KONTROL SUHU PADA PENGERING MAKANAN OTOMATIS
KONTROL SUHU PADA PENGERING MAKANAN OTOMATIS
Luthfiatul Huda Ashcha Safitri1 ; Muhammad Nurul
Huda2 ; Samuel BETA³ ;
Prodi Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
e-mail : luthfiatulhudaas@gmail.com1, hudan5111@gmail.com2, sambetak2@gmail.com³
Abstract - Agricultural products that
accumulate, can cause losses due to rot quickly. To overcome this, farmers can
dry up agricultural products so that they are durable and can be used again.
However, in the rainy season, farmers cannot drain optimally because of the
unpredictable rain intensity. So it is made a food dryer with temperature
control that can be used in all conditions. This tool uses a hair dryer as a
dryer and sensor DHT-11 to determine the temperature and humidity of the dryer.
This tool processor uses ARM NUC120. In this tool there is a 16x2 LCD as a
temperature display, a potentiometer as a temperature regulator, and a start
button.
Keywords: Dryer Box, ARM NUC120, hair dryer, DHT-11 sensor,
potentiometer, LED, button.
Intisari – Hasil pertanian yang
menumpuk, dapat menimbulkan kerugian karena cepat membusuk. Untuk mengatasi hal
tersebut, petani dapat mengeringkan hasil pertanian supaya awet dan dapat dimanfaatkan
lagi. Namun dimusim hujan, para petani tidak dapat melakukan pengeringan secara
optimal karena intensitas hujan yang tidak dapat diperkirakan. Sehingga dibuat pengering
makanan dengan kontrol suhu yang dapat digunakan dalam segala kondisi. Alat ini
meggunakan pengering rambut sebagai pengering dan sensor DHT-11 untuk
mengetahui suhu dan kelembapan pada pengering. Pemroses alat ini menggunakan
ARM NUC120. Di alat ini terdapat 1 buah LCD 16x2 sebagai penampil
suhu, sebuah potensiometer sebagai pengatur suhu, dan sebuah tombol start.
Kata kunci: box pengering,
ARM NUC120, pengering rambut, sensor DHT-11, potensiometer, LED, tombol.
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makanan
adalah kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Namun, tak jarang makanan
mengalami kerusakan karena disimpan terlalu lama. Seperti halnya hasil
pertanian yang menumpuk, hal tersebut juga dapat menimbulkan kerugian bagi
petani karena hasil pertanian yang tidak dimanfaatkan lagi. Petani dapat
mengeringkan makanan dengan panas matahari agar hasil peratanian dapat awet dan
dimanfaatkan lagi. Namun pada musim hujan, para petani tidak dapat melakukan
pengeringan dengan panas matahari karena intensitas hujan yang tidak dapat
diperkirakan. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah alat “Kontrol Suhu
pada Pengering Makanan Otomatis” yang dapat digunakan dalam segala kondisi.
Alat ini meggunakan pengering rambut sebagai pemanas pada pengering dan sensor
DHT-11 untuk mengetahui suhu dan kelembaban pada pengering makanan. Pemroses
alat ini menggunakan ARM NUC120. Di alat ini terdapat 1 buah LCD
sebagai penampil, sebuah potensiometer sebagai pengatur suhu, dan sebuah tombol
start.
Alat ini
bekerja setelah suhu pengering diatur melalui potensiometer lalu tombol start
ditekan. Sensor DHT-11 akan membaca suhu pada pengering dan hair dryer
memanaskan pengering hingga suhu yang diinginkan tercapai. Kemudian alat akan
mengeringkan makanan setelah suhu stabil.
.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diselesai-kan dalam proyek elektronika
adalah:
1. Bagaimana merancang suatu pengering makanan
otomatis menggunakan pemroses ARM NUC120?
2. Bagaimana
cara kerja dari pengering makanan otomatis?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk membuat pengering
makanan otomatis dengan kontrol suhu
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
ARM NUC120
ARM
NUC120 merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis
CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU
sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader
internal, sehingga tidak diperlukan lagi device program eksternal.
Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi
USB.
Gambar 2.1 ARM NUC120
2.2
Sensor DHT-11
Sensor DHT-11 adalah module
sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan kelembaban yang memiliki
output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan
mikrokontroler.
Modul sensor ini tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat
pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC. Sensor ini berfungsi sebagai pembaca
suhu.
Gambar 2.2 Sensor DHT-11
2.3 LCD 16x2
Gambar
2.3 LCD
LCD
atau Liquid Crystal
Display adalah
suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair untuk menghasilkan
gambar yang terlihat. Pada alat, LCD 16x2 digunakan sebagai penampil
suhu pengering.
2.4 Potensiometer
Gambar 2.4 Potensiometer
Potensiometer
adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer tergolong dalam kategori variable resistor. Secara
struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau
tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Dalam alat ini digunakan sebagai pengatur suhu pengering.
2.5
Pengering Rambut
Pengering rambut merupakan salah satu alat
yang mengubah energi listrik menjadi energi panas yang biasa di gunakan oleh
perempuan untuk mengeringkan rambut. Dalam alat ini pengering rambut digunakan
sebagai pengering helm.
Gambar 2.5 Pengering Rambut
2.6
Solid State Relay
(SSR)
SSR merupakan sebuah komponen semikonduktor yang bekerja seperti relai
elektro mekanis dan untuk otomasi serta mampu mengendalikan beban listrik tanpa
penggunaan komponen tambahan.
Gambar 2.6 Bentuk Fisik SSR
SSR menggunakan arus dan semikonduktor solid state untuk input terhadap
output serta memerankan fungsinya sebagai saklar. SSR juga memiliki fungsi
pemisahan output seperti halnya sebuah saklar dengan hambatan yang sangat
tinggi pada kondisi terbuka. Sedangkan saat terhubung, SSR mampu mengalirkan
arus dengan arus yang sangat besar dengan hambatan yang sangat kecil.
2.7
Saklar Tombol Tekan
Saklar tombol tekan adalah perangkat/saklar sederhana yang berfungsi
untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja
tekan tidak mengunci. Sistem kerja tidak mengunci disini berarti saklar akan
bekerja sebagai perangkat penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat
tombol ditekan dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan
kembali pada kondisi normal.
Gambar 2.7 Saklar Tombol Tekan
Sebagai perangkat penghubung atau pemutus, saklar tombol tekan hanya
memiliki 2 kondisi, yaitu on dan off (1 dan 0). Istilah on dan off ini menjadi
sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi
listrik pasti membutuhkan kondisi on dan off.
III
PERANCANGAN ALAT
3.1
Diagram Blok
Diagram
blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem
ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan
pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan
yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada Gambar
3.1.
Gambar 3.1 Diagram Blok
Berikut
keterangan singkat dari gambar blok diagram di atas:
1. Sensor DHT-11 berfungsi sebagai detektor suhu dan kelembapan makanan.
2. Potensiometer berfungsi untuk mengatur suhu pengeringan.
3. Saklar Tombol Tekan berfungsi untuk memulai proses pengeringan
pada suhu yang telah ditentukan.
4. ARM NUC120 berfungsi sebagai pemroses.
5. SSR berfungsi sebagai pembatas tegangan pada pengering rambut
6. Pengering Rambut berfungsi sebagai pemanas pada alat.
7. LCD 16x2 berfungsi sebagai
penampil suhu
3.2
Cara Kerja Alat
1. Menghubungkan
alat dengan catu daya
2. Mengatur
suhu pengeringan melalui potensiometer
3. Menekan
saklar tombol tekan untuk memulai proses pengeringan
4. Pengering
rambut menyala memanaskan pengering sampai suhu yang telah ditentukan
5. Sensor
DHT-11 mendeteksi suhu dan kelembaban pengering
6. Suhu
stabil
7. Pengering
mengeringkan makanan
8. Mengangkat
makanan setelah dikeringkan
3.3
Perancangan Perangkat Keras
Membuat
rancangan perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu
daya dan sistem secara keseluruhan.
Pada
gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian dilengkapi dengan
pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.
Gambar 3.2 Rangkaian alat
Pada
gambar dibawah ini ditunjukkan pengawatan pin ARM dengan komponen lainnya.
Gambar 3.3 Pengawatan Dalam
3.4 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan
ini digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari
beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan
untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang
dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan
pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya
program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar di bawah:
Gambar 3.6 Diagram alir program
IV PENGUJIAN ALAT
Proyek ARM yang dibuat perlu diuji untuk menentukan kesesuaian alat dengan prinsip kerjanya. Adapun langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah :
1. Mengunggah program ke alat yang dibuat.
1. Mengunggah program ke alat yang dibuat.
V KESIMPULAN
Setelah melakukan perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.
Suhu dan kelembaban pada pengering akan dideteksi oleh sensor DHT-11
dan ditampilkan pada LCD 16x2.
2.
Pengering akan mengeringkan makanan pada suhu yang telah
ditentukan.
Daftar Pustaka
[1] Apriyani,
Ika, dkk. 2018. Pengering Helm Otomatis
Berdasarkan Kelembaban Dilengkapi dengan Sistem Pengharum dan Sanitasi.
Jurnal Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang.
[2] Feriska, Adnan, Dedi Triyanto. 2017. Rancang Bangun Penjemur dan Pengering
Pakaian Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Universitas Tanjungpura.
[3] Kadir, Abdul. (2013). Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi
Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino. Yogyakarta: CV Andi
Offset.
[4] Supriyono, Heru, dkk.
(2015). Rancang Bangun Pengering Panili
Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
LAMPIRAN
1. Jurnal
2. PPT
3. Diagram Blok
4. Diagram Alir
6. Pengawatan
7. Program
Nama penulis Luthfiatul Huda Ashcha Safitri. Penulis dilahirkan di Kabupaten
Kendal, 26 Maret 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Sukomulyo, SMP Negeri 1 Kaliwungu, dan SMA Negeri 1 Kendal. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan
pendidikan SMA.
Pada tahun 2017 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM
3.32.17.3.12. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian
ini, bisa menghubungi penulis melalui email luthfiatulhudaas@gmail.com
Nama penulis Muhammad Nurul Huda. Penulis dilahirkan di Kota Boyolali, 20
Agustus 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDIT Al Firdaus Nogosari, Boyolali, MTsN Tinawas, dan SMA Negeri
1 Nogosari, Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan
pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.15. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan
mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui hudan5111@gmail.com
Nama pengajar Samuel
Beta. Beliau mengajar di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com
Tidak ada komentar: