MODUL PEMBELAJARAN WARNA
MODUL PENGENALAN KODE WARNA
Fajrul Falaah Salsabiila1, Hapsari Intan Kinasih2, Samuel BETA3.
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri
Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto,
SH,
Tembalang, Semarang, Indonesia
|
Kata Kunci : ARM NUC120, Sensor Warna TCS3200, Sensor Infrared, LCD 16X2, Tuas Kendali, DF Player, Pengeras Suara
Abstract — With the development of microcontroller technology today, technology can be used in learning media. This learning media uses the TCS3200 color sensor to read the color of the ball, and use infrared sensor to read shelve’s position based on gray’s code. This tool is designed by utilizing the ARM NUC 120 microcontroller as the main controller. The input in the form of a joy stick is selected to determine the menu to be selected. The color sensor TCS3200 functions as an input tool for reading color and gives commands to the microcontroller to display writing on the LCD and sound through DF Player from the reading of the color. DF Player which functions as an MP3 module and then sends data to the Speaker to issue output in the form of sound.
Keyword : ARM NUC120, TCS3200 Color Sensor, Infrared Sensor, LCD 16X2, Joy Stick, DF Player, LED RGB, Speaker
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dengan berkembangnya
teknologi mikrokontroler saat ini, teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran. Media pembelajaran diperlukan pada saat peragaan
di dalam kelas se-tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Saat ini, media
pembelajaran untuk anak balita dalam mengenal warna masih sangat sedikit.
Media pembelajaran berfungsi
untuk mempermudah tenaga pengajar dalam menyampaikan materi. Siswa pun
dapat belajar dengan lebih mudah dengan adanya media pembelajaran.
Dari uraian diatas, maka dibuatlah proyek Modul
Pengenalan Kode Warna .
B.
Tujuan
Tujuan pembuatan alat
ini adalah :
1.
Untuk memanfaatkan
teknologi sebagai media pembelajaran
2.
Sebagai media untuk
mempelajari kode warna
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.
Bagaimana cara membuat
program agar dapat digunakan sebagai modul pengenalan kode warna?
2.
Bagaimana cara membuat modul pengenalan kode warna?
3.
Bagaimana cara kerja modul pengenalan kode warna?
D.
Pembatasan Masalah
Adapun yang membatasi
alat ini adalah :
1.
Masukan menggunakan
sensor warna TCS3200
2.
Memilih menu meggunakan joystick
3.
Penampil informasi
menggunakan LCD 16 x 2
4.
Modul MP3 menggunakan DF Player
5.
Keluaran suara
menggunakan pengeras suara
6.
Pemroses menggunakan ARM
NUC120
7.
Alat ini hanya membaca 8
warna (pink,merah,biru,hijau,kuning,coklat,toska,ungu
E.
Metodologi
Target proyek ini menjalankan program yang
dapat diimplementasikan langsung terhadap alat. Langkah-langkah pembuatan Proyek ARM dapat didefinisikan
sebagai berikut :
1.
Studi
pustaka alat dan bahan
2.
Perancangan
perangkat lunak dan program
3.
Implementasi
program
4.
Pengujian
perangkat lunak dan perangkat keras
5.
Analisa
6.
Laporan
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang
digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang
cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.
A.
Tuas Kendali
Tuas Kendali merupakan alat masukan komputer yang
berwujud tuas atau tongkat yang dapat bergerak ke segala arah, Alat ini dapat
mentransmisikan arah sebesar dua atau tiga dimensi ke komputer.
Joystick merupakan sebuah tuas
kendali yang umumnya dikonfigurasi sehingga memindahkan gerakan sinyal tongkat
kiri atau kanan sepanjang sumbu X, dan bergerak ke depan (atas) atau belakang
(bawah) gerakan sinyal sepanjang sumbu Y.
Gambar 2.1 Tuas Kendali
B. Sensor
Warna TCS3200
Sensor warna TCS 3200 merupakan konverter yang diprogram untuk
mengubah warna menjadi frekuensi. Sensor warna TCS 3200 terdiri dari fotodiode
yang disusun secara array 8x8 dengan susunan 16 fotodiode untuk filter warna
merah, 16 fotodiode untuk filter warna hijau, 16 fotodiode untuk filter warna
biru dan 16 fotodiode tanpa filter. Penggunaan filter warna dapat diatur pada pin S2 dan S3 sedangkan skala
frekuensi ouput diatur pada pin S0 dan
S1.
Gambar
2.2 Sensor Warna TCS3200
C. ARM NUC120
DT-ARM NUC120
Board merupakan sebuah modul mikrokontroler 32-bit berbasis ARM Cortex-M0.
DT-ARM NUC120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak
membutuhkan divais program merterpisah. NUC120 mampu beroperasi dengan
kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0
Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai
aplikasi berbasis USB.
Gambar 2.3 ARM NUC120
D.
LCD
LCD (Liquid Crystal Display) dapat digunakan sebagai
tampilan dari hasil pengolahan program pada suatu sistem, termasuk pada hasil
dari output pengolahan data padaArduino ATMega 2560 yang digunakan sebagai
prosesor.
Gambar 2.4 LCD
E.
DF Player
DFPlayer Mini adalah sebuah
modul micro SD dimana modul tersebut dapat mengases dan menyimpan data
pada micro SD.
Gambar 2.5 DF
Player
F.
Pengeras Suara
Pengeras Suara adalah komponen yang dapat mengubah tegangan
listrik (sinyal audio) menjadi gelombang suara dimana listrik akan mengaliri
kumparan induktor yang ada dibelakang membran loundspeaker maka akan
menggerakan karet membran sesuai
dengan polaritas tegangan dan kuat arus yang diperoleh oleh kumparan inductor.
Gambar 2.6 Pengeras
Suara
G.
Sensor Infra Red
Sensor inframerah. infra red (ir) detektor
atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat
mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, ir). sensor
infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat
khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai ir detector
photomodules.
Gambar 2.7
Sensor IR
H.
Motor DC gear box
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan
suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak
mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang
tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
Gambar 2.8
Motor DC Gear Box
C.
Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor DC dengan
sistem umpan balik tertutup di mana posisi rotor-nya akan diinformasikan
kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini
terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer, dan
rangkaian kontrol.
Gambar
2.9 Motor Servo
I.
Code gray
Kode biner terefleksikan (RBC), juga dikenal
sebagai biner terefleksikan (RB) atau Kode Gray berdasarkan
nama Frank Gray, adalah urutan sistem bilangan biner dengan dua
nilai berturut-turut berbeda dalam satu bit (digit biner).
Gambar
2.10 Code Gray
III.
PERANCANGAN
ALAT
A.
Alat
1.
Bor PCB
|
2.
Solder
3.
Tenol
|
4.
Tang Potong
|
5.
Gergaji
|
6.
Kabel USB
|
7.
Alumunium
|
8.
Box/papan
(tepat meletakkan alat)
|
9.
Setrika
|
10. Larutan
FeCl3
|
B.
Bahan
1.
Board ARM
NUC120
2.
LCD 16X2
3.
Tuas Kendali
4.
Motor servo
5.
Motor DC
6.
Sensor IR
7.
Sensor Warna
TCS3200
8.
DF Player
9.
Pengeras Suara
10. Rangkaian
Connector
11. Box
12. Kabel jumper
Gambar 3.1 Diagram Blok
7.2
Gambar Rangkaian
Gambar 3.3 Diagram Alir
F. Diagram
Pengawatan
Gambar 3.5 Diagram Pengawatan Dalam
G. Pembuatan
Alat
Dalam
pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1. Membuat perencanaan bagan alat
2. Membuat skema pengawatan
3. Menyusun rangkaian sesuai skema pengawatan
4. Membuat program untuk ARM
5. Pembuatan kerangka alat
6. Pemasangan rangkaian pada kerangka alat
IV.
CARA KERJA ALAT
1. Tekan
tombol untuk memilih menu.
2. Jika
menu belajar yang ditekan, akan masuk pada menu belajar. Jika menu latihan yang
ditekan, akan menuju menu latihan..
3. Untuk
menu belajar, letakkan kertas warna pada sensor warna untuk menentukan nilai
warna. Hasil nilai warna akan ditampilkan pada LCD dan pengeras suara berupa
suara.
4. Untuk
menu latihan, letakkan kertas warna pada sensor warna sesuai soal. LCD dan pengeras
suara akan menampilkan hasil jawaban apakah benar atau salah.
V.
PENGUJIAN
ALAT
Dalam proyek yang kami buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian fungsi alat dengan program
yang telah dibuat, yaitu dengan cara mengunggah program yang telah dibuat ke ARM.
Kemudian mengoperasikan alat apakah berfungsi sesuai yang diinginkan atau
tidak.
VI.
KESIMPULAN
Setelah
melakukan perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan
yaitu sebagai berikut:
1.
LCD 16x2 berfungsi
untuk menampilkan informasi berupa teks
maupun angka ..
2. Masukan
berupa tombol yang digunakan untuk
memilih menu.
3. DF
Player digunakan sebagai pemroses keluaran
suara.
4. Sensor Warna digunakan untuk membaca warna
5. Pengeras
suara berfungsi untuk keluara suara
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, H. Y., Sukowati, A. I., & Purwanto, I. (2017). RANCANG BANGUN
SISTEM ABSENSI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI TEKNIK CENDEKIA ( STTC ) BERBASIS RADIO
FREQUENCY IDENTIFICATION ( RFID ), (November), 1–2.
Rahardjo, P., Elektro, J. T., Teknik, F.,
& Udayana, U. (2018). PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN HURUF BRAILLE BERBASIS
MIKROKONTROLER UNTUK MEMBANTU PROSES BELAJAR DISABILITAS NETRA I, 5.
Sokop, S. J., Mamahit, D. J., Eng, M.,
& Sompie, S. R. U. A. (2016). Trainer Periferal Antarmuka Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno, 5(3).
Supegina, F., & Taman, P. L. (2014).
PENGATURAN LAMPU TAMAN LED RGB BERBASIS ARDUINO, 18, 9–14.
Yang, T., & Mulyadi, M. (2015).
SISTEM PENYELEKSI DAN PENGELOMPOKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROLLER, 8, 31–44.
LAMPIRAN
1. Jurnal
4. Diagram Blok
5. Diagram Alir
Fajrul Falaah
Salsabilla. Penulis dilahirkan di Semarang, 12 Juni 1999. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di SDN Pedurungan Tengah 02 Semarang, SMP N 15 Semarang,
dan SMA N 11 Semarang. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA.
Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.3.08. Apabila ada kritik, saran
dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email : afatffs@gmail.com
Hapsari Intan Kinasih. Penulis dilahirkan di Semarang, 6 Juni 1999. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di SD N Pekunden Semarang, SMP N 7 Semarang,
dan SMK N 4 Semarang. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK.
Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.3.09. Apabila ada kritik, saran
dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email : hapsari.intan0606@gmail.com
Nama
pengajar Samuel BETA. Beliau mengajar
di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Semarang. Email : sambetak2@gmail.com
Tidak ada komentar: