Header Ads

Kendali Level Ketinggian Air Menggunakan Sensor Ultrasonik



Kendali Level Ketinggian Air menggunakan sensor Ultrasonik


Amelinda Azalia Savira1 , Galang Tasrul A’lam2 , Muhammad Yusuf Afrizal3 , Samuel BETA4
Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang

Jln. Prof. H. Sudarto, S. H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, website : www.polines.ac.id,
Email : sekretariat@polines.ac.id



Abstract- At present there are many tools to facilitate human work. In a home industry requires a lot of water resources, but often water resources are insufficient. Therefore the water level control device is made using an ultrasonic sensor to detect the presence or absence of water in the reservoir. When the reservoir is empty the sensor starts the pump and when the reservoir is full the sensor turns off the pump.
Intisari- Pada masa sekarang semakin banyak alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam industri rumahan membutuhkan banyak sumber daya air yang banyak, namun sering sekali sumber daya air tidak mencukupi. Maka dari itu dibuatlah alat kendali level ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik untuk mendeteksi ada atau tidak nya air dalam tandon. Saat tandon kosong maka sensor menghidupkan pompa dan saat tandon penuh maka sensor mematikan pompa.
Kata kunci : Sensor Ultrasonic HC-SR04, mikrokontroler Arm NUC120, Pompa DC.


I.  PENDAHULUAN

Perkembangan industri senantiasa melibatkan inovasi dan perubahan yang cepat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu industri yang memiliki peran penting adalah industri proses yang membutuhkan pengendalian parameter-parameter proses. Water level control merupakan salah satu pengendalian yang penting misalnya dalam proses industri pengelolaan air minum, sistem pendingin, sistem boiler pada oil and gas industry, dan sebagainya.


II.    TINJAUAN PUSTAKA 

2.1    Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:
  • Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
  • Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
  • Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus :

S = 340.t/2

dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.

Sensor ultrasonic hcsr04 merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
Gambar 2.1 Sensor ultrasonik HC-SR04

Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Rumus untuk menghitungnya sudah saya sampaikan di atas. Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh sensor HC-SR04


Gambar 2.1.1 Pewaktu pada sensor HC-SR04

2.2 Arm Nuc 120

ARM (Advanced RISC Machine) adalah arsitektur prosesor 32 bit yang dibuat oleh ARM Holding. DT-ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programm eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Gambar 2.2 Arm NUC 120


Spesifikasi       :

Microcontroller
NUC120RD2BN
Operating Voltage
5V
Input Voltage (recommended)
6,5-12V
Input Voltage (limits)
3,3-5V
Digital I/O Pins
45
Analog Input Pins
6
DC Current for 3.3V Pin
800 mA
Flash Memory
4 KB
SRAM
8 KB (ATmega328)
EEPROM
64 KB (ATmega328)
Clock Speed
12 MHz


2.3 Pompa  DC

Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan – tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.

Pompa memiliki dua kegunaan utama:
  • Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
  • Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yangmelewati mesin-mesin dan peralatan)

Pompa juga dapat digunakan pada proses - proses yang membutuhkan tekanan hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan - peralatan berat. Dalam operasi, mesin - mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan.

Gambar 2.3 Pompa DC


2.4 LCD

LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Beberapa jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya adalah backlight CCFL (Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED (Light-emitting diodes).
Gambar 2.4 LCD

2.5 Joystick
Joystick adalah alat input komputer yang berwujud tuas atau tongkat dan dapat bergerak ke segala arah, sedangkan games paddle biasanya berbentuk kotak atau persegi terbuat dari plastik dilengkapi dengan tombol-tombol yang akan mengatur gerak suatu objek dalam komputer. Alat ini dapat mentransmisikan arah sebesar dua atau tiga dimensi ke komputer dan alat ini umumnya digunakan sebagai pelengkap untuk memainkan permainan video yang dilengkapi lebih dari satu tombol.

Fungsi joystick ternyata ada beberapa macam, yaitu :
Pelengkap untuk memainkan permainan video yang dilengkapi lebih dari satu tombol, untuk megontrol permainan video, Joystick juga banyak diimplementasikan pada mesin-mesin seperti pada kursiroda bermotor dan truk.


            Gambar 2.5 Joystick

2.6      RGB

RGB adalah sebuah LED yang dapat mengeluarkan perpaduan warna red(merah), green(hijau), dan blue(biru). LED ini seperti LED biasa memiliki anoda dan katoda hanya saja terdapat 3 anoda pada LED ini mewakili warna red, green, dan blue. Tegangan yang dikeluarkan pada anoda-anoda inilah yang akan mempengaruhi warna nyala dari LED RGB. LED rgb termasuk ke dalam integrated output dan dapat digunakan dengan mengendalikan LED red, green, blue, dan pin com yang dihubungkan ke gnd Arduino.


Gambar 2.6 RGB


III.      PERANCANGAN ALAT

1    Perangkat Keras dan Elektronika
  • Mikrokontroler Arm NUC 120
  • Sensor Ultrasonic HC-SR04
  • Pompa DC
       2    Blok Diagram




Gambar 3.2 Blok Diagram



      3    Diagram Alir


Gambar 3.3 Diagram Alir




3.     4    Gambar Skematik



Gambar 3.4 Rangkaian Skematik




3.     5    Gambar Pengawatan



Gambar 3.5 Rangkaian Pengawatan


IV.              PENGUJIAN ALAT

Pengujian ini bertujuan untuk mengecek fungsi kerja alat sesuai yang dikehendaki atau tidak. Mulai dari pengecekan kepekaan sampai dengan fungsi  komponen yang digunakan diantara nya sensor ultrasonic HC-SR04, program pada Arm NUC120 dan pompa Dc dengan menguji menjalankan pompa dc dengan tandon berisi air untuk menguji kepekaan sensor, apakah sensor ultrasonic HC-SR04 dapat membaca adanya air atau tidak dalam tandon? Ternyata pada sensor ultrasonic HC-SR04 dapat membaca adanya air sehingga saat tidak ada air maka pompa dc akan hidup dan mengisi tandon sampai tandon penuh.

V.                KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan dan uji coba kendali level ketinggian air menggunakan sensor ultrasonic. Maka diambil kesimpulan bahwa dengan di aplikasikannya alat ini sangat membantu di industri rumahan untuk mengontrol air  karena alat ini mendeteksi ketinggian air dalam tandon jadi tidak mungkin kekurangan maupun kelebihan volume air dalam tandon.

VI.              SARAN

Dari hasil alat yang kami buat, pembaca dapat mengembangkan alat tersebut dengan menggunakan tandon yang lebih besar agar pembacaan sensor lebih akurat dan lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN
  1. Diagram Alir, Klik disini.
  2. Diagram Blok, Klik disini.
  3. Rangkaian Pengawatan, Klik disini.
  4. Skema Rangkaian, Klik disini.
  5. Jurnal, Klik disini.
  6. Presentasi, Klik disini.
  7. Program (C File Source), Klik disini.

BIODATA PENULIS



Amelinda Azalia Savira. Penulis lahir di Semarang, 4 Januari 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SMA Hidayatullah Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.03.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui Email : viraamelinda@gmail.com




Galang Tasrul A'lam. Penulis lahir di Blora, 10 Februari 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 14 Cepu, SMP Negeri  3 Cepu, dan SMA Negeri 1 Cepu. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.11.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui Email : galangtasrul@gmail.com




Muhammad Yusuf Afrizal. Penulis dilahirkan di Kudus, 9 April 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD NU Nawa Kartika, SMPN 3 Kudus, dan SMK Wisudha Karya Kudus. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.18.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui Email: yusufafrizal738@gmail.com







Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.