Header Ads

ALAT PENCUCI PIRING OTOMATIS



ALAT PENCUCI PIRING OTOMATIS

Laksana Rizqi Ibrahim; Ramahadia Yoviyanto; Samuel BETA³ ;
Prodi Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275

e-mail : laksanarizqi@gmail.com1, ramahadia12@gmail.com2, sambetak2@gmail.com³



Abstract - This dishwasher technology has been on the market since it was invented by Josephine Lines Cochran in early 1880, but still in simple form. The purpose of making this tool is to save time for washing dishes, facilitate the process of washing dishes, and ensure a hygienic level of hygiene. This tool uses an ARM microcontroller which is used to delay the washing process time. The pump is used to flow water to the springkel with a certain speed, springkel is used to issue water, the relay functions as an automatic switch, the joystick functions to select a menu.
 
Keywords: dishwasher, sprinkler, water pump.

Intisari – Teknologi mesin pencuci piring ini sudah ada di pasaran sejak ditemukan oleh Josephine Garis Cochran pada awal tahun 1880, namun masih dalam bentuk sederhana . Tujuan pembuatan alat ini yaitu untuk menghemat waktu untuk mencuci piring,memudahkan dalam proses mencuci piring,dan menjamin tingkat kebersihan secara higienis. Alat ini menggunakan mikrokontroller ARM yang digunakan untuk men-delay waktu proses pencucian. Pompa digunakan untuk mengalirkan air menuju springkel dengan kecepatan tertentu, springkel digunakan untuk mengeluarkan air, relay berfungsi sebagai saklar otomatis,  joystick berfungsi memilih menu. 
.
Kata kunci: alat pencuci piring, springkel, pompa air.


I     PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang


Peralatan rumah tangga akhir-akhir ini sering menjadi sorotan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidangnya untuk dapat lebih mengembangkan dan melakukan terobosan ataupun melakukan inovasi-inovasi baru dalam menciptakan peralatan rumah tangga yang terbarukan dan ramah lingkungan. Teknologi mesin pencuci piring ini sudah ada di pasaran sejak ditemukan oleh Josephine Garis Cochran pada awal tahun 1880, namun masih dalam bentuk sederhana. Mesin pencuci piring yang telah ada hanya menyemprotkan air dan sabun tanpa menggosok permukaan piring. Selain itu mesin pencuci piring ini dengan harga mahal sehingga belum efisien untuk dipasarkan ke masyarakat dan masih banyak kekurangan mekanisme kerja alat tersebut. Masalah yang dihadapi seorang ibu rumah tangga adalah di saat pekerjaan rumah banyak hingga tidak ada waktu untuk mencuci piring dengan bersih hingga higienis.. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah alat “ Pencuci Piring Otomatis” Alat pencuci piring otomatis dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu mempercepat proses pencucian dan meningkatkan kualitas kebersihan. Pembuatan alat ini dengan tujuan untuk menghemat waktu, memudahkan dalam proses mencuci piring, dan menjamin tingkat kebersihan secara higienis. Mekanisme kerja alat ini diatur secara otomatis dengan sistem kontrol menggunakan ARM NUC120 yang mengatur mekanisme kerja alat sesuai relai waktu tertentu.

1.2        Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan diselesai-kan dalam proyek elektronika adalah:
1.     Bagaimana merancang suatu alat pencuci piring otomatis menggunakan pemroses ARM NUC120?
2.     Bagaimana cara kerja dari alat pencuci piring otomatis?

1.3        Tujuan


Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk membuat alat pencuci piring otomatis.

































II   TINJAUAN PUSTAKA

2.1        ARM NUC120

ARM NUC120 merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device program eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.



Gambar 2.1 ARM NUC120

2.2        Pompa Air


Water pump atau pompa air merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap sekaligus mendorong air yang terdapat pada sistem pendinginan sehingga dapat bersikulisasi pada mesin. Rongga-rongga mesin yang dilewati sirkulasi akan mendinginkan suhu dinding pada booring silinder. Hal ini secara otomatis dapat menaikkan suhu mesin dan untuk selanjutnya proses pendinginan dilakukan dibagian radiator.

Kelancaran sirkulasi air pendingin harus benar-benar dijaga sebab apabila kelancaran sirkulasi air terganggu dengan adanya karat atau kotoran-kotoran lain dapat menimbulkan kenaikan temperatur mesin atau bahkan menimbulkan kerusakan pada mesin. Pompa air dapat bekerja setelah mesin dihidupkan sebab pompa air bekerja melalui bantuan v-belt. V -belt berfungsi untuk menggerakkan kipas yang mengalirkan air ke seluruh rongga-rongga mesin. Salah satu kerusakan yang terjadi pada pompa air adalah putusnya benda yang bertugas menggerakkan kipas ini.



Gambar 2.2 Pompa Air

2.3        Springkel


Gambar 2.3 Springkel

Springkel berfungsi menyebarkan air keseluruh permukaan benda,terdapat banyak kegunaan springkel.sebagai alat irigasi dan pemadam api.

2.4        Modul Relay


Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.



Gambar 2.4 Modul Relay

Modul relay ini dapat digunakan sebagai switch untuk menjalankan berbagai peralatan elektronik. Misalnya Lampu listrik, Motor listrik, dan berbagai peralatan elektronik lainnya. Kendali ON / OFF switch (relay), sepenuhnya ditentukan oleh nilai output sensor, yang setelah diproses Mikrokontroler akan menghasilkan perintah kepada relay untuk melakukan fungsi ON / OFF.

 


2.5        Modul Joystick

Modul joystick adalah komponen yang berbentuk seperti tuas atau tongkat yang dapat digerakan ke berbagai arah untuk mendapatkan posisi yang diinginkan. Pada umumnya modul ini memiliki 2 axis yaitu axis X dan axis Y dan 1 push button. Pengaplikasian modul ini banyak dijumpai pada joystick game PlayStasiun, X-Box, pengendali servo motor, kursi motor, dan lain – lain. [2] Modul ini yang banyak dipakai yaitu tipe bi-axial. Tipe joystick ini merupakan tipe yang sama dengan yang digunakan pada gagang kendali analog pada konsol Sony Playstation, X-box.



Gambar 2.5 Modul joystick

2.6        Elemen Pemanas

Elemen Pemanas Listrik menghasilkan panas yang dihasilkan oleh kawat ataupun pita bertahanan listrik tinggi (Resistance Wire) biasanya bahan yang digunakan adalah niklin yang dialiri arus listrik oleh isolator listrik yang mampu meneruskan panas dengan baik hingga aman jika digunakan.


Gambar 2.6 Elemen Pemanas

 


2.7        Saklar Tombol Tekan

Saklar tombol tekan adalah perangkat/saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan tidak mengunci. Sistem kerja tidak mengunci disini berarti saklar akan bekerja sebagai perangkat penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

Gambar 2.7 Saklar Tombol Tekan

Sebagai perangkat penghubung atau pemutus, saklar tombol tekan hanya memiliki 2 kondisi, yaitu on dan off (1 dan 0). Istilah on dan off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi on dan off.



III                     PERANCANGAN ALAT

3.1        Diagram Blok


Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.


Gambar 3.1 Diagram Blok

3.2        Cara Kerja Alat


1.     Menghubungkan alat dengan catu daya
2.     Memilih menu menggunakan joystick
3.     Menekan saklar tombol tekan untuk memulai proses penyucian
4.     Rangkaian bekerja sesuai dengan menu yang telah dipilih
5.     Rangkaian mati setelah menu selesai dijalankan

3.3        Perancangan Perangkat Keras


Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan.
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian dilengkapi dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.


Gambar 3.2 Rangkaian alat

Pada gambar dibawah ini ditunjukkan pengawatan pin ARM dengan komponen lainnya.


Gambar 3.3 Pengawatan Dalam


Gambar 3.4 Pengawatan Luar




3.4    Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan ini digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa   perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah:





Gambar 3.5 Diagram alir program


IV PENUTUP

4.1        Kesimpulan


1.   Alat akan bekerja sesuai dengan menu yang ditekan atau dipilih.
2.   Lama waktu pencucian tergantung dari menu yang dipilih.


Daftar Pustaka
[1]     Aditya Muhammad Nur, Hafidz   Adyatama, Ahmad Arif S dan Joko Supriyanto. 2015. Rancang Bangun Mesin Pencuci Piring (Dish Washer) Semi-Otomatis, Hemat Tenaga, dan Mudah Perawatan. UNS: Surakarta.
[2]     Muhammad Fauzi Achdiyat, Putri Kartika Oktavia. 2017. Sistem Pengatur Alat Pencuci dan Pengering Tangan. POLINES: Semarang.
[3]     Sholeman Taufix Zainnuri. 2018. ALAT PENCUCI PIRING OTOMATIS Berbasis  Arduino. UTY: Yogyakarta.
LAMPIRAN


Nama penulis Laksana Rizqi Ibrahim . Penulis dilahirkan di Semarang, 26 September 1997. Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SD Srondol Kulon 02 Semarang, Mts Al-Irsyad Salatiga dan SMA Islam Hidayatullah Semarang. Tahun 2016 penulis telah menyelesaikan Pendidikan SMA. Pada tahun 2017 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.11. Apabila  ada kritik dan saran yang membangun serta terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email laksanarizqi@gmail.com


Nama penulis Ramahadia Yoviyanto. Penulis dilahirkan di Kota Semarang, 17 Desember 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI Al-Islam Gunungpati, SMP Negeri 22 Semarang, dan SMK NU Ungaran. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.16. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email
ramahadia12@gmail.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.