Pengukur Level Warna Urine Untuk Indikator Dehidrasi Pada Tubuh
Pengukur Level Warna Urine Untuk Indikator Dehidrasi Pada Tubuh
Dyah Ayu Larasati1, Ferdi Dwi Ramadani2,
Samuel BETA3.
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Teknik Elektronika,
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang,
Semarang, Indonesia.
Abstrak – Pendeteksian dehidrasi saat ini masih menggunakan metode yang
mempunyai beberapa kelemahan yaitu tidak nyaman bagi subjek, biaya yang tidak
murah dan memerlukan tenaga ahli untuk analisa data. Dengan terjadinya kendala
seperti ini diperlukan pengukur level warna urine untuk indikator dehidrasi.
Alat ini menggunakan sensor turbidity sebagai pengukur level warna urine.
Pemroses alat ini menggunakan ARM NUC120. Di alat ini terdapat LED RGB sebagai indikator tanda bahaya, LCD
sebagai penampil informasi dan tombol reset.
Kata Kunci : ARM NUC120, Sensor Turbidity,LED RGB, LCD
Abstract - Detection of dehydration is still using a method that has
several weaknesses, which are not comfortable for the subject, the cost is not
cheap and requires experts to analyze data. With the occurrence of obstacles
like this, it is necessary to measure the urine color level for dehydration
indicators. This tool uses a turbidity sensor as a measure of the color of urine.
This tool processor uses ARM NUC120. In this tool there is an RGB LED as an
alarm indicator, LCD as an information display, and reset button.
Keywords: ARM NUC120, Turbidity Sensor, RGB LED, LCD
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan
daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi
terganggu dan akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. namun dehidrasi
jangka panjang bisa menyebabkan penyakit serius diantaranya batu ginjal dan
infeksi saluran kemih dan bahkan kematian. Pengujian status hidrasi seseorang
dapat dideteksi dengan menggunakan beberapa metode akan tetapi metode – metode
tersebut mempunyai beberapa kelemahan yaitu tidak nyaman bagi subjek, biaya yang
tidak murah dan memerlukan tenaga ahli untuk memeriksa kadar urine. Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dibuatlah suatu gagasan untuk membuat alat yang
dapat mengatasi masalah tersebut agar alat dapat digunakan sendiri yang tidak
memerlukan tenaga ahli, mudah penggunaanya, dapat digunakan berulang kali dan
mudah dalam perawatanya. Dalam penentuan tingkat dehidrasi melalui warna urine
yang digunakan adalah hasil dari pembacan sensor kekeruhan turbidity sebagai
pendeteksi tingkat kekeruhan urine. kemudian akan di proses oleh mikrokontroler
arduino uno dan kemudian keluaran yang di gunakan adalah LCD display sebagai
penampil informasi dan modul LED RGB sebagai indikator tingkat dehidrasi.
1.2 Perumusan Masalah
Dari identifikasi yang ada dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap bahaya dehidrasi pada tubuh.
2.
Belum
ada yang membuat alat portable pendeteksi dehidrasi yang mudah digunakan dan
tidak memerlukan tenaga ahli.
3.
Membuat
alat pendeteksi dehidrasi yang hasilnya menyamai hasil dari laboratorium.
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan proyek ARM ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat alat pengukur level warna urine untuk indikator dehidrasi pada
tubuh yang portable.
2. Membuat masyarakat lebih memperhatikan dampak dari dehidrasi.
3. Mempermudah proses pendeteksian dehidrasi secara lebih awal sebelum
adanya diagnosa dari dokter.
II TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini
diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun
dasar – dasar perencanaan alat.
A.
ARM
NUC120
Gambar
2.1 ARM NUC120
ARM NUC120
merupakan sebuah modul mikrokontroler 32- bit berbasis ARM CortexM0. ARM NUC120
BOARD dilengkapi dengan program bootleader sehingga tidak membutuhkan divais
programmer terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan kecepatan CPU sampai 48MHz.
Telah dilengkapi dengan Full Speed USB
2.0 Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat di konfigurasikan untuk
berbagai aplikasi berbasis USB.
B.
Sensor
Turbidity
Gambar 2.2 Sensor Turbidity
Sensor Turbidity merupakan sensor yang berfungsi untuk mengukur kualitas
air dengan mendeteksi tingkat kekeruhannya. Sensor ini mendeteksi partikel
tersuspensi dalam air dengan cara mengukur transmitansi dan hamburan cahaya
yang berbanding lurus dengan kadar Total Suspended Solids (TTS). Semakin tinggi
kadar TTS, maka semakin tinggi pula tingkat kekeruhan air tersebut. Sensor ini
mendukung dua mode output, digital dan analog sehingga dapat dengan mudah
diakses melalui Arduino atau Mikrokontroller lainnya.Sensor ini dapat
diaplikasikan untuk mengukur tingkat kekeruhan air pada sungai, danau,
laboratorium, limbah cair, dsb.
C.
Modul
LED RGB
Gambar 2.3 Modul Led RGB
RGB merupakan suatu model warna yang terdiri atas 3 buah warna, yaitu Merah
(Red), hijau (Green), dan biru (Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara
untuk menghasilkan bermacam-macam warna. Kelebihan model warna ini adalah
gambar mudah disalin / dipindah ke alat lain tanpa harus di-convert ke mode
warna lain, karena cukup banyak peralatan yang memakai mode warna ini. Kelemahannya
adalah tidak bisa dicetak sempurna dengan printer, karena printer menggunakan
mode warna CMYK, sehingga harus diubah terlebih dahulu. Lampu RGB dapat di
program atau di atur sesuai keinginan pemakai sehingga menghasilkan paduan efek
cahaya sinar lampu warna warni yang menakjubkan (merah, hijau, dan biru),
sangat indah dan mengagumkan.
D.
LCD
Display (2x16)
Gambar 2.4 LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai
bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun
layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang digunakan ialah LCD dot matrik
dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang
nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
E.
Push
Button
Gambar 2.5 Lpush Button
Push button merupakan saklar tekan yang berfungsi sebaga alat pemutus atau
penghubung arus listrik. Alat ini bekerja dengan prinsip unlock (tidak
mengunci). Jadi apabila saat kita menekan tombolnya, dan kemudian kita
melepaskannya maka tombol itu akan kembali keposisi normal.
III. PERANCANGAN ALAT
3.1 Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Komponen yang digunakan dalam pembuatan Alat indikator dehidrasi
diantaranya :
a.
ARM
NUC120
b.
Sensor
Turbidity
c.
Modul
Led RGB
d.
LCD
Display 2x16
e.
Push
Button
3.2 Diagram Blok
Gambar
3.1 Diagram Blok
3.3. Diagram Alir
Gambar
3.2 Diagram Alir
3.3 Gambar Pengawatan
Gambar
3.4 Gambar Pengawatan dalam dan Luar
3.6 Cara Kerja Alat
Cara kerja alat ini
dimulai dengan menyalakan alat menggunakan tombol on-off kemudian sensor
turbidity mendeteksi level warna urine. Selanjutnya data dari sensor turbidity akan
diproses oleh ARM NUC120 dan akan di keluarkan pada LCD sebagai media
keterangan dan RGB dijadikan sebagai indikator tingkat bahaya dehidrasi.
Keadaan ini akan terus berulang, kemudian untuk mereset menggunakan tombol push
button.
3.7 Pengujian Alat
Pengujian ini
bertujuan untuk mengecek fungsi kerja alat sesuai yang di kehendaki. Mulai dari
pengecekan kepekaan sensor turbidity
dengan mengukur tingkat kekeruhan sampai maksimal sensor. Adapun
langkah-langkah cara lpengujian yang dilakukan adalah :
1.
Mengkalibrasi
alat yang diukur,alpakh sudah sesuai dengan program yang dibuat
2.
Mencoba
alat dengan menggunakan level warna urine dari level 1 sampai 6 dan melihat
hasil dari pembacaan data oleh LCD dan RGB apakah sama dengan kenyataan.
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil dari pembahasan
dan uji coba gerbang otomatis ini bisa diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut
:
1. Sensor turbidity
digunakan sebagai pengukur level warna urine
2.; data dari sensor
turbidity akan di proses oleh arduino dan akan di keluarkan oleh lcd dan rgb
REFERENSI
1. Helmiyah,
Siti.“Prototype Sistem Kontrol Pendeteksi Kadar Kekeruhan Air Berbasis Arduino
Uno”. Universitas Jember, 2018.
2. Latif,
N. “Pengembangan Alat Deteksi Tingkat Dehidrasi Berdasarkan Warna Urine
Menggunakan Led Dan Fotodioda”. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,2016.
3. Lamidi,
dkk.”Sistem Pendeteksi Penyakit
Diabetes Miletus Dan Tingkat Dehidrasi Berdasarkan Kondisi Urine Dengan Metode
Jaringan Saraf Tiruan Berbasis Aplikasi Android”.Universitas Brawijaya, 2019.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Diagram Alir (Klik Disini)
Diagram Blok (Klik Disini)
Gambar Pengawatan (Klik Disini)
Jurnal (Klik Disini)
Presentasi (Klik Disini)
Program (Klik Disini)
Diagram Blok (Klik Disini)
Gambar Pengawatan (Klik Disini)
Jurnal (Klik Disini)
Presentasi (Klik Disini)
Program (Klik Disini)
BIODATA PENULIS
Dyah Ayu Larasati. Penulis dilahirkan di Kendal, 2 Maret 1998. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di SDN 03 Sumberejo, SMPN 1 Brangsong, dan
SMKN 4 Kendal. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines), dengan program studi D3
Teknik Elektronika Jurusan Teknik ELektro. Penulis terdaftar dengan NIM
3.32.17.1.08
Ferdi Dwi Ramadani. Penulis dilahirkan di Cilacap, 15 Januari 1999. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di SDN Batursari 5 Mranggen, SMPN 3 Mranggen,
dan SMKN 4 Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines), dengan program
studi D3 Teknik Elektronika Jurusan Teknik ELektro. Penulis terdaftar dengan
NIM 3.32.17.1.10
Tidak ada komentar: