Pengukur Jalan Digital Berbasis ARM
PENGUKUR JALAN DIGITAL BERBASIS ARM
Abbas Kiarostami
Permana1, Bunga Hasna Rania2, Sena Ekacandra
Ardiansyah3, Samuel Beta Kuntarjo4
Email: 1 absky_rako@yahoo.co.id , 2 bungahasnar@gmail.com , 3 senafd7@gmail.com , 4 sambetak2@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro,Program Studi D3
Teknik Elektronika
Polteknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp.(024) 7473417, Website :
www.polines .ac.id, email : sekretariat@polines.ac.id
Abstrak – Pengukuran adalah aktivitas
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur.Alat ukur jarak yang
digunakan saat ini merupakan alat ukur manual dan mempunyai kelemahan dalam
pembacaan hasil pengukuran. Perkembangan teknologi
menjadi gagasan terciptanya sebuah
alat yang bisa
digunakan untuk melakukan
pengukuran jarak secara digital dengan
hasil yang dapat
langsung ditampilkan pada
layar. Tujuan penelitian
ini adalah merancang sebuah
alat ukur jarak
digital untuk mengatasi
masalah yang dialami pengguna yang kesulitan membaca titik
ukur pada alat ukur manual.Alat ini menggunakan ARM NUC120 sebagai pemroses
utama. Sensor Rotary encoder dengan 600 counter
pulsa per putarannya.
Roda berukuran lebar 130
mm dengan ketebalan 17 mm sebagai
media ukur. LCD
2x16 sebagai layar
penampil. 5 buah tombol yang
masing-masing digunakan sebagai tombol
nyala/mati, tombol mulai/berhenti, pengatur satuan, dan penahan. Batrai
A3 isi ulang
sebagai catu daya utama.
Jarak maksimal yang dapat diukur oleh alat
ini sejauh 3 meter. Pengguna dapat menggunakan alat ukur ini dengan cara
menarik pita ukur dengan jarak tertentu, maka hasil pengukuran dapat langsung
ditampilkan pada LCD. Mikrokontroler
ARM NUC120 tipe ini memiliki cortex M0 12MHz, 8KB RAM, 64KB memori program
(APROM), 4KB memori data (data flash), 45 pin I/O (GPIO), 8 channel ADC 12 bit,
3 serial UART dengan 1 USB & 1 RS485, 3.3V & 5V, programmable via USB.
Kata Kunci : ARM NUC120 dan Rotary Encoder
Abstract - Measurement is the activity of comparing a quantity as
measured by a measuring instrument. The distance measuring instrument used
today is a manual measuring tool and has a weakness in reading the measurement
results. The development of technology became the idea of the creation of a
tool that can be used to measure distances digitally with results that can be
directly displayed on the screen. The purpose of this study is to design a
digital distance measuring instrument to overcome problems experienced by users
who have difficulty reading the measuring point on a manual measuring tool.
This tool uses the ARM NUC120 as the main processor. Rotary encoder sensor with
600 pulse counters per rotation. Wheels measuring 130 mm wide with a thickness of
17 mm as a measuring medium. 2x16 LCD as the display screen. 5 buttons, each of
which is used as an on / off button, start / stop button, unit manager, and
holder. A3 Rechargeable Batrai as the main power supply. The maximum distance
that can be measured by this tool as far as 3 meters. Users can use this
measuring instrument by pulling a measuring tape with a certain distance, then
the measurement results can be directly displayed on the LCD. This type of ARM
NUC120 microcontroller has a 12MHz MEX cortex, 8KB RAM, 64KB program memory
(APROM), 4KB data memory (flash data), 45 pin I / O (GPIO), 8 12 bit ADC
channels, 3 serial UARTs with 1 USB & 1 USB & 1 RS485, 3.3V & 5V,
programmable via USB.the
beverage industry requires the precision of filling in bottles and mixing
ingredients and water as desired. And not a few of them still use the manual
method to fill bottles that take time and are not guaranteed precision. So we
made a water volume control device. In this project the ARM NUC120 application
was made using a pump and selenoid valve. Ultrasonic sensor as a reader of
water level precision which will later be converted into the desired volume.
This type of ARM NUC120 microcontroller has a 12MHz MEX cortex, 8KB RAM, 64KB
program memory (APROM), 4KB data memory (flash data), 45 pin I / O (GPIO), 8 12
bit ADC channels, 3 serial UARTs with 1 USB & 1 USB & 1 RS485, 3.3V
& 5V, programmable via USB.
Keyword : ARM
NUC120 and Rotary Encoder.
I. PENDAHULUAN
Pengukuran
adalah satu bentuk aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan
alat ukur. Alat ukur jarak
merupakan salah satu alat ukur
yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Alat ukur yang ada saat ini masih menggunakan alat manual.
Belum ada layar penampil untuk
menampilkan hasil ukurnya secara
langsung sehingga kesalahan
pembacaan bisa saja terjadi. Pada penelitian ini,peneliti merancang sebuah inovasi
baru dalam pengukuran jarak
dengan memanfaatkan
sensor rotary
encoder. Penelitian ini diharapkan
bisa menggantikan alat ukur konvensional dengan alat ukur digital. Alat
ukur ini akan mempermudah membaca hasil
pengukuran jika dibandingkan dengan
alat ukur manual, dengan mempermudah pembacaan hasil sehingga pengguna dapat
langsung melihat hasilnya pada layar.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 ARM NUC120
ARM adalah prosesor
dengan arsitektur set instruksi 32-bit RISC (Reduced Instruction Set Computer)
yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC
Machine ARM NUC120 merupakan sebuah modul mikronkontroler 32-bit berbasis ARM
CortexM0 ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak
membutuhkan device programmer terpisah NUC120 dapat beroperasi dengan kecepatan
CPU sampai 48MHz Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller
yang sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis
USB (Fauziah, Sukowati, & Purwanto, 2017)
Gambar 2.1 ARM NUC120
2.2 Sensor Rotary
Encoder
Instrumen incremental
rotary encoder atau dikenal juga
sebagai incremental shaft encoder adalah salah satu tipe dari
peralatan encoder yang memberikan keluaran dalam format
digital. Hal ini menyebabkan instrumen sejenis ini lebih nyaman digunakan pada
aplikasi pengontrolan yang menggunakan komputer, sebagaimana pengukuran
dibutuhkan dalam bentuk digital. Oleh karena itu, proses konversi dari sinyal
analog ke digital tidak perlu lagi dilakukan. Dewasa ini, instrumen ini banyak
digunakan dalam industri terutama pada mesin-mesin seperti mesin pengemasan,
tangan robot, pengontrol gerakan motor derek, mesin penggiling. Biasanya
instrumen ini digunakan dalam menghitung sudut, posisi, revolusi, kecepatan,
akselerasi dan jarak. Ada beberapa macam jenis incremental rotary encoder
yang telah dikembangkan seperti jenis magnetis, kontak, resistif dan optis.
Akan tetapi, jenis incremental rotary encoder yang akan
dibahas dalam artikel ini adalah jenis optis saja.
Konsep dasar operasi instrumen incremental
rotary encoder adalah instrumen ini mengukur nilai sesaat posisi
angular dari sebuah shaft yang sedang berotasi dan menghasilkan pulsa-pulsa
pada channel-channel-nya. Pulsa-pulsa yang dihasilkan ini
berbentuk gelombang square.
Instrumen incremental rotary encoder biasanya memiliki tiga buah sinyal keluaran, yaitu sinyal A, sinyal B, dan sinyal Z, ditunjukkan dalam gambar 1. Untuk sinyal A dan sinyal B, masing-masing sinyal keluaran tersebut saling quadrature yang berarti terjadi pergeseran fasa 90 derajat satu sama lain. Kedua sinyal tersebut selain memberikan nilai posisi shaft dari encoder, juga mampu menyediakan informasi mengenai arah putaran dari shaft misalnya berputar searah jarum jam atau berputar berlawanan arah jarum jam. Hal penting yang perlu diperhatikan hubungan antara sinyal A dan sinyal B adalah bahwa pergeseran fasa satu sama lain antara kedua sinyal tersebut harus berada dalam batas toleransi yang dapat diterima biasanya tidak melebihi 90 derajat sehingga proses perhitungan dapat berlangsung dengan akurat.
Instrumen incremental rotary encoder biasanya memiliki tiga buah sinyal keluaran, yaitu sinyal A, sinyal B, dan sinyal Z, ditunjukkan dalam gambar 1. Untuk sinyal A dan sinyal B, masing-masing sinyal keluaran tersebut saling quadrature yang berarti terjadi pergeseran fasa 90 derajat satu sama lain. Kedua sinyal tersebut selain memberikan nilai posisi shaft dari encoder, juga mampu menyediakan informasi mengenai arah putaran dari shaft misalnya berputar searah jarum jam atau berputar berlawanan arah jarum jam. Hal penting yang perlu diperhatikan hubungan antara sinyal A dan sinyal B adalah bahwa pergeseran fasa satu sama lain antara kedua sinyal tersebut harus berada dalam batas toleransi yang dapat diterima biasanya tidak melebihi 90 derajat sehingga proses perhitungan dapat berlangsung dengan akurat.
Gambar 2.2 incremental
rotary encoder
2.3 LCD
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem
dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis
besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang
diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi
(polarizing filter).
Gambar 2.3 LCD
III. PERANCANGAN ELEKTRONIK
3.1 Komponen
Adapun komponen yang digunakan yaitu:
1.
Mikrokontroler Nuvoton
ARM NUC120
2.
Sensor incremental rotary encoder
3.
Tombol ( 5 buah )
4.
LCD 16X2
3.2 Diagram Blok Sistem
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Cara kerja diagrm blok sistem:
Sistem penggunaan pada alat ukur jarak ini dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Alat ukur ini
dihidupkan dengan menyalakan
tombol on pada box dari alat ukur. Alat ini aktif ditandai dengan menyalanya
layar penampil.
2.
Setelah alat ukur aktif, pengguna dapat langsung
melakukan kalibrasi, jika pada
layar penampil telah muncul angka
0.00 berarti proses kalibrasi telah berhasil dilakukan. Jika
kalibrasi gagal dilakukan pengguna
dapat menyalakan ulang saklarnya.
3.
Jika proses kalibrasi berhasil maka pengguna dapat langsung melakukan
pengukuran dengan cara menarik pita
ukur sesuai dengan panjang jarak yang
dikehendaki.
4.
Nilai dari pengukuran jarak ditampilkan pada layar penampil dalam
satuan centimeter, meter, dan kilometer.
5.
Apabila alat ukur
telah mencapai jarak maksimal maka
layar penampil akan menampilkan panjang
maksimalnya yaitu 1 kilometer.
3.3 Diagram Pengawatan
Gambar 3.2 Pengawatan
3.4 Skematik Rangkaian
Gambar 3.3 Skematik Rangkaian
3.5 Diagram Alir
Gambar 3.4 Diagram Alir
IV. PERANCANGAN MEKANIK
Gambar 4.1 Gambar alat tampak depan
Gambar 4.2 Gambar alat tampak atas
V. HASIL PENGUJIAN DATA DAN ANALISA
Terdapat beberapa tahap pengujian yang dilakukan pada alat yang dibuat.
Tahap-tahap tersebut yaitu pengujian perangkat hardware, pengujian pin-pin yang
digunakan.
Pada pengujian awal kami menghidupkan alat dengan menekan tombol on/ff. Selanjutnya
mengatur
satuan ukur yang akan digunakan dengan menekan tombol units. Setelah itu jalan kan pengukur jalan untuk mengukur jarak
yang akan diukur. Banyak pulsa yang terbaca pada putaran roda akan
dikonversikan menjadi bilangan sesuai dengan satuan ukur yang telah ditentukan
dan ditampilkan pada tampilan.
VI. KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya pengukur jalan digital berbasis ARM ini dapat mempermudah pembacaan hasil sehingga pengguna dapat
langsung melihat hasilnya pada layar.
2. Penggunaan sensor rotary encoder untuk
mengukur pulsa yang terbaca pada
sensor saat roda yang nantinya
akan dikonversikan menjadi bilangan dengan satuan yang
diinginkan
6.2 Saran
1. Untuk proyek
selanjutnya dapat dikembangkan lagi dengan menambah roda agar hasil perhitungan lebih
presisis
2. Meningkatkan
alat agar dapat digunakan untuuk mengukur jarak dengan satuan ukur yang lebih
beragam.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] Wahyudi, Arif Eko (2015).
Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Jarak Digital Berbasis Arduino Menggunakan
Sensor Rotary Encoder [2]. Jepri Purwanto. Rancang Bangun Alat Pengukur Panjang
Jalan Menggunakan Sensor Optocoupler Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8. Fakultas
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara. 2014. Medan
[3]. Dorumalita, Dwi Setiawan, Thomas Tri Wibowo (2014). Alat Pengukur Jarak
Benda dengan Tampilan LCD. Politeknik Negeri Semarang.[4].https://assets.omron.eu/downloads/datasheet/en/v2/e6c3-c_rugged_incremental_rotary_encoder_datasheet_en.pdf
Tidak ada komentar: