Pembuka Kunci Pintu Otomatis dengan Pola Ketukan
Agus Sony Rahmawan1, Ferdi Dwi Ramadani2, Muhammad Fabri Taufiqurrohman3, Visiola Ainul Latifa4
Email : ivan.ardiansyah209@gmail.com 1 , yunitamia60@gmail.com 2 , namilupo@gmail.com 3 , videliarosa@gmail.com 4 , sambetak2@gmail.com
5
Jurusan
Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Jln.
Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website
:www.polines.ac.id, email : mailto:sekretariat@polines.ac.id
Abstrak - Kasus yang sering terjadi di
kalangan masyarakat adalah kehilangan kunci , kunci rusak , ataupun lupa kunci
mana yang harus digunakan untuk membuka pintu yang ingin dibuka. Oleh karena
itu diperlukan sistem keamanan alternatif yang tidak memerlukan kunci
konvensional untuk membukanya, Maka dibuat beberapa cara , yaitu dengan
menggunakan pola ketukan , Hasilnya adalah jika pola ketukannya tidak sesuai ,
maka pintu akan tetap terkunci . Sensor Sentuh bekerja jika pemilik rumah ingin
membuka kunci rumahnya dari dalam rumah.
Kata Kunci : Pintu, Arduino, Pola Ketukan, Motor Servo, Sensor Sentuh
I. PENDAHULUAN
Saat ini sistem keamanan merupakan hal
terpenting dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada sistem keamanan rumah.
Banyak sekali terjadi pencurian di rumah- rumah karena sistem keamanan rumah
yang tidak terproteksi dengan baik. Biasanya pintu rumah hanya menggunakan
kunci konvensional. Rekayasa keamanan adalah tentang membangun sistem agar
tetap dapat di andalkan. Saat ini banyak inovasi untuk menciptakan suatu alat
sistem keamanan yang canggih, Perancangan sistem ini menggunakan identifikasi
pola ketukan.
Piezoelektrik adalah sebuah sensor dengan
input ketukan. Ketukan akan
digunakan sebagai informasi autentikasi kunci yang akan mengaktifkan suatu
sistem pembukaan kunci apakah aktif atau tidak. Selain penggunaan ritme
ketukan, autentikasi juga mengidentifikasi jumlah ketukan dan pelan atau
kerasnya ketukan.
Mikrokontroller merupakan suatu chip yang
dapat di program untuk suatu kegiatan pengendalian, dimana pada sistem
perancangan keamanan ini menggunakan mikrokontroller ATmega 328 yang ada pada
papan mikrokontroller Arduino UNO.
Untuk pemrograman mikrokontroller tersebut,
digunakan aplikasi pemrogaman bahasa C menggunakan software Arduino yang lebih
praktis dan mudah dimengerti. oleh karena itu, perancangan sistem pengaman
pintu ini diharapkan akan membuat pengamanan pintu terproteksi dengan baik dan
memberikan solusi atas masalah-masalah yang terdapat pada sistem keamanan rumah
saat ini.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Arduino UNO
R3
Komponen ini merupakan
komponen utama pengendali alat secara keseluruhan. Mikrokontroler merupakan
suatu sistem computer kecil pada suatu chip.[2] Arduino adalah
sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin
input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input,
crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino
mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer
menggunakan kabel USB. Arduino adalah merupakan sebuah board minimum sistem mikrokontroler
yang bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler
AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.
Spesifikasi Arduino Uno R3
- Mikrokontroler :
ATmega328
- Operasi Tegangan :
5 Volt
- Input Tegangan :
7-12 Volt
- Pin I/O Digital :
14
- Pin Analog :
6
- Arus DC tiap pin I/O :
50 mA
- Arus DC ketika 3.3V : 50
mA
- Memori flash :
32 KB
- SRAM :
2 KB
- EEPROM :
1 KB
- Kecepatan clock :16 MHz
Gambar 2.1 Arduino R3
B.
LCD 16x2
Modul
LCD 16x2 adaah modul LCD matrix standar dengan ukuran 16 kolom dan 2 baris. LCD
jenis ini cocok digunakan untuk membuat aplikasi sederhana ataupun advance.
Kelebihan lainnya adalah LCD jenis ini relatif mudah digunakan untuk para
pemula. Output dari sistem akan dikeluarkan melalui LCD. [6]
Spesifikasi :
·
Tegangan
kerja adalah 5V.
·
Warna
backlight adalah biru.
·
Mempunyai 16
pin standar LCD matrix.
Gambar 2.7 LCD 16x2
C.
I2C 16x2
Jumlah
IO Port pada Arduino kadang tidak cukup untuk semua sensor, card reader, relay
dan modul lainnya sehingga tidak cukup untuk layar LCD yang memerlukan 7 IO
Port untuk pengendalian (4 pin data pada moda 4-bit / 8-pin data pada moda
8-bit + 1 pin RS + optional 1 pin untuk R/W + 1 pin Enable, di luar pin untuk
mengendalikan lampu latar).
Dengan
pemakaian Serial Interface IIC/I2C ini hanya diperlukan 2 port saja untuk
mengendalikan LCD sehingga menghemat pemakaian port pada Arduino. Seperti
contoh pada Arduino UNO, cukup hubungkan dengan pin A4/SDA dan A5/SCL selain
pin +5V dan GND untuk power.
Kerjaan
jadi simple dan praktis, hanya fokus pada 2 kabel saja SDA dan SCL.
Spesifikasi:
1. Tegangan kerja: +5V
2. Mendukung protokol I2C, coding lebih singkat
3 Dilengkapi Trimpot pengatur lampu dan kontras layar
4. Hanya 4 pin utk pengendalian (SDA, SCL, VCC dan GND)
5. Device Address: 0x20
6. Ukuran: 41.5x19x15.3mm
1. Tegangan kerja: +5V
2. Mendukung protokol I2C, coding lebih singkat
3 Dilengkapi Trimpot pengatur lampu dan kontras layar
4. Hanya 4 pin utk pengendalian (SDA, SCL, VCC dan GND)
5. Device Address: 0x20
6. Ukuran: 41.5x19x15.3mm
Gambar 2.8
I2C 16x2
D. Piezzoelektrik
Piezoelektrik merupakan sistem yang terdiri dari bahan material
tertentu yang akan menghasilkan tegangan listrik akibat tekanan atau kekuatan
mekanik yang diberikan pada kedua bidang. Efek piezoelektrik ini akan
menghasilkan kemampuan suatu benda material tertentu untuk bergetar ketika diberikan
tegangan listrik. Namun, sebaliknya ketika pada bidang material tersebut
diberikan tekanan tertentu , maka dari material tersebut akan menghasilkan
tegangan listrik. Piezoelektrik yang digunakan untuk mengubahn energi listrik
menjadi getaran suara ( bunyi) disebut juga dengan piezoelektrik buzzer.
Gambar 2.9 Piezzoelektrik
E. Sensor Sentuh
Touch Switch atau saklar sentuh adalah jenis saklar
yang hanya disentuh oleh suatu benda untuk beroperasi. Hal ini digunakan di
banyak lampu dan dinding switch yang memiliki eksterior logam serta pada
terminal komputer publik. Sebuah touchscreen mencakup berbagai switch sentuh
pada tampilan. Sebuah switch sentuh adalah jenis yang paling sederhana dari
sensor taktil.
Gambar 2.10 Sensor Sentuh
III. PERANCANGAN
Bab ini membahas
keseluruhan dari perancangan sistem yang akan dibuat. Perancangan sistem ini terdiri
dari perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras, dan
perancangan perangkat lunak.
A.
Diagram Blok
Sistem
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
B.
Cara Kerja Diagram
Blok Sistem
Cara kerja dari alat ini
adalah apabila pola ketukan untuk membuka pintu sesuai maka kunci pintu akan
terbuka sesaat. Kemudian apabila pola ketukan yang dimasukkan adalah pola ketukan
master maka pola ketukan untuk membuka pintu akan diubah sesuai keinginan. Dan
jika ingin merubah pola ketukan master dengan cara menekan tombol push button
yang berada ditempat yang aman.
C. Gambar Pengawatan
Gambar 3.2 Gambar Pengawatan
D. Gambar Rangkaian Lengkap
Gambar 3.3 Gambar Rangkaian Lengkap
F.
Diagram Alir
Pada Arduino
Gambar 3.4 Diagram Alir
IV. PERANCANGAN MEKANIK
Pada
alat ini menggunakan kotak panel berukuran 10cm x 15 cm x 10 cm yang digunakan
sebagai panel utama alat. kemudian pada pintu dipasang sensor piezoelektrik,
lcd i2c, led indicator , motor servo dan magnetic switch.
V. PENGUJIAN DAN ANALISA
Dalam proyek yang kami
buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian fungsi alat dengan program yang
telah dibuat, yaitu dengan cara mengunggah program yang telah dibuat ke
Arduino. Kemudian mengoperasikan alat apakah berfungsi sesuai yang diinginkan
atau tidak.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan,
pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.
Perancangan proyek ini diawali dengan perancangan program dan prototipe
dari alat tersebut, kemudian dipasang di lokasi yang sesungguhnya.
2.
Penggunaan ketukan sebagai kode pembuka pintu rumah dapat bermanfaat
sebagai salah satu alternative pengaman pintu rumah .
3.
Alat dapat merespon ketukan dengan baik, ketika kode ketukan di atur
sebagai kode sandi, dan ketika kode sandi yang terdeteksi benar kunci pada pintu
akan terbuka atau jika salah maka lampu indikator akan merah
B.
Saran
- Lebih baik
ditambah dengan tindakan otomatis saat pintu
dipaksa untuk terbuka
- Lebih baik jika ditambah Buzzer atau Sepiker untuk mengantisipasi yang salah ketukan 3x
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] Hendri Halifa, “Sistem Kunci Pintu Otomatis
Menggunakan Rfid (Radio Frequency Identification) Berbasis Mikrokontroler
Arduino Uno R3,” 2017.
[2] Ahmad Sahru Anamisa, and Devie Rosa. “Sistem
Pengendali Pintu Pagar Secara Otomatis Menggunakan Mikrokontroller,“ 2017.
[3] Aufiyal Hariz, “Mesin Penjual Minuman Kemasan
Otomatis Menggunakan Uang Kertas berbasis Mikrokontroler,” 2016.
[4] Dita Nur Ismi, and Mochamad Andrew Sukiworo,
“Aplikasi Sensor Piezoelektrik pada Sistem Pengunci Pintu dengan Irama Ketukan
Berbasis Arduino,” 2017
BIODATA PENULIS
Nama penulis: Agus Sony Rahmawan. Penulis
dilahirkan di Blora, 12 Agustus 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal
di SD Negeri 2 Ngawen, SMP Negeri 1 Ngawen, dan SMA Negeri 1 Tunjungan. Tahun
2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
NIM 3.32.17.1.03.
Nama penulis Ferdi Dwi Ramadani. Penulis
dilahirkan di Cilacap, 15 Januari 1999. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di SD Negeri Batursari 5 Mranggen, SMP Negeri 3 Mranggen, dan SMK Negeri
4 Semarang. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun
2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi
mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines)
dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis
terdaftar dengan NIM 3.32.17.1.10.
Nama Penulis : Muhammad Fabri Taufiqurrohman. Penulis dilahirkan di Kudus ,16 Februari 2001. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD 4 Kedungsari , SMP 1 GEBOG dan SMK 2 KUDUS. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.1.15
Nama penulis Visiola Ainul
Latifa. Penulis dilahirkan di Mamuju, 4 Mei 1998. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SD Negeri 02 Pangongangan , SMP Negeri 5 Madiun, dan SMA
Negeri 3 Madiun. Tahun 2016 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada
tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima
menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang
(Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.1.23
Tidak ada komentar: