Kontrol Volume Air Berbasis ARM
Arnidya Kusumaningrum1, Dwi Peni Zulfa
Az-zahra2, Moch Rissandi3, Samuel Beta Kuntarjo4
Email: 1 arnidyaak@gmail.com, 2 dwipeni@outlook.co.id, 3 mochrissandi4699@gamil.com, 4
sambetak2@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro,Program Studi D3 Teknik
Elektronika
Polteknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang,
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Abstrak - pada industri minuman dibutuhkan kepresisian pengisian pada botol dan pencampuran bahan dan air sesuai dengan yang diinginkan. Dan tidak sedikit dari mereka masih menggunakan cara manual untuk mengisi botol yang memakan waktu dan tidak terjamin kepresisiannya. Dengan ini kami membuat alat kontrol volume air. Pada proyek ini dibuat aplikasi ARM NUC120 menggunakan pompa, dan selenoid valve. Sensor ultrasonik sebagai pembaca kepresisian ketinggian air yang nantinya akan di konversi menjadi volume yang diinginkan. Mikrokontroler ARM NUC120 tipe ini memiliki cortex M0 12MHz, 8KB RAM, 64KB memori program (APROM), 4KB memori data (data flash), 45 pin I/O (GPIO), 8 channel ADC 12 bit, 3 serial UART dengan 1 USB & 1 RS485, 3.3V & 5V, programmable via USB.
Kata
Kunci : ARM NUC120, Pompa Air, Sensor Ultrasonik, Selenoid Valve.
Abstract-
the beverage industry requires the precision of filling in bottles and mixing
ingredients and water as desired. And not a few of them still use the manual
method to fill bottles that take time and are not guaranteed precision. So we
made a water volume control device. In this project the ARM NUC120 application
was made using a pump and selenoid valve. Ultrasonic sensor as a reader of
water level precision which will later be converted into the desired volume.
This type of ARM NUC120 microcontroller has a 12MHz MEX cortex, 8KB RAM, 64KB
program memory (APROM), 4KB data memory (flash data), 45 pin I / O (GPIO), 8 12
bit ADC channels, 3 serial UARTs with 1 USB & 1 USB & 1 RS485, 3.3V
& 5V, programmable via USB.
Keyword :
ARM NUC120, Water Pump, Sensor ultrasonic, selenoid valve
I. PENDAHULUAN
Kemajuan
teknologi saat ini berkembang sangat pesat. Tidak terkecuali dalam dunia
industri yang menggunakan alat otomatis dan aman untuk memperlancar proses
produksi. Misalkan pada industri minuman dibutuhkan kepresisian pengisian pada botol
dan pencampuran bahan dan air sesuai dengan yang diinginkan. Dan tidak sedikit
dari mereka masih menggunakan cara manual untuk mengisi botol yang memakan
waktu dan tidak terjamin kepresisiannya. Dengan ini kami membuat alat kontrol
volume air. Sensor Ulrasonik merupakan salah
satu komponen penting untuk membaca kepresisian ketinggian air yang nantinya akan
di konversi menjadi volume yang diinginkan.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 ARM NUC120
ARM adalah prosesor dengan arsitektur
set instruksi 32-bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan
oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine ARM
NUC120 merupakan sebuah modul mikronkontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0 ARM
NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak membutuhkan
device programmer terpisah NUC120 dapat beroperasi dengan kecepatan CPU sampai
48MHz Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller yang sangat
fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB (Fauziah,
Sukowati, & Purwanto, 2017)
Gambar 2.1 ARM NUC120
2.2 Pompa air
Pompa air 12V adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan atau
(fluida) dari suatu tempat ke tempat lainya melalui saluran (pipa) dengan
menggunakan tenaga listrik untuk mendorong air yang dipindahkan secara terus menerus.
Gambar 2.2 Pompa air
2.3 Sensor Ultrasonik
Sensor
ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis
(bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerjanya yaitu Sensor
memancarkan sinyal ultrasonik sesaat dan menghasilkan pulsa output sesuai
dengan waktu pantul sinyal ultrasonik kemudian dikembalikan menuju
sensor. Dengan mengukur lebar pulsa pantulan tersebut jarak target
didepan sensor dapat diketahui. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor
ini menggunakan gelombang ultrasonik. Sensor RF04 ini mempunyai 4 pin
yaitu VCC, Trigger, Output dan Gnd.
Sensor
ini merupakan sensor ultrasonik SRF04 siap pakai, satu alat yang berfungsi
sebagai pengirim (transmitter), penerima (receiver), dan pengontrol gelombang
ultrasonik.. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc
untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger
keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari
benda.
Pada
alat ini sensor ultrasnik digunakan untuk mengukur tinggi benda dengan
memantulkan gelombang ultrasonik.
Gambar2.3. Sensor Ultrasonik SRF04
Tabel 2.2. Spesifikasi
Sensor SRF04
Tegangan kerja
|
5V DC
|
Konsumsi arus
|
30mA (max 50 mA)
|
Frekuensi kerja
|
40 KHz
|
Jangkauan
|
3 cm - 300 cm
|
Input trigger
|
10us, level pulsa TTL
|
Dimensi
|
PxLxT (24 x 20 x 17) mm
|
2.4 Selenoid
Valve
Selenoid Valve adalah katup yang digerakan
oleh energi listrik melalui solenoida, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya
yang berfungsi untuk menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun
DC, solenoid valve pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang
keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust.
Lubang masukan, berfungsi sebagai terminal
/ tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), sedangkan lubang
keluaran berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang
dihubungkan ke pneumatic, dan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk
mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau pindah
posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.
Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam fluidics. Tugas dari solenoid valve dalah untuk mematikan, release, dose, distribute atau mix fluids. Solenoid Valve banyak sekali jenis dan macamnya tergantung type dan penggunaannya, namun berdasarkan modelnya solenoid valve dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu solenoid valve single coil dan solenoid valve double coil keduanya mempunyai cara kerja yang sama. Solenoid valve banyak digunakan pada banyak aplikasi. Solenoid valve menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi, awet/masa service yang cukup lama, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol yang rendah dan desain yang kompak.
Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam fluidics. Tugas dari solenoid valve dalah untuk mematikan, release, dose, distribute atau mix fluids. Solenoid Valve banyak sekali jenis dan macamnya tergantung type dan penggunaannya, namun berdasarkan modelnya solenoid valve dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu solenoid valve single coil dan solenoid valve double coil keduanya mempunyai cara kerja yang sama. Solenoid valve banyak digunakan pada banyak aplikasi. Solenoid valve menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi, awet/masa service yang cukup lama, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol yang rendah dan desain yang kompak.
Gambar
2.4 Selenoid Valve
2.5
Joystick
Tuas kontrol atau tongkat ria atau tuas kendali (bahasa Inggris: joystick)
adalah alat masukan komputer yang berwujud tuas yang dapat bergerak ke
segala arah. Alat ini dapat mengirim sinyal arah sebesar dua atau tiga dimensi
ke komputer. Alat ini umumnya digunakan
sebagai pelengkap untuk memainkan permainan video yang dilengkapi lebih
dari satu tombol.
Tuas kendali telah menjadi alat kontrol utama
pada kokpit pesawat terbang, termasuk pesawat jet dan pesawat militer, baik sebagai tuas utama
ataupun tuas di sisi-sisinya. Tuas kendali juga digunakan untuk mengontrol mesin seperti mesin derek, truk, kursi roda, kamera pengawas dan mesin pemotong rumput.
Miniatur dari tuas kendali finger-operated telah diadopsi sebagai alat input
untuk peralatan elektronik kecil seperti telepon seluler (ponsel).
2.6 LED RGB
LED RGB adalah sebuah LED yang dapat mengeluarkan perpaduan warna
red(merah), green(hijau), dan blue(biru). LED ini seperti LED biasa memiliki
anoda dan katoda hanya saja terdapat 3 anoda pada LED ini mewakili warna red,
green, dan blue. Tegangan yang dikeluarkan pada anoda-anoda inilah yang akan
mempengaruhi warna nyala dari LED RGB. LED rgb termasuk ke dalam integrated
output dan dapat digunakan dengan mengendalikan LED red, green, blue, dan pin
com yang dihubungkan ke gnd Arduino.
Gambar 2.6 LED RGB
2.7
LCD
Liquid Crystal
Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk
suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen
penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah
elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).
Gambar 2.7 LCD
III. PERANCANGAN ELEKTRONIK
3.1 Komponen
Adapun
komponen yang digunakan yaitu:
1.
Mikrokontroler Nuvoton
ARM NUC120
2.
Sensor Ultrasonik
3.
Joystick
4.
LCD 16X2
5.
LED RGB
6.
Pompa Air DC 12V
7.
Modul Relay
8.
Selenoid Valve
3.2 Diagram
Blok Sistem
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem
Cara kerja diagrm blok
sistem:
Kontrol Volume Air
Berbasis ARM ini bekerja dengan sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air
pada wadah yang nantinya di konversi
menjadi volume yang diinginkan.
1. Menentukan volume yang diinginkan
menggunakan joy stick yang akan di tampilkan pada LCD.
2. Setelah itu pilih
OK dengan menggeser joystick ke kanan.
3. Setelah itu pompa akan menyala
mengalirkan air dan akan mati apabila
sudah mencapai volume air yang diinginkan.
4. Lalu selenoid Valve akan on.
3.3 Diagram Pengawatan
Gambar 3.5
Pengawatan Keseluruhan
3.4 Skematik Rangkaian
Gambar 3.6 Skematik Rangkaian
3.5 Diagram Alir
Gambar 3.7 Diagram Alir
IV. PERANCANGAN MEKANIK
V. HASIL PENGUJIAN DATA DAN ANALISA
Terdapat beberapa
tahap pengujian yang dilakukan pada alat yang dibuat. Tahap-tahap tersebut
yaitu pengujian perangkat hardware, pengujian pin-pin yang digunakan.
Pada pengujian awal
kami mengisi air pada wadah utama. Selanjutnya
mensetting setpoint yang diinginkan dengan joystick. Setelah itu pompa
akan menyala mengalirkan air serta indikator LED menyala merah dan akan mati
apabila sudah mencapai volume air yang diinginkan serta indikator LED menyala
hijau. Kemudian Selenoid Valve akan ON. Kemudian LCD akan kembali ke tampilan
awal.
Gambar 5.1 tampilan awal LCD
Gambar 5.2 tampilan saat mengatur set point
Gambar 5.3 tampilan LCD saat pompa mengisi dan Led menyala merah
VI. KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya
kontrol volume air berbasis ARM ini sebuah sistem pengisian botol didalam
industri akan lebih presisi.
2. Penggunaan sensor
ultrasonik untuk mengukur ketinggian air yang nantinya akan dikonversikan
menjadi volume yang diinginkan
6.2 Saran
1. Untuk proyek selanjutnya dapat dikembangkan lagi dengan memodifikasi
Selenoid Valve yang lebih besar agar botol cepat terisi.
2. Meningkatkan kemampuan kerja aat agar dapat digunakan untuk mengatur
setpoint yang lebih bervariasi.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] Fauziah, H. Y., Sukowati, A. I.,
& Purwanto, I. (2017). Rancang Bangun Sistem Absensi Mahasiswa Sekolah
Tinggi Teknik Cendekia (STTC) Berbasis Radio Frequency Identification (RFID)
menggunakan Arduino UNO R3. Semnastek Umj, 16(November),
1– [2]. Nugroho, A. S., Faridah, & Suryopratomo, K.
(2013). Rancang Bangun Sensor Pengukur Level Interface Air dan Minyak pada Mini
Plant Separator. Teknofisika, 2(2),
LAMPIRAN
1. Pengawatan Keseluruhan klik di sini
2. Pengawatan Dalam klik si sini
3. Pengawatan Luar klik di sini
4. Skematik klik di sini
5. Program klik di sini
6. Diagram Blok klik di sini
7. Diagram Alir klik di sini
BIODATA PENULIS
Moch Rissandi. Penulis dilahirkan di Madiun, 30 November 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 01 Taman Madiun, SMP Negeri 6 Madiun, dan SMA Negeri 5 Madiun. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.15.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : mochrissandi4698@gmail.com
Arnidya Kusumaningrum. Penulis dilahirkan di Semarang, 12 Februari 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Sambiroto 01, SMPN 33 Semarang, dan SMAN 15 Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.05.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : arnidyaak@gmail.com
Dwi Peni Zulfa Az-zahra dilahirkan di Wonosobo, 7 November 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 6 Wonosobo, SMP N 1 Wonosobo, dan SMA N 1 Wonosobo. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.0.08.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail: dwipeni@outlook.co.id
Tidak ada komentar: