PENGONTROL RUANGAN RAPAT EKSKLUSIF
PENGONTROL RUANGAN RAPAT
EKSKLUSIF
Dwi
ulfa Damayanti1, Fajrul falaah salsabiila2, Siti Zairotul
Munawaroh3, Widia Pangestika4, Samuel BETA5
Email : dwiulfa20@gmail.com1, afatfss@gmail.com2, zairotulm@gmail.com3, widiapangestika586@gmail.com4, sambetak2@gmail.com5
Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik
Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa
Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email
: mailto:sekretariat@polines.ac.id
Abstrak : Pengontrol ruang eksklusif
ini menggunakan Arduino Uno sebgai pemrosesnya, adapaun komponen yang digunakan
yaitu, sensor RFID RC522 sebagai masukan untuk membuka dan mengunci pintu
secara otomatis. Sensor PIR HC-SR501 digunakan mendeteksi gerak pada ruangan
untuk menyalakan dan mematikan lampu LED 220V dan kipas DC. Modul MOS IRF520
sebagai penerima data untuk membuka dan mengunci solenoid door lock. Relay AC
sebagai saklar digunakan untuk meyalakan atau mematikan lampu. (Abstrak)
Kata kunci :
Arduino Uno, RFID RC522, PIR HC-SR501, Lampu LED 220V, Kipas DC, Modul
MOS IRF520, Relay AC, Lampu AC, Kipas DC dan Solenoid Door Lock. (key words)
Abstract:
This exclusive room controller uses Arduino Uno as the processor, while the
components used are, the RC522 RFID sensor as an input to open and lock the
door automatically. The HC-SR501 PIR sensor is used to detect motion in the
room to turn on and turn off the 220V LED lights and DC fans. MOS IRF520 module
as a data receiver to open and lock the door lock solenoid. AC relay as a
switch is used to turn on or turn off the lights. (Abstract)
Keywords: Arduino Uno, RFID
RC522, PIR HC-SR501, 220V LED lights, DC fan, MOS IRF520 module, AC relay, AC
lamp, DC fan and Solenoid Door Lock.
I. PENDAHULUAN
Pada
saat ini, pengaman pintu ruangan rapat masih mengunakan penguncian manual yaitu
dengan menggunakan kunci konvensional. Penggunaan kunci konvensional kurang
paraktis pada zaman sekarang, karena harus membuka menutup kunci secara manual
yang mengakibatkan ketidak efektifan waktu rapat. Semakin berkembangnya
teknologi mikrokontroler saat ini, sistem buka kunci ruang rapat dapat dibuat
eksklusif menggunakan identifikasi E-KTP agar ruangan lebih terjaga
keefektifannya dan keprivasiannya.
Teknologi
Automatic Identification (Auto-ID) banyak dikembangkan untuk peningkatan
keamanan dan pembacaan identitas. Teknologi Radio Frequency Identification
(RFID) banyak digunakan untuk identifikasi pada binatang, keylock pada mobil,
dan sebagai sistem keamanan .
RFID
merupakan teknologi yang menggunakan gelombang radio yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu objek. Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) dapat
digunakan sebagai RFID tag karena didalamnya terdapat chip yang menyimpan nomor
ID unik, alat pengaman pintu ini memanfaatkan e-KTP untuk membuka pintu.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis mengambil judul “PENGONTROL RUANG RAPAT
EKSKLUSIF”
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Arduino
Uno R3
Komponen ini merupakan komponen utama
pengendali alat secara keseluruhan. Mikrokontroler merupakan suatu sistem
computer kecil pada suatu chip.[2] Arduino adalah sebuah board mikrokontroller
yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin
dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz,
koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu
men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan
kabel USB. Arduino adalah merupakan sebuah board minimum sistem mikrokontroler
yang bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat
mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.
Spesifikasi Arduino Uno R3
• Mikrokontroler : ATmega328
• Operasi Tegangan : 5 Volt
• Input Tegangan : 7-12 Volt
• Pin I/O Digital : 14
• Pin Analog :
6
• Arus DC tiap pin I/O : 50 mA
• Arus DC ketika 3.3V : 50 mA
• Memori flash : 32 KB
• SRAM :
2 KB
• EEPROM :
1 KB
• Kecepatan clock :16 MHz
Gambar
2.1 Arduino R3
2.2 RFID
RC522
Radio
Frequency Identification (RFID) adalah terminologi umum untuk teknologi non
kontak yang menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi orang atau objek
secara otomatis. Ada sejumlah metoda identifikasi, namun yang paling umum
adalah menyimpan nomor seri yang mengidentifikasi orang atau objek,
dalam sebuah microchip
yang dihubungkan dengan
sebuah antena. Kombinasi antena dan microchip disebut RFID transponder
atau RFID tag dan bekerja bersama sebuah RFID reader. RFID adalah
proses identifikasi seseorang
atau objek dengan menggunakan frekuensi
transmisi radio. RFID
menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah
device kecil yang disebut tag atau transponder (transmitter dan responder).
Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika
mendeteksi sinyal dari device
yang kompatibel, yaitu
pembaca RFID (RFID reader).
Gambar 2.2 RFID MFRC522 label dan
pembaca
RFID adalah teknologi identifikasi yang
fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID
mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi
yang lain. RFID dapat disediakan dalam device
yang hanya dapat dibaca saja (Read Only)
atau dapat dibaca dan ditulis (Read or
Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat
beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan
menyediakan tingkat integritas data yang tinggi.
2.3 PIR
HC-SR501
Sensor
PIR (Passive Infrared Receiver)
adalah sebuah sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia.
Aplikasi ini biasa digunakan untuk sistem alarm pada rumah-rumah atau
perkantoran. Sensor PIR adalah sebuah sensor yang menangkap pancaran sinyal
inframerah yang dikeluarkan oleh tubuh manusia maupun hewan. Sensor PIR dapat
merespon perubahan- perubahan pancaran sinyal inframerah yang dipancarkan oleh
tubuh manusia. Keadaan ruangan dengan perubahan temperatur pada manusia dalam
suatu ruangan menjadi nilai awal (set
point) yang menjadi acuan dalam sistem pengontrolan. Perubahan temperatur
pada manusia dalam ruangan akan terdeteksi oleh Sensor PIR. Dikatakan PIR (Passive Infrared Receiver) karena sensor
ini hanya mengenali lingkungan tanpa adanya energi yang harus dipancarkan. PIR
merupakan kombinasi sebuah kristal pyroelectric, filter dan lensa Fresnel.
(Ayudilah, 2000).
Gambar
2.3 PIR HC-SR501
2.4 Lampu
LED 220V
Light Emitting Diode (LED) lebih
familiar disebut dengan LED. Pengertian LED adalah salah satu komponen
elektromagnetik yang dapat memancarkan siar monokromatik melalui tegangan maju.
LED merupakan salah satu dari keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semi
konduktor.
LED
memiliki aneka warna yang berbeda berdasarkan bahan dasar semi konduktor yang
digunakan untuk membuatnya. LED masuk dalam keluarga Dioda yang memiliki bentuk
menyerupai bohlam lampu. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tak
kasat mata. Ini mirip seperti yang sering kita temui pada benda-benda seperti
remot TV ataupun remot kontrol.
Bentuk
LED menyerupai sebuah bohlam kecil yang dapat dipasangkan pada berbagai macam
alat elektronik. Namun tidak seperti lampu pijar yang membutuhkan filamen. LED
tidak membutuhkan pembakaran filamen sehingga menghindarkan dari rasa panas
ketika benda ini menghasilkan cahaya.
Gambar
2.4 Lampu LED 220V
2.5 LCD
16x2
Modul
LCD 16x2 adaah modul LCD matrix standar dengan ukuran 16 kolom dan 2 baris. LCD
jenis ini cocok digunakan untuk membuat aplikasi sederhana ataupun advance.
Kelebihan lainnya adalah LCD jenis ini relatif mudah digunakan untuk para
pemula. Output dari sistem akan dikeluarkan melalui LCD.
Spesifikasi :
•
Tegangan kerja adalah 5V.
•
Warna backlight adalah biru.
•
Mempunyai 16 pin standar LCD matrix.
Gambar
2.5 LCD 16x2
2.6 Kipas
DC
Kipas ini terdiri dari kumparan
kawat tembaga yang menghasilkan elektromagnetik untuk menggerakan kipas. Saat
listrik DC dialirkan melalui kabel kipas, maka kipas akan langsung merubah arus
listrik menjadi medan magnet yang dapat memutar kipas sesuai dengan arah aliran
listrik. Rangkaian kipas berfungsi untuk menetralkan ruangan jika terdeteksi
asap.[5]
Gambar 2.6 Kipas 12 Volt
2.7 Modul
MOS IRF520
Modul MOS IRF520 adalah modul dapat
menyesuaikan keluaran PWM dan dapat membiarkan Arduino mengirimkan data. Beban
yang bisa menggunakan modul ini mencapai 12 V seperti pompa motor DC, Selenoid
valve, dsb.
Gambar
2.7 Modul MOS IRF520
2.8 Relay
AC
Relay adalah suatu komponen electrik-mekanik yang dipakai untuk menghubungkan
atau memutus arus.[2] Relai merupakan Saklar (Switch) yang dioperasikan secara
listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian
utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch).
Relai menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar
2.8
Relay
2.9 Solenoid
door lock
Solenoid
Door Lock adalah salah satu solenoid yang difungsikan khusus sebagai solenoid
untuk pengunci pintu secara elektronik. Solenoid ini mempunyai dua sistem
kerja, yaitu Normaly Close (NC)dan Normaly Open (NO). Perbedaanya adalah jika
cara kerja solenoid NC apabila diberi tegangan, maka solenoid akan memanjang
(tertutup). Dan untuk cara kerja dari Solenoid NO adalah kebalikannya dari Solenoid
NC. Biasanya kebanyakan solenoid Door Lock membutuhkan input atau tegangan
kerja 12V DC tetapi ada juga solenoid Door Lock yang yang hanya membutuhkan
input tegangan 5V DC dan sehingga dapat langsung bekerja dengan tegangan output
dari pin IC digital. Namun jika anda menggunakan Solenoid Door Lock yang 12V
DC.
Gambar
2.9 Solenoid Door Lock
III.
PERANCANGAN ALAT
Adapun perangkat keras yang digunakan pada
pembuatan alat ini adalah:
1. Trafo
18V/2A
2. RFID
RC522
3. Sensor
Pir HC-SR501
4. Arduino
Uno
5. Lampu
5 Watt
6. Kipas
DC
7. Solenoid
door lock
8. I2C
LCD
9. Jumper
10. MOS
modul IRF520
11. Relay
13. Rangkaian
Penyearah Dioda Bridge
3.5 Gambar Pengawatan
IV.
PENGUJIAN ALAT
4.1 Cara
Kerja Alat
Ketika alat pertama kali dinyalakan maka
LCD akan menampilkan “Ruang Rapat Eksklusif” sesaat kemudian muncul lagi teks
untuk memasukkan E-KTP “Masukkan E-KTP dibawah ini”. Saat RFID mendeteksi E-KTP
yang telah terdaftar maka solenoid doorlock terbuka (pintu terbuka) dan LCD
menampilkan “Selamat Datang (Nama yang terdaftar)”.apabila E-KTP tidak
terdaftar maka solenoid doorlock tidak terbuka (pintu tertutup) dan LCD
menampilkan “MAaf E-KTP tidak terdaftar”. kemudian sensor PIR mendeteksi
gerakan manusia sehinga menyalakan lampu dan kipas.
4.2 Hasil
Pengujian Alat
Setelah
dilakukan simulasi alat bekerja
sesuai dengan yang diinginkan. Modul ruang rapat eksklusif dapat
mengatur ruangan secara otomatis mulaidari membuka pintu mengguakan tag E-KTP
yang telah terdaftar dan menyalakan serta mamatikan lampu dan kipas di dalam
ruangan. Berikut kami tampilkan proses simulasi alat tersebut :
V.
KESIMPULAN
1. Di
dalam E-KTP atau KTP elektronik terdapat sebuah chip yang memiliki nomor ID yang berbeda dan dapat dibaca oleh
RFID.
2. Data
dari RFID akan diolah arduino dengan tambahan library RFID yang kemudian hasil dari data tersebut ditampilkan
menggunakan LCD.
3. Data
RFID yang telah diolah ditampilkan berupa informasi apakah I.
VI.
SARAN
2. Meningkatkan
pengembangan fungsi RFID dengan lebih optimal
DAFTAR
PUSTAKA
[1]A. Iskandar,
Muhajirin, and Lisah, “Sistem keamanan pintu berbasis arduino mega,” J.
Inform. Upgris, vol. 3, no. 2, pp. 99–104, 2017.
[2]S. Budiyanto,
“Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio
Setiyo,” Teknol. Elektro, vol. Vol.3 No.1, pp. 21–27, 2012.
[3] http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2016/12/kunci-elektrik-menggunakan-rfid-papan.html
[4]A. G. Ramakumbo, MAGNETIC DOOR LOCK MENGGUNAKAN
KODE PENGAMAN BERBASIS AT MEGA 328. 2012.
LAMPIRAN
1. Jurnal
2. Program
3. Diagram Blok
7. PPT
BIODATA
1. Dwi
Ulfa Damayanti
Penulis dilahirkan di Rembang tanggal 29
Januari 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 2 Labuhan,
SMP Negeri 1 Lasem, SMA Negeri 1 Rembang. Tahun 2017 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.17.3.06. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini,
bisa menghubungi melalui via email : dwiulfa20@gmail.com
2. Fajrul
Falaah Salsabiila
Penulis dilahirkan di Semarang tanggal 12
Juni 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Pedurungan
Tengah 02, SMP Negeri 15 Semarang, SMA Negeri 11 Semarang. Tahun 2017 penulis
telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.17.3.08. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini,
bisa menghubungi melalui via email : afatfss@gmail.com
3. Siti
Zairotul Munawaroh
Penulis dilahirkan di Magelang tanggal 4 Mei
1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI Ma’arif Grabag 1, SMP
Negeri 1 Grabag, SMK Negeri 1 Magelang. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan
SMK. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.3.20. Apabila ada kritik, saran
dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui via email : zairotulm@gmail.com
4. Widia
Pangestika
Penulis dilahirkan di Cilacap tanggal 3
Januari 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Danasri
Kidul, SMP Negeri 1 Kroya, SMK Negeri 1 Nusawungu. Tahun 2017 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.3.21.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui via email : widiapangestika586@gmail.com
Tidak ada komentar: