will die when the motor speed
no longer exceeds the limit.
Keywords: Bluetooth HC-05, GPS Module, Arduino Uno
I. PENDAHULUAN
Saat ini sepeda motor
sudah menjadi kebutuhan utama manusia. Namun hal ini tidak diimbangi dengan
kesadaran manusia untuk waspada terhadap keamanan dalam berkendara. Bila terus
berlanjut, kecelakan tidak akan dapat dihindari. Faktor yang sering menyebabkan
kecelakaan adalah tidak mengenakan helm saat berkendara dengan alasan jarak
tempuh yang dekat. Faktor lainnya yaitu berkendara dalam kecepatan yang
melampaui batas. Sebagai upaya pencegahan kecelakaan, dibuatlah alat yang dapat
mengingatkan pengendara intuk mengenakan helm saat berkendara dan mengingatkan
pengendara apabila telah bekendara dalam kecepatan yang melampaui batas. Karena
apabila hanya mengandalkan kesadaran manusia dalam hal pencegahan ini dirasa
sangat kurang. Diharapkan alat ini efektif untuk mengatasi permasalahan dalam
hal berkendara.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
A. Arduino UNO
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open
source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler
dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.[3] Arduino adalah kombinasi dari
perangkat keras, bahasa pemrograman dan integrated development
environment (IDE). IDE merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk
menulis program, mengkompilasi menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam
memori mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Arduino UNO. Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328.
Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, dimana 6 pin digunakan
sebagai output PWM, 6 pin input analog, 16 MHz resonator keramik, koneksi USB,
jack catu daya eksternal, header ICSP, dan tombol reset.
Gambar 2.1 Arduino UNO
B. Modul Bluetooth HC05
Bluetooth merupakan perangkat tanpa kabel yang dapat melakukan komunikasi
antara satu sama lainnya. Perangkat ini beroperasi pada frekuensi bandwidth
2,4GHz. Bluetooth sendiri sejarahnya diambil dari nama raja pada akhir abad ke
sepuluh, yaitu Harald Blatand yang sekaligus dijuluki sebagai Harald Bluetooth
oleh bangsa inggris.[4] HC-05 adalah salah satu modul bluetooth yang
merupakan modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan
untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi
port serial ke Bluetooth.
Gambar 2.2 Modul Bluetooth HC05
C.GPS GY-Neo 6mV2
GPS Processor dari modul ini menggunakan u-blox NEO-6 GPS Module
dengan mesin penjejak posisi yang berkinerja tinggi dengan versi ROM terbaru
(ROM7.03). Modul ini dapat memproses hingga 50 kanal sinyal secara cepat dengan
waktu Cold TTFF (Cold-Start
Time-To-First-Fix, waktu yang diperlukan untuk menentukan posisi
dari kondisi mati total) kurang dari 27 detik (sebagai pembanding, rata-rata
GPS navigator yang
umum dijual di toko variasi mobil memiliki waktu Cold TTFF lebih
dari 50 detik), dapat dipercepat dengan fitur pemandu (aiding) hingga kurang
dari 3 detik. Pada kondisi hot start, waktu TTFF yang dibutuhkan mencapai
kurang dari 1 detik.
Kinerja tinggi ini dicapai dengan didedikasikannya prosesor khusus untuk mengumpulkan data sinyal satelit yang memiliki hingga 2 juta korelator yang sanggup memroses data waktu dan frekuensi secara masif dengan sangat cepat sehingga mampu menemukan sinyal dari satelit navigasi secara instan. Prosesor ini juga menerapkan teknologi DSP terkini untuk meredam sumber pengacak (jamming sources) dan mengurangi secara signifikan efek interferensi multi-jalur.
Sumber tenaga dapat menggunakan catu daya antara 3 Volt hingga 5 Volt, ideal untuk digunakan pada berbagai development board mulai dari aneka macam Arduino Board, Raspberry Pi, dan lain sebagainya.
Kinerja tinggi ini dicapai dengan didedikasikannya prosesor khusus untuk mengumpulkan data sinyal satelit yang memiliki hingga 2 juta korelator yang sanggup memroses data waktu dan frekuensi secara masif dengan sangat cepat sehingga mampu menemukan sinyal dari satelit navigasi secara instan. Prosesor ini juga menerapkan teknologi DSP terkini untuk meredam sumber pengacak (jamming sources) dan mengurangi secara signifikan efek interferensi multi-jalur.
Sumber tenaga dapat menggunakan catu daya antara 3 Volt hingga 5 Volt, ideal untuk digunakan pada berbagai development board mulai dari aneka macam Arduino Board, Raspberry Pi, dan lain sebagainya.
Gambar 2.3 GPS GY-Neo 6mV2
D. Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik
yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar
dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
Gambar 2.3 Relay
III. PERANCANGAN
Bab ini
membahas keseluruhan dari perancangan sistem yang dibuat. Perancangan sistem
terdiri dari perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras, dan
perancangan perangkat lunak. Gambar 3.1 merupakan diagram blok sistem secara
keseluruhan.
A. Diagram Blok Sistem
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
B. Cara Kerja Diagram Blok
Sistem
Arduino
Uno dan Nano berfungsi sebagai mikrokontroller dan mendapatkan sumber tegangan
sebesar 5 volt dc dari power bank. Lalu modul GPS dan bluetooth akan menyala
setelah mendapat tegangan. Modul Bluetooth terdiri dari 2 jenis yaitu sebagai
master dan slave yang diletakkan di motor dan helm. Bila helm dan motor
berjauhan maka kedua perangkat bluetooth akan kehilangan sinyal dan
mengakibatkan buzzer berbunyi yang menandakan bahwa helm tidak dibawa dan
mengakibatkan relay on dan mesin motor mati. Selain itu terdapat pula modul
GPS sebagai pendeteksi kecepatan. Bila kecepatan motor melebihi dari batas yang
ditentukan maka buzzer juga akan berbunyi.
C. Gambar Pengawatan
Gambar 3.2 Pengawatan pada Fritzing
C. Gambar Rangakain Lengkap
Gambar 3.3 Gambar Rangakaian Lengkap
D. Gambar Diagram Alir
Gambar 3.4 Gambar Diagram Alir pada Arduino
IV. PERANCANGAN MEKANIK
Pada alat ini
menggunakan helm dan mobil-mobilan sebagai tempat komponen – komponen
diletakkan. \Kotak ini dipasang pada sebuah papan dan akan dipasang terpisah
dengan modul sensor ultrasonik dan sensor loadcell. Pada kotak antar komponen akan dipasang pada PCB
dengan menggunakan kabel penghubung. Sensor ultrasonik akan dihubungkan ke
kotak dengan kabel IDC
Gambar 4.1 Gambar Alat
V. PENGUJIAN DAN ANALISA
Ada beberapa
tahap pengujian yang akan dibahas pada bab ini. Tahap – tahap yang dibahas
yaitu pengujian jarak maksimal yang mampu untuk sensor HC-05 terhubung satu
sama lain. Dan juga sensor GPS GY-Neo 6mV2 untuk mengukur kecepatan. Pada tabel berikut merupakan hasil pemetaan
yang telah dilakukan.
A. Tabel Hasil Pengukuran
Jarak yang ditentukan (m)
|
Kondisi buzzer
|
|
1
|
Mati
|
|
2
|
Mati
|
|
3
|
Mati
|
|
4
|
Mati
|
|
5
|
Mati
|
|
6
|
Mati
|
|
7
|
Mati
|
|
8
|
Mati
|
|
9
|
Mati
|
|
10
|
Hidup
|
Tabel 5.1 Tabel Hasil Penambatan Bluetooth
Kecepatan yang
dihasilkan(km/jam)
|
Kondisi buzzer
|
|
10
|
Mati
|
|
20
|
Mati
|
|
30
|
Mati
|
|
40
|
Mati
|
|
50
|
Mati
|
|
60
|
Hidup
|
|
70
|
Hidup
|
|
80
|
Hidup
|
|
90
|
Hidup
|
|
100
|
Hidup
|
Tabel 5.2 Tabel Hasil Kecepatan
B. Analisa
Dari hasil pengujian,
sensor Bluetooth HC-05 memiliki jarak maksimal untuk dapat terhubung adalah 10
meter. Sedangkan pada hasil pengukuran kecepatan sensor GPS GY-Neo 6mV2 , maksimal
kecepatan agar buzzer berfungsi adalah 60km/jam.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini
berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan alat yang telah dirancang pada
proyek arduino ini.
A. Kesimpulan
1. Dengan adanya helm aman dan nyaman ini, dapat
membantu manusia untuk memberi keamanan pada helmnya agar tidak dicuri.
2.
Alat ini dapat digunakan sebagai objek pembelajaran
bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa teknik elektronika. Karena pada alat ini terdapat banyak komponen
elektronika yang masih dapat dikembangkan lagi fungsinya.
B. Saran
1.
Untuk proyek
selanjutnya dapat dikembangkan lagi untuk desain mekanik agar lebih rapi
2.
Penambahan
komponen yang lebih bagus dan terkini, serta bermanfaat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1]
Fadila N. Eritha, Nurussa’dah, dan
Akhmad Zainuri, “Implementasi Bluetooth HC-05 untuk Mengurangi
Tingkat Kecelakaan pada Pengendara Sepeda Motor” , mboh universitase,
2015
[2]
Adnan Septian, Muhammad Faris Nurrahman, Agung Wibsono, “Sistem Keamanan Helm
Berbasis RFID”, Universitas Negeri Jakarta, mboh tahune
Sahrul Deby Hariri, “Sistem
Keamanan Kendaraan Dual GPS Tracker
yang Terintegrasi dengan Mikrokontroler Arduino”, Universitas Islam Indonesia,
2018
BIODATA PENULIS
Denny Lutfil Hakim. Penulis dilahirkan di Semarang,
17 Februari 1999. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SD Negeri Bangetayu Wetan 03-04 Semarang, SMP Negeri 15 Semarang, dan SMKN 4 Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
NIM. 3.32.17.1.06
Apabila
terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui E-mail : hakimdennylutfil@gmail.com
Dewi Kusumawardani. Penulis
dilahirkan di Kudus, 2 Maret 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 1 Rendeng Kudus, SMPN 3
Kudus, dan SMAN 2 Bae Kudus. Pada tahun 2017
penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.1.11.
Apabila
terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi
melalui E-mail : dekuwa@gmail.com
Rian Aldiansyah. Penulis
dilahirkan di Ungaran, 1 Juni 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 02-04 Ungaran, SMPN 1 Ungaran, dan SMAN 2 Ungaran. Pada
tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.1.19
Apabila terdapat
kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui
E-mail: rian.aldiansyah01@gmail.com
Rifa Devi Perwitasari. Penulis dilahirkan di Semarang, 20 Mei 1997. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di SD Hj. Isriati 2 Semarang, SMPN 1
Semarang, dan SMKN 7 Semarang. Tahun 2017 penulis mengikuti seleksi Mahasiswa
baru Diploma (D3) dan di terima di Kampus Politeknik Negeri Semarang dengan
program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar
dengan NIM 3.32.17.1.20.
Apabila
terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui E-mail : rifadevi97@gmail.com
Tidak ada komentar: