PENGUNCI PINTU MENGGUNAKAN SANDI KETUKAN
PENGUNCI PINTU MENGGUNAKAN
SANDI KETUKAN
Alvin
Sanata Asykur1, Fanny Alvi
Yanti2, Samuel Beta
K.3
Prodi
Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto,
SH, Tembalang, Semarang, 50275
Intisari – keamanan pintu merupakan hal yang sangat penting, tidak
jarang pintu sebagai akses terhadap barang atau sesuatu yang menyangkut
privasi. Oleh karena itu, kunci sebagai pengaman merupakan hal yang sangat
penting. Dengan maraknya tingkat kejahatan dan semakin canggihnya sistem
pembobolan beberapa kunci konvensional menjadi sebuah tantangan untuk
menciptakan sistem keamanan yang lebih privasi. Berdasarkan permasalahan yang
ada, dalam proyek Arm ini akan direalisasikan sebuah alat
guna membantu dalam penguncian untuk menghindari adanya pencurian dan
meningkatkan efisiensi. “Pengunci Pintu
Menggunakan Sandi Ketukan” diharapkan dapat membantu permasalahan yang
ada. Bekerja dengan cara memasukan ketukan sesuai kode yang ditetapkan, dengan
led RGB sebagai indikator. Dengan adanya ketukan yang memudahkan pemilik
sekaligus meningkatkan efisiensi waktu.
Kata kunci : kunci pintu, pengaman, sandi
ketukan,Selenoid doorlock.
Abstrak – security of the door is very important, not infrequently the door as access to goods or something that concerns privacy. Therefore, the key as a safety is very important. With the rampant crime rate and the increasingly sophisticated system of breaking into several conventional keys becomes a challenge to create a more privacy security system. Based on the existing problems, in this Arm project a tool will be realized to assist in locking to avoid theft and increase efficiency. "Door Locking Using Knock Passwords" is expected to help the existing problem. Works by entering beats according to the code specified, with RGB leds as indicators. With a knock that makes it easy for the owner while increasing time efficiency.
Keywords : doorlock, security, knock password, selenoid doorlock.
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dengan berkembangnya teknologi mikrokontroler saat
ini, sistem keamanan dapat dilakukan menggunakan alat elektronik sebagai
pengganti sistem keamanan kunci konvensional dengan kelebihan yaitu lebih
bersifat privasi dan menigkatkan efisiensi. Alat kemanan pintu ini mnggunakan
solenoid doorlock dan mengendalikannya melalui ketukan. Alat ini dirancang
dengan memanfaatkan ARM NUC120 sebagai pemroses, piezoeletkrik berfungsi
sebagai masukan berupa ketukan dan memberikan perintah pada mikrokontroler
untuk mengendalikan relay. Alat ini bekerja ketika ada masukan berupa kode
sandi melalui ketukan yang dideteksi oleh piezoelektrik dan jika kode password
yang dimasukan benar maka mikrokontroler akan memberikan input high pada relay
untuk mengaktifkan solenoid doorlock. Jumlah ketukan diatur melalui input dari
dipswitch berdasarkan nilangan biner, jika interval satu ketuk ke ketukan
selanjutnya lebih dari satu akan mereset semuanya dari 0 sampai 1 detik.
B.
Perumusan
Masalah
Dari identifikasi yang ada,
dapat ditarik permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana
merancang dan membuat alat pengunci pintu menggunakan sandi ketukan?
b. Bagaimana
cara kerja alat pengunci pintu menggunakan sandi ketukan?
c. Bagaimana
respon yang didapat alat pengunci pintu ketika terdeteksi ketukan?
C.
Tujuan
a. Membuat
sebuah sistem pengunci pintu menggunakan sandi ketukan dengan masukan
piezoelektrik dan luaran berupa LED RGB, Selenoid Doorlock, Buzzer.
b. Mengetahui
cara kerja sistem pengunci pintu dengan sandi ketukan menggunakan ARM NUC120?
D.
Metodologi
Target proyek
ini menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap alat.
Langkah - langkah pembuatan Proyek ARM
dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.
Studi
pustaka alat dan bahan
2.
Perancangan
perangkat lunak dan program
3.
Implementasi
program
4.
Pengujian
perangkat lunak dan perangkat keras
5.
Analisa
6.
Laporan
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Untuk mengetahui
berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan
pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan ARM
NUC120 ini.
A. ARM NUC120
ARM atau singkatan dari Advanced RISC Machine adalah prosesor
dengan arsitektur set instruksi 32bit dengan Konstruksi RISC (Reduced
Instruction Set Computer). ARM NUC120 merupakan sebuah modul mikrokontroler
32-bit berbasis ARM CortexM0.
Spesifikasi :
1. Berbasis NUC120RD2BN dengan Flash memory APROM sebesar 64
Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4 Kbyte Data Flash.
2. Memiliki 8 channel ADC dengan resolusi 12 bit.
3. Bekerja pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
4. Tersedia pilihan catu daya input : catu daya eksternal 6,5
– 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui
regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.
5. Dilengkapi dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus
maksimum 800 mA.
Pada proyek ini, ARM NUC120 digunakan sebagai pemroses data
dari masukan untuk diolah selanjutnya.
Gambar 2.1 ARM NUC120
B. Modul Relay
Relay merupakan jenis golongan
saklar yang dimana beroperasi berdasarkan prinsip elektromagnetik yang
dimanfaatkan untuk menggerakan kontaktor guna menyabungkan rangkaian
secara tidak langsung. Tertutup dan terbukanya kontaktor disebabkan oleh
adanya efek induksi magnet yang dihasilkan dari kumparan induktor
yang dialiri arus listrik.
Perbedaan dengan
saklar yaitu pergerakan kontaktor pada saklar untuk kondisi on atau off
dilakukan manual tanpa perlu arus listrik sedangkan relay membutuhkan arus
listrik
Cara kerja
Ada 5 bagian
inti dari komponen ini antara lain :
·
Armature
·
Electromagnet
atau Coil
·
Spring
·
Switch
Contact / saklar
·
Iron Core
Gambar 2.2 bagian dari Relay
Bisa dilihat jelas pada gambar
dibawah ini :
Gambar 2.3 Modul Relay
Pada gambar
diatas dapat diketahui bahwa sebuah Iron Core atau inti besi diberikan
lilitan kumparan Coil agar terciptanya atau timbulnya gaya
elektromagnetik. Dari timbulnya gaya elektromagnetik tersebut akan menarik armature dan
terjadi perpindahan posisi dengan ditahan memakai spring. Sehingga
terjadi pensaklaran atau switch contact yang membuat perubahan kondisi
awal mulai dari tertutup akan berubah menjadi terbuka. Pada saat relay
kondisi Normally Open (NO) maka saklar atau switch contact
akan menghantarkan arus listrik. Tetapi apabila ditemukan kondisi dimana
armature kembali ke posisi semula (NC), pada saat itu juga menandakan bahwa
module tidak teraliri arus listrik.
C. LED RGB
LED RGB adalah sebuah
LED yang dapat mengeluarkan perpaduan warna red(merah), green(hijau), dan
blue(biru). LED ini seperti LED biasa memiliki anoda dan katoda hanya saja
terdapat 3 anoda pada LED ini mewakili warna red, green, dan blue. Tegangan
yang dikeluarkan pada anoda-anoda inilah yang akan mempengaruhi warna nyala
dari LED RGB. LED rgb termasuk ke dalam integrated output dan dapat digunakan
dengan mengendalikan LED red, green, blue, dan pin com yang dihubungkan ke gnd
Arduino.
Gambar 2.4 LED RGB
D. Piezoelektrik
Piezoelectric atau
biasa disebut juga dengan efek piezoelectric adalah muatan listrik yang
terakumulasi dalam bahan padat tertentu, seperti kristal dan keramik akibat
dari mechanical pressure (tekanan). Piezoelectric sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, hanya saja kita tidak terlalu sadar akan alat ini.
Piezoelectric digunakan untuk mengukur tekanan, percepatan, regangan, etc. dan
biasa digunakan dalam alat-alat seperti: mikrofon, jam quartz, pengubah suara
menjadi tulisan pada laptop kita, mesin pembakaran
dalam, printer, oscillator elektronik, hingga bisa dijadikan sebagai sumber
energi alternative ditempat keramaian seperti
di station ataupun di bandara.
Gambar 2.5 Piezoelektrik
E. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang
berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran
suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi
buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi
akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah terjadi suatu kesalahan pasa sebuah alat alarm.
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran
suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi
buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi
akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah terjadi suatu kesalahan pasa sebuah alat alarm.
Gambar 2.6 buzzer
F. Solenoid Doorlock
Solenoid
Door Lock adalah salah satu solenoid yang difungsikan khusus sebagai
solenoid untuk pengunci pintu secara elektronik. Solenoid ini mempunyai dua
sistem kerja, yaitu Normaly Close (NC)dan Normaly Open (NO). Perbedaan dari
keduanya adalah sebagai berikut ini:
Perbedaanya adalah
jika cara kerja solenoid NC apabila diberi tegangan, maka solenoid akan
memanjang (tertutup). Dan untuk cara kerja dari Solenoid NO adalah kebalikannya
dari Solenoid NC. Biasanya kebanyakan solenoid Door Lock membutuhkan input atau
tegangan kerja 12V DC tetapi ada juga solenoid Door Lock yang yang hanya
membutuhkan input tegangan 5V DC dan sehingga dapat langsung bekerja dengan
tegangan output dari pin IC digital. Namun jika anda menggunakan Solenoid Door
Lock yang 12V DC. Berarti anda membutuhkan power supply 12V dan
sebuah relay untuk mengaktifkannnya.
Gambar 2.7
selenoid doorlock
III.
PERANCANGAN ALAT
A.
Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronik
Adapun perangkat keras yang digunakan pada pembuatan alat ini adalah:
1. ARM NUC120
2. Modul Relay
3. Power supply
4. Led RGB
5. Piezoelektrik
6. Buzzer
7. Solenoid Doorlock
B.
Blok diagram dan Diagram Alir
Blok diagram aplikasi ARM NUC120 dengan masukan sensor ketukan(piezoelektrik) dan luaran LED RGB, Selenoid Doorlock dan Buzzer. Diagram blok dari system pengunci pintu menggunakan sandi ketukan adalah sebagai berikut
Gambar 3.1 Diagram Blok
Keterangan :
1. Masukan yang digunakan adalah sensor ketukan atau piezoelektrik sebagai pendeteksi
ketukan
2. Pemroses yang digunakan adalah ARM NUC120 yang berfungsi pengolah data
3. Luaran yang digunakan adalah LED RGB sebagai penampil indicator benar
atau salahnya ketukan, solenoid doorlock sebagai penggerak pintu dan Buzzer
sebagai indikator pendeteksi ketukan.
Adapun diagram alir sebagai berikut:
Gambar 3.2 Diagram Alir
C.
Gambar
Rangkaian dan Diagram Pengawatan
Gambar 3.3
Gambar Rangkaian
Gambar
diagram 3.4 pengawatan
D.
Cara Kerja
Alat
1. Menjalankan
program pengunci pintu rumah menggunakan sandi ketukan yang telah dibuat pada
ARM NUC120
2. Pada proses
awal, pengguna memberikan masukan berupa ketukan yang dideteksi oleh
piezoelektrik
3. Apabila
password yang dimasukan benar maka mikrokontroler akan memberikan input high
pada relay untuk mengaktifkan solenoid doorlock. Jumlah ketukan diatur melalui
input dari dipswitch berdasarkan bilangan biner. Jika interval satu ketuk ke
ketukan selanjutnya lebih dari 1 detik akan mereset semuanya dari 0
4. Untuk
ketukan memiliki 3 tingkat yang diatur switch1-4, 5-8, 9-12
5. ketika
setiap ketukan yang dimasukan benar maka LED RGB akan menyala biru, kemudian
jiksa semua ketukan benar maka LED RGB akan menyala hijau, jika ketukan salah
maka LED RGB akan menyala merah
IV.
PERANCANGAN
MEKANIK
|
|
gambar 4.1 tampak depan
|
Gambar 4.2 tampak depan pintu
|
|
|
Gambar 4.3 tampak belakang
|
Gambar 4.4 tampak atas
|
V.
PENGUJIAN
Dalam proyek yang kami buat, perlu
diuji untuk menentukan kesesuaian fungsi alat dengan program yang telah dibuat,
yaitu dengan cara mengunggah program yang telah dibuat ke ARM NUC120. Kemudian
mengoperasikan alat apakah berfungsi sesuai yang diinginkan atau tidak.
VI.
KESIMPULAN
Setelah
melakukan percobaan, pengambilan data, dan analisa terhadap data yang telah
didapat pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Sensor
ketukan (piezoelektrik) yang mampu mendeteksi adanya ketukan yang diaplikasikan
pada pintu
2. Pengunci pintu menggunakan
sandi ketukan berbasis ARM ini memberikan kemudahan bagi orang-orang dalam mengunci
dan pengaman suatu rumah atau ruangan, dengan ini tidak perlu lagi menggunakan gembok atau
kunci konvensional.
3. Alat dapat merespon ketukan
dengan baik, ketika kode ketukan di atur sebagai kode sandi, dan ketika kode
sandi yang terdeteksi benar atau salah.
VII.
REFERENSI
[1] Blocher Richard, “Dasar Elektronika”, Yogyakarta:
ANDI. 2004
[2] Dita Nur Ismi, and Mochamad Andrew Sukiworo,
“Aplikasi Sensor Piezoelektrik pada Sistem
Pengunci
Pintu dengan Irama Ketukan Berbasis Arduino” 2017
[3] Malvino Albert Poul, “Electronis Instrumental
Fundamentals, USA: Mc-Grow Hill.inc
Tranducer
and sensor. 1967
ketukan.html
LAMPIRAN : jurnal, ppt, program.
download disini
BIODATA
Nama penulis Alvin Sanata Asykur. Penulis dilahirkan
di Kab. Semarang, 19 September 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 02 Ungaran, SMPN 2
Ungaran, SMA NEGERI 1 Ungaran Tahun 2017.
Pada tahun 2017 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.2.04. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi 087747875347 atau melalui via email sanataalvin@gmail.com
Nama penulis Fanny Alvi Yanti. Penulis dilahirkan di Semarang, 29 Juni 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN TANDANG 03, SMP
NEGERI 39 Semarang, SMA NEGERI 2 Semarang Tahun 2017.
Pada tahun 2017 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.2.09. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi 089671678643 atau melalui via email fannyalvi29@gmail.com
Tidak ada komentar: