KENDALI PENYIRAMAN TANAMAN BERBASIS INTERNET OF THINGS
Annisa
Pratiwi1 ; Laksana Rizqi Ibrahim2 ; Renaldi Aji
Nugroho3 ; Yuninda Maya Rosalina4 ; Samuel
BETA5
Prodi
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl.
Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
e-mail : annisapratiwi461@gmail.com1,
laksanarizqi@gmail.com2,
renaldiajin@gmail.com3, yunindamaya99@gmail.com4,
sambetak2@gmail.com5
Abstract-
Irregular watering of plants makes plants not well maintained because of the
time of dense activity, or types of plants have special attention both in
places that need to be cool and water needs that must still be met. In
addition, care must be taken to ensure that plants maintain their lives. If
watering these plants can be done automatically and at the same time can be
controlled through an application, it will make it easier in the process of
caring for these plants. This project aims to make a plant watering control
tool that can be done as desired, ie manually or automatically. This project
uses a nodeMCU LOLIN V3 microcontroller as a processor. Device control via the
telegram application. The design of this system uses a 20x4 LCD as the main display
of the program. The main system uses a soil moisture sensor, humidity and
temperature sensor input. While the output is a 20x4 LCD and a water pump motor
for watering plants.
Keywords:
nodeMCU LOLIN V3, soil moisture sensor, humidity and temperature sensor, LCD
20x4.
Intisari- Penyiraman
tanaman yang tidak teratur menjadikan tanaman tidak terawat dengan baik karena
waktu aktivitas yang padat, atau jenis tanaman memiliki perhatian khusus baik
secara tempat yang harus sejuk dan kebutuhan air yang harus tetap terpenuhi. Selain
itu, perawatannya pun perlu diperhatikan agar tanaman tetap terjaga
kehidupannya. Jika penyiraman tanaman ini dapat dilakukan secara otomatis
sekaligus dapat dikendalikan melalui sebuah aplikasi, maka akan lebih
mempermudah dalam proses perawatan tanaman tersebut. Proyek ini bertujuan untuk
membuat sebuah alat pengendali penyiraman tanaman yang dapat dilakukan sesuai
keinginan, yaitu secara manual ataupun otomatis. Proyek ini menggunakan
mikrokontroler nodeMCU LOLIN V3 sebagai pemroses. Kendali alat melalui aplikasi
telegram. Perancangan system ini menggunakan LCD 20x4 sebagai tampilan utama
dari program. Sistem utama tersebut menggunakan masukan sensor kelembaban
tanah, sensor kelembaban dan suhu. Sedangkan keluarannya berupa LCD 20x4 serta
motor pompa air untuk penyiraman tanaman.
Kata kunci :
nodeMCU LOLIN V3, sensor kelembaban tanah, sensor kelembaban dan suhu, LCD 20x4.
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak masalah yang terjadi pada perawatan tanaman di rumah tangga maupun industri pembibitan tanaman,salah satunya adalah tanaman yang mati karena penyiraman yang tidak tepat. Selain itu, masyarakat kurang memperhatikan tanaman hidup sesuai dengan kriteria yang tepat seperti kondisi kelembaban tanah, kelembaban udara dan suhu udara. Dengan demikan muncullah inovasi baru untuk membuat alat “kendali penyiraman tanaman berbasis IoT” untuk memudahkan proses perawatan tanaman dengan baik dan tepat.
Banyak masalah yang terjadi pada perawatan tanaman di rumah tangga maupun industri pembibitan tanaman,salah satunya adalah tanaman yang mati karena penyiraman yang tidak tepat. Selain itu, masyarakat kurang memperhatikan tanaman hidup sesuai dengan kriteria yang tepat seperti kondisi kelembaban tanah, kelembaban udara dan suhu udara. Dengan demikan muncullah inovasi baru untuk membuat alat “kendali penyiraman tanaman berbasis IoT” untuk memudahkan proses perawatan tanaman dengan baik dan tepat.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan dalam
proyek elektronika adalah:
1. Bagaimana
cara menginisialisasi pompa air DC pada Arduino?
2. Bagaimana
cara memperoleh data kelembaban tanah, kelembaban dan suhu udara dan mengintegrasikannya
dengan arduino?
3. Bagaimana
cara menampilkan pembacaan sensor dan pengoperasian alat melalui aplikasi
telegram?
4. Bagaimana
cara mengaplikasikan alat ini ke peralatan rumah tangga dan industri rumahan?
1.3
Tujuan
Tujan
pembuatan alat ini adalah :
1.Dapat
menginisialisasi pompa air DC pada Arduino.
2.Dapat
mengetahui cara memperoleh data kelembaban tanah, kelembaban dan suhu udara
dan mengintegrasikan nya dengan arduino.
dan mengintegrasikan nya dengan arduino.
3. Dapat
menampilkan pembacaan sensor dan pengoperasian alat melalui aplikasi telegram.
4. Dapat
mengaplikasikan alat ini ke peralatan rumah tangga dan industri rumahan.
1.4
Manfaat
Manfaat pembuatan alat ini adalah
1. Alat ini dapat memudahkan dalam proses penyiraman tanaman.
2. Dapat memonitoring kondisi tanaman dari jarak jauh menggunakan telegram.
3. Mengurangi resiko kematian tanaman akibat kekurangan atau
kelebihan air.
4. Membantu menggantikan proses
penyiraman tanaman ketika hendak berpergian lama atau lainnya.
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
NodeMCU
NodeMCU adalah sebuah platform
IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat
keras berupa System On Chip ESP8266dari ESP8266 buatan Espressif System, juga firmware yang
digunakan, yang menggunakan bahasa pemrograman scriptingLua.
Istilah NodeMCU secara
default sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan daripada
perangkat keras development kit.NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board
arduino-nya ESP8266.Dalam seri tutorial ESP8266 embeddednesia pernah membahas bagaimana memprogram ESP8266 sedikit
merepotkan karena diperlukan beberapa teknik wiring serta
tambahan modul USB to serial untuk mengunduh program. Namun NodeMCU telah me-package
ESP8266 ke dalam sebuah board yang kompak dengan berbagai
fitur layaknya mikrokontroler + kapabilitas akses terhadap Wifi juga chip komunikasi
USB to serial. Sehingga untuk memprogramnya hanya diperlukan ekstensi kabel
data USB persis yang digunakan sebagai kabel data dan kabel charging smartphone
Android.
2.2 LCD
Liquid Crystal Display (LCD) adalah perangkat yang berfungsi sebagai media penampil
dengan memanfaatkan kristal cair sebagai objek penampil utama. LCD tentunya
sudah sangat banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti media
elektronik, televisi, kalkulator, atau layer komputer sekalipun
Gambar 2.2 LCD 20x4
LCD yang digunakan adalah LCD berukuran 20x4
karakter dengan tambahan chip module I2C untuk mempermudah programmer nantinya
dalam mengakses LCD tersebut. Sebab dengan digunakannya modul I2C akan lebih memperhemat
penggunaan pin arduino yang akan digunakan, contohnya saja.
2.3
I2C
Inter Integrated
Circuit (I2C) LCD adalah jenis LCD yang menggunakan I2C untuk
berhubungan dengan arduino. Jika dilihat dari depan, sekilas LCD ini tidak
berbeda dengan LCD jenis paralel. Namun,
dibaliknya terdapat komponen tambahan yang memungkinkan Arduino berhubungan dengan
piranti ini menggunakan 4 kabel saja.
2.4
Pompa
Air
Gambar 2.4 Pompa Air
Water pump atau pompa air merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap
sekaligus mendorong air yang terdapat pada sistem pendinginan sehingga dapat
bersikulisasi pada mesin. Rongga-rongga mesin yang dilewati sirkulasi akan
mendinginkan suhu dinding pada booring silinder. Hal ini
secara otomatis dapat menaikkan suhu mesin dan untuk selanjutnya proses
pendinginan dilakukan dibagian radiator.
Kelancaran sirkulasi air pendingin harus benar-benar
dijaga sebab apabila kelancaran sirkulasi air terganggu dengan adanya karat atau
kotoran-kotoran lain dapat menimbulkan kenaikan temperatur mesin atau bahkan
menimbulkan kerusakan pada mesin. Pompa air dapat bekerja setelah mesin
dihidupkan sebab pompa air bekerja melalui bantuan v-belt. V
-belt berfungsi untuk menggerakkan kipas yang mengalirkan air ke
seluruh rongga-rongga mesin. Salah satu kerusakan yang terjadi pada pompa air
adalah putusnya benda yang bertugas menggerakkan kipas ini.
2.5
Sensor Kelembaban dan
Suhu Udara (DHT11)
Kelembaban udara
menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai
kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air.
Kelembaban nisbi adalah membandingkan antara kandungan/tekanan
uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap
air.
Peralatan elektronik juga menjadi
mudah berkarat jika udara disekitarnya memiliki kelembaban yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, informasi mengenai kelembaban udara pada suatu area tertentu
menjadi sesuatu hal yang penting untuk diketahui karena menyangkut efek-efek
yang ditimbulkannya.
Informasi mengenai nilai kelembaban udara
diperoleh dari proses pengukuran. Alat yang biasanya digunakan untuk mengukur
kelembaban udara adalah higrometer. DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan
kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama
dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur
kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program
memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini
menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya,DHT11 ini termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon,
pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil,
dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter,dengan
sepsifikasi: Supply Voltage:
+5 V, Temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C,
Humidity : 20-90% RH ± 5% RH error,dengan
sesifikasi digital interfacing system.
membuat produk ini
cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.
.
Gambar 2.5
Sensor kelembaban udara/Humidity (DHT11)
Tabel 2.2 Tabel karakteristik sensor kelembaban udara/Humidity
Model
|
DHT11
|
Power supply
|
3-5.5V
DC
|
Output signal
|
digital signal via single-bus
|
Measuring range
|
humidity 20-90% RH ± 5% RH error
temperature 0-50 °C error
of ± 2 °C
|
Accuracy
|
humidity +-4%RH (Max +-5%RH);
temperature
+-2.0Celsius
|
Resolution or
sensitivity
|
humidity 1%RH;
temperature 0.1Celsius
|
Repeatability
|
humidity +-1%RH;
temperature +-1Celsius
|
Humidity hysteresis
|
+-1%RH
|
Long-term Stability
|
+-0.5%RH/year
|
Sensing period
|
Average: 2s
|
Interchangeability
|
fully interchangeable
|
Dimensions size
|
2.6
Sensor
Kelembapan Tanah
Soil humdity sensor adalah sensor yang digunakan
untuk mengukur tingkat kelembaban tanah. Sensor yang digunakan adalah kombinasi
dari YL-69 (probe sensor) dan YL-39 ( modul pengkodisian sinyal )
Nilai yang dibaca oleh sensor kelembaban tanahYL-69 menghasilkan nilai yang
besar pada tanah dengan kandungan air yang rendah dan sebaliknya, menghasilkan nilai
yang kecil pada tanah dengan kandungan air yang lebih banyak. Sensor kelembaban
tanah YL-69 merupakan sensor yang terdiri dari dua probe untuk melewatkan arus melalui
tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban.
Oleh karena itu, pada saat sensor dimasukkan ke tanah kering nilai yang terbaca
oleh sensor lebih besar (resistansi
8 besar) daripada nilai pada tanah yang memiliki kadar air lebih tinggi(resistansi
kecil). Sensor ini sangat membantu untuk memberitahukan tingkat kelembaban pada
tanaman atau memantau kelembaban tanah. Berikut spesifikasi dari sensor kelembaban
tanah:
-Menggunakan sensor tanah berkualitas tinggi untuk menguji kelembaban tanah
-Memakai plat lapis nikel sehingga memperbesar area induksi dan meningkatkan
konduktivitas, mencegah masalah karat dan meningkatkan usia pakai
-Dapat mengendalikan berbagai tingkat kelembaban tanah, dengan mengatur potensiometer.
Jika kelembaban tanah dibawah nilai yang diset, DO menghasilkan sinyal high, dan
sebaliknya jika diatas nilai yang diset, DO menghasilkan sinyal low
-Menggunakan chip comparator LM393 yang stabil
-Tegangan kerja:3.3-5V
-Dilengkapi lubang baut untuk memudahkan pemasangan
-Ukuran PCB:3.2cmx1.4cm Interface:
1.VCC:+3.3V-5V
2.GND:-
3.DO: digital output(0 dan 1), dapat langsung dihubungkan ke IO port mikrokontroller.
Sensor kelembaban tanah ditunjukkan pada gambar2.6.
Gambar2.6 Sensor Kelembaban
Tanah YL-69
III
PERANCANGAN ALAT
3.1
Diagram Blok
Diagram blok sistem dirancang untuk
dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan
lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing
bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut
adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Keterangan :
- Sensor Kelembaban Tanah sebagai pendeteksi kelembapan pada tanah tumbuhan
- Sensor Kelembaban dan Suhu sebagai pendeteksi kelembaban
dan suhu ruangan sekitar tanaman.
- NodeMCU sebagai pemroses dari masukan
- LCD sebagai keluaran untuk
menampilkan kondisi tumbuhan
- Relay sebagai penggerak pompa
- Pompa Air sebagai keluaran untuk
mengaliri air ke tumbuhan
3.2
Cara Kerja Alat
cara kerja pada alat ini sebagai berikut :
1
Hubungkan
catu daya ke stop kontak
2
Rangkaian menjadi
bekerja.
3
Pada saat rangkaian
sudah bekerja, maka alat akan membaca nilai sensor kelembaban tanah dan DHT11.
4
Nilai pembacaan akan
diproses oleh nodeMCU kemudian dapat dikendalikan melalui aplikasi telegram.
5
Untuk memulai dengan
aplikasi telegram,add BOT pada telegram yang bernama @Siram_tanaman_ bot,
kemudian klik /start.
6
Hingga terdapat balasan
untuk memilih menu yang diinginkan.
7
Terdapat 6 menu yang
telah tersedia yaitu, /Otomatis, /Manual, /Status, /Moisture, /Temperature dan
/Humadity.
8
Cek /Status untuk
mengetahui mode pompa .
9
Ketika memilih
/Otomatis maka alat akan bekerja secara otomatis sesuai dengan nilai kelembaban tanah,
10 Pada saat nilai kelembaban tanah sudah
mencukupi atau berada pada level point kelembaban
yang ditentukan, Pompa Air berhenti bekerja, membuat air berhenti
mengalir.
11 Pompa akan berhenti bekerja ketika telah mencapai set
point yang ditentukan pada program.
12 jika memilih menu /Manual maka alat akan berkerja
secara manual dengan menyalakan dan
mematikan melalui aplikasi telegram.
13 Menu /Moisture, /Temperature, /Humadity untuk
mengetahui value sensor yang bekerja.
14 Setelah pembacaan sensor dan pengolahan
data oleh mikrokontroller / nodeMCU dilanjutkan ke proses ouput.
15 Pada LCD akan menampilkan tingkat kelembaban
tanah, kelembaban udara dan suhu
udara yang berguna sebagai display indikator.
16 Pompa ditunjang menggunakan relay karena
membutuhkan tegangan 12 VDC.
3.3
Perancangan Perangkat Keras
Membuat rancangan perangkat keras
meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara
keseluruhan.
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan
keseluruhan rangkaian untuk alat kendali penyiraman tanaman otomatis dilengkapi
dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran
alat.
Pada
gambar dibawah ini ditunjukkan pengawatan pin Arduino dengan komponen lainnya.
3.4
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan ini digunakan
untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa
perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk
mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang
dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan
pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya
program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah :
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan
- Alat dapat diterapkan untuk tanaman dengan skala kecil
maupun besar, pada skla besar alat ini ditambahkan dengan sensor kelembaban
tanah.
- Untuk mengetaui besar nilai kelembaban tanah maka perlu
dilakukan pengkalibrasian sensor dan membandingkan nilai kelembaban dengan
alat ukur kelembaban yang lain.
- Alat dapat bekerja dengan 2 mode yaitu mode otomatis
dan mode manual.
- Pada mode otomatis dapat dikendalikan melalui aplikasi
telegram.
1. Alat ini dapat dikembangkan dengan cara menyiram tanaman ke segela arah.
Daftar Pustaka
Githo, Ray Kasful dan Nurdiana, Nunu. “Rancang
Bangun Smart Garden System Menggunakan Sensor Soil Moisture Dan Arduino
Berbasis Android (Studi Kasus : Di Gerai Bibit Narnea Cikijing,” J. Industrial
Research Workshop
Husdi, “Monitoring Kelembaban Tanah
Pertanian Menggunakan Soil Moisture Sensor Fc-28 dan Arduino Uno” J. Ilmiah.
vol. 10, no. 2, pp. 238–239, 2018.
M. Sari and Gunawan, “Rancang Bangun Alat
Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah,” J. Electr.
Technol., vol. 3, no. 1, pp. 13–17, 2018.Putra, Azhar Sukarno. Estanto S.T.M.Sc. dkk. “Sistem Monitor pada Pengairan Otomatis Berdasarkan Kelembaban Tanah dan Suhu Menggunakan Android” vol. 4, no. 3, pp. 3115–3116, 2017.
LAMPIRAN
1. Jurnal, Klik Disini
2. Program, Klik Disini
3. Diagram Blok, Klik Disini
4. Diagram Alir, Klik Disini
5. Diagram Pengawatan, Klik Disini
6. Skematik Rangkaian, Klik Disini
7. PPT, Klik Disini
BIODATA
Nama Annisa
Pratiwi . Penulis dilahirkan di Semarang, 4 Mei 1998. Penulis telah menempuh
Pendidikan formal di SD Negeri Langensari 02, SMP Negeri 04 Ungaran dan SMK
Negeri 7 Semarang. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan Pendidikan SMK. Pada
tahun 2017 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima
menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang
(Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.03. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta
terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui
email anniapratiwi461@gmail.com
Nama Laksana
Rizqi Ibrahim . Penulis dilahirkan di Semarang, 26 September 1997. Penulis
telah menempuh Pendidikan formal di SD Srondol Kulon 02 Semarang, Mts Al-Irsyad
Salatiga dan SMA Islam Hidayatullah Semarang. Tahun 2016 penulis telah
menyelesaikan Pendidikan SMA. Pada tahun 2017 Penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.11.
Apabila ada kritik dan saran yang
membangun serta terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui email laksanarizqi@gmail.com
Nama Renaldi
Aji Nugroho. Penulis dilahirkan di Semarang, 28 Mei 1999. Penulis telah
menempuh Pendidikan formal di SD Padangsari 02 Semarang, SMP Eka Sakti Semarang
dan SMK Negeri 1 Semarang. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan Pendidikan
SMK. Pada tahun 2017 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.17. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta
terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui
email renaldiajin@gmail.com
Nama penulis
Yuninda Maya Rosalina. Penulis dilahirkan di Boyolali, 8 Juni 1999. Penulis
telah menempuh Pendidikan formal di MI Muhammadiyah 2 Walen, SMP Negeri 3 Simo
dan SMA Negeri 1 Klego. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan Pendidikan SMA.
Pada tahun 2017 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.24. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta
terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui
email yunindamaya99@gmail.com
Nama pengajar Samuel Beta. Beliau mengajar di program
studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang.
Email : sambetak2@gmail.com
Tidak ada komentar: