Pengisian Aki Otomatis Dilengkapi Dengan Batas Maksimum dan Minimum
Pengisian Aki Otomatis Dilengkapi Dengan
Pengaturan Batas Maksimum
dan Minimum
Afif Tangguh Perdana1 ; Hestia Justine Hakiim S2 ; Moch Rissandi3 ; Samuel Beta K4
Afif Tangguh Perdana1 ; Hestia Justine Hakiim S2 ; Moch Rissandi3 ; Samuel Beta K4
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro
PoliteknikNegeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto,
SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail : afiftp33@gmail.com1 , hestiajustine@gmail.com2 , mochrissandi4699@gmail.com3 , sambetak2@gmail.com4
Abstrak - Energi listrik digunakan hampir di
seluruh aspek kehidupan. Kita tidak bisa memproduksi lalu menyimpan energi
listrik begitu saja. Dasarnya bahwa energi listrik yang kita gunakan berasal
langsung dari sumbernya. Aki merupakan salah satu sumber energi yang digunakan
oleh manusia disaat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Aki jika lama
tidak diisi kembali maka muatan aki dengan sendirinya akan mengalami penurunan.
Dari hal tersebut, maka dibuat alat untuk pengisi aki otomatis. Sensor yang
digunakan untuk mengukur tegangan aki adalah sensor tegangan 15V. Sistem
kendali alat pengisi baterai aki otomatis ini menggunakan mikrokontroler
arduino uno sebagai pusat pengolahan data yang hasilnya akan ditampilkan pada
LCD 16x2. Pembuatan alat pengisi aki bertujuan untuk mengatur tegangan maksimal
aki dimana sistem membaca tegangan aki secara kontinyu saat melakukan pengisian
sehingga ketika keadaan muatan baterai aki telah terisi muatan penuh dan
mencapai tegangan maksimum maka secara otomatis pengisian muatan akan berhenti.
Tegangan maksimum dapat diatur menggunakan joystick dan tegangan dapat terlihat
pada LCD 16x2. Hal tersebut dapat mengurangi pemborosan energi listrik serta
meminimalisir terjadinya pengisian yang berlebih yang berakibat rusaknya aki.
Oleh sebab itu, kami membuat alat yang berfungsi untuk mengetahui berapa
tegangan dan arus saat pengisian aki. Tegangan maksimum dapat diatur
menggunakan joystick dan tegangan dapat terlihat pada LCD 16x2.
Kata Kunci : Arduino UNO dan Sensor tegangan.
Keyword :Arduino UNO and Voltage Sensor
I. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman dan bertambahnya
kegiatan yang dilakukan oleh manusia, diharapkan terdapat suatu alat yang dapat
mempermudah kegiatan manusia, terutama untuk manusia yang memiliki keterbatasan
dalam ingatan atau sering lupa dalam melakukan suatu kegiatan contohnya dalam
mengisi daya pada aki. Aki jika lama tidak diisi kembali maka muatan aki akan
mengalami penurunan. Pemilik aki tidak perlu lagi khawatir dan selalu mengecek
apakah aki tersebut sudah terisi penuh. Hanya dengan mengatur tegangan minimum dan maksimum pada aki yang akan diisi daya, maka secara otomatis aki tersebut dapat mengisi dan berhenti
mengisi saat tegangan mencapai yang diinginkan dalam pengaturan awal.
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Arduino Uno
Arduino UNO adalah board mikrokontroler
berbasis ATmega328. Uno memiliki 14 pin digital masukan atau luaran (dimana 6 pin
dapat digunakan sebagai luaran PWM), 6 masukan analog, resonator keramik 16
MHz, koneksi USB, jacklistrik, header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun
berdasarkan apa yang diperlukan untukmendukung mikrokontroler, sumber
daya biasmenggunakan power USB (jika terhubung ke computerdengan kabel USB) dan
juga dengan adaptor atau baterai.
Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita
harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksuddengan physical
computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau
perangkat fisik dengan menggunakan perangkat lunak dan perangkat
keras yang
sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan
merespon balik. Fasilitas komunikasi
arduino uno meliputi komunikasi antara arduino uno dengan komputer, arduino uno
dengan arduino yang lain dan arduino uno dengan mikrokontroler yang lain.
Gambar
2.1 Arduino Uno
Spesifikasi:
Mikrokontroler
|
ATmega328
|
Operating Voltage
|
5V
|
Input Voltage
(recommended)
|
7-12V
|
Input Voltage
(limits)
|
6-20V
|
Digital I/O Pins
|
14 (of which 6
provide PWM output)
|
Analog Input Pins
|
6
|
DC Current per I/O
Pin
|
40 mA
|
DC Current for 3.3V
Pin
|
50 mA
|
Flash Memory
|
32 KB (ATmega328)
of which 0.5 KB used by bootloader
|
SRAM
|
2 KB (ATmega328)
|
EEPROM
|
1 KB (ATmega328)
|
Clock Speed
|
16 MHz
|
Length
|
68.6 mm
|
Width
|
53.4 mm
|
Weight
|
25 g
|
2.2 Sensor Tegangan
Sensor tegangan yang dipakai yaitu sensor tegangan dc yang dapat mendeteksi tegangan sebesar 0 sampai 15 volt. Tegangan yang terukur merupakan tegangan analog. Modul sensor tegangan bias dibeli di pasaran, tetapi kami membuat sensor tegangan dengan menggunakan dua resistor yang nilainya 1 banding 2 dan tegangan maksimal yang dapat diukur sensor didapat dari rumus:
Gambar 2.2 Rangkaian Sensor
Tegangan
Gambar 2.3 Sensor
Tegangan
2.3 Relai
Relai adalah saklar
yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen elektromekanikal yang
terdiri dari dua bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal
(seperangkat kontak saklar). Relai menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Gambar 2.4 Rangkaian Relai
Gambar 2.5 Modul Relai
2.4 LCD (Liquid Crystal Display) dan I2C (Inter Integrated Circuit)
LCD
adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan gambar atau dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya
(piksel) yang terdiri dari satu buah kristal
cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun Kristal
cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.
Sumber
cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan
kristal cair tadi. Titik cahaya yang
jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan
berubah karena pengaruh polarisasi medan
magnetic yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring. Dengan menggunakan modul I2C, pin
Arduino yang digunakan untuk menyalakan LCD sangat sedikit yaitu hanya 2
pin: SDA (Serial Data) dan SCL (Serial Clock). Kalau di Arduino
UNO itu pin A4 untuk SDA dan pin A5 untuk SCL.
Gambar 2.6 Bentuk Fisik LCD dan I2C
2.5 Modul Stepdown
Berfungsi
untuk menurunkan tegangan dari catu daya 12 volt ke tegangan 5 volt untuk
mensuplai arduino. Modul ini memiliki spesifikasi :
1. Module Properties: non-isolated step-down module (buck)
2. Rectification: non-synchronous rectification
3. Input voltage :4.5-35V
4. Output Voltage :1.25-30V (adjustable)
5. Output current: rated current 2A, recommended less than 2A,13W
6. Efficiency: Up to 92% (The higher the output voltage, the higher the
efficiency)
7. Switching frequency: 150KHz
8. Minimum pressure: 2V
9. Operating Temperature: Industrial (-40°c to +85°c) (output power of 10W
or less)
10. Full load temperature rise: 40°c
11. Load regulation: ± 0.5%
12. Voltage regulation: ± 0.5%
III. Perancangan Alat
3.1 Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun sistem dan rangkaian yang digunakan yaitu:a. Arduino Uno
b. Sensor tegangan
c. Tuas Kendali
d. Relai
h. Modul Stepdown
e. LCD dan I2C
3.2 Blok Diagram
Gambar 3.1 Blok Diagram
3.3 Diagram Alir
Gambar 3.2 Diagram Alir
3.4 Gambar Rangkaian
Gambar 3.3 Gambar Rangkaian
3.5 Diagram Pengawatan
Gambar 3.4 Diagram Pengawatan
3.6 Foto Alat
IV. Pengujian Alat
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah
alat yang dibuat dapat bekerja sesuai tujuan yang dikehendaki. Mulai dari kepekaan
sensor dalam pembacaan tegangan sampai dengan fungsi rangkaian yang dibuat
yaitu sensor tegangan, pembagi tegangan, dan relay yang terhubung pada Arduino
Uno. Pengujian diawali dengan aki yang berkapasitas 12 volt kemudian diatur
batas minimum dan maksimum menggunakan potensiometer. Ketika aki dalam keadaan
batas minimum, relay akan bekerja ditandai dengan indikator LED yang menyala.
Kemudian saat aki telah mencapai batas maksimum (dalam pengujian ini diatur 11
volt) secara otomatis relay tidak bekerja dengan indikator LED padam.
V. Kesimpulan
Alat pengisian aki
dilengkapi dengan batas maksimum dan minimum dapat bekerja secara otomatis
ketika aki pada kondisi yang telah ditentukan batas minimum dan maksimumnya.
Ketika batas minimum, aki akan menlakukan pengisian hingga batas maksimum
secara otomatis akan berhenti mengisi saat telah mencapai batas maksimum.
VI. Saran
Alat tersebut dapat dikembangkan lagi dengan adanya
:
1. Sensor arus.
2. Sensor tegangan yang
memiliki spesifikasi lebih besar.
Daftar Pustaka
Duwi, Danang.
2015. Pengisi Baterai Aki Otomatis Berbasis Mikrokontroller. Universitas Gajah Mada. Jogjakarta
https://arjunaldi.staff.telkomuniversity.ac.id/preview-lm2596-step-module/Lampiran
- Diagram Alir
- Diagram Blok
- Rangkaian Pengawatan
- Skema Rangkaian
- Jurnal
- PPT
- Program (C File Source)
- Video Simulasi
Biodata Penulis
Afif
Tangguh Perdana. Dilahirkan di Blora, 19 Januari 2000. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di SDN Jetis 2 Blora, SMPN 1 Blora, dan
SMAN 1 Blora. Pada tahun 2017 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM
3.32.17.0.02.
Apabila
terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui E-mail : afiftp33@gmail.com
Hestia
Justine Hakiim S. Dilahirkan di Semarang, 7 Mei 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Kemala Bhayangkari 02 Semarang, SMPN
15 Semarang, dan SMAN 2 Semarang.
Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM 3.32.17.0.12.
Apabila
terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui E-mail : hestiajustine@gmail.com
Moch Rissandi. Dilahirkan di Madiun, 30 November 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal diSDN 1 Taman Kota Madiun, SMPN 6 Madiun,
dan SMAN 5 Madiun. Pada tahun 2017
penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma
(D3) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM
3.32.17.0.15.
Apabila
terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui E-mail : mochrissandi4699@gmail.com
Tidak ada komentar: