Sistem Dongkrak Elektrik Berbasis Arduino Menggunakan Android
Bagas Suryatama1, Hapasari Intan Kinasih2, Rina Apriliana3, Winstar Aji Mabrur 4, Samuel BETA Kuntarjo 5
Email : 1suryatamabagas.17@gmail.com, 2 hapsari.intan0606@outlook.com, 3rinaapriliana522@gmail.com, 4w.ajimabrur@gmail.com , 5sambetak2@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H.,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website
:www.polines.ac.id, email : sekretariat@polines.ac.id
Abstract— Jack is one of the human aids especially used when lifting a car to help
make it easier when changing car wheels. Where in its use often requires
considerable physical energy. The purpose of making this tool is to create a
system that can help users use a jack without doing exhausting physical
activities at the same time with modern technology. This tool uses an
application found on an android smartphone that is connected by the HC-05
bluetooth module to the Arduino Uno microcontroller as the main processor which
is equipped with an HC-SR04 sensor as a height distance reader, LED as
lighting, and L298N driver to set the DC motor rotation as a player screw on an
electric jack.
Intisari— Dongkrak
merupakan salah satu alat bantu manusia khususnya digunakan saat mengangkat
mobil untuk membantu mempermudah ketika mengganti roda mobil. Dimana dalam
penggunaannya seringkali membutuhkan tenaga fisik yang cukup besar. Tujuan
pembuatan alat ini yaitu untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat membantu
pengguna menggunakan dongkrak tanpa melakukan kegiatan fisik yang melelahkan
sekaligus dengan teknologi modern. Alat ini menggunakan aplikasi yang terdapat
pada smartphone android yang dihubungkan oleh modul bluetooth HC-05 ke
mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengolah utama yang dilengkapi dengan sensor
HC-SR04 sebagai pembaca jarak ketinggian, LED sebagai pencahayaan, dan driver L298N untuk mengatur putaran motor DC sebagai pemutar ulir pada dongkrak elektrik.
Kata Kunci— Dongkrak
Elektrik, Bluetooth, Android,
Arduino (key words)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dongkrak
otomotif adalah alat yang berguna untuk mengangkat sebuah kendaraan untuk memudahkan
perbaikan. Mengoperasikan dongkrak mobil bukanlah sesuatu yang
dirasa mudah oleh sebagian kalangan masyarakat. Karena jika dilakukan dengan
prosedur yang kurang benar, dapat berisiko mengalami cedera. Hal ini
menyulitkan sebagian kalangan masyarakat untuk melakukan pergantian roda
ditengah perjalanan dan tentu dibuatnya berpikir kembali untuk menggunakan
dongkrak mobil.
Inovasi baru
untuk dongkrak mobil sangat dibutuhkan agar penggunaannya lebih efisien,
praktis digunakan, dan yang terpenting adalah jaminan keselamatan yang tinggi. Solusi tepat
guna untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan Sistem Dongkrak
Elektrik Berbasis
Arduino Menggunakan Android.
1.2 Perumusan Masalah
Dari identifikasi yang ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara membuat sistem dongkrak elektrik yang dapat dikontrol menggunakan Android smartphone?
2. Bagaimana cara menghubungkan sistem dongkrak elektrik dengan android smartphone menggunakan Bluetooth?
3. Bagaimana cara membuat alat pengontrol dongkrak elektrik berbasis arduino yang mampu mendongkrak mobil?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Proyek Arduino ini adalah sebagai berikut.
1. Membuat dongkrak ulir agar dapat dikontrol melalui smartphone.
1. Membuat dongkrak ulir agar dapat dikontrol melalui smartphone.
2. Mampu membuat aplikasi pada android untuk mengontrol dongkrak ulir.
3. Mengaplikasikan bluetooth sebagai perantara android dengan arduino uno yang berfungsi untuk mengontrol dongkrak
ulir.
4. Mampu membuat sistem dongkrak elektrik berbasis arduino yang efisien dan mudah dalam penggunaannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Arduino Uno
Arduino UNO adalah sebuah board
mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai
14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output
PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan
sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel
USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya.
Arduino Uno berbeda dari semua
board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI
USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi
R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board
Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground,
yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode.
Gambar
2.1 Arduino Uno Tampak Depan
2.2 Modul Bluetooth HC-05
Bluetooth Module
HC-05 adalah sebuah module yang dapat
dua mode slave atau master dengan frekuensi
komunikasi 2.4GHz. Modul ini mempunyai jarak
efektif jangkauan 10 meter. Modul ini
juga mudah untuk digunakan untuk membangun
sistem wireless.
Gambar
2.2 Modul Bluetooth HC-05
2.3 Sensor Ultrsonik HC-SR04
HC-SR04 merupakan sebuah sensor ultrasonik
yang dapat membaca jarak kurang lebih 2 cm hingga 4 meter. Sensor ini sangat
mudah digunakan pada mikrokontroler karna menggunakan empat buah pin yang
terdapat pada sensor tersebut, yaitu dua buah pin suplay daya untuk sensor
ultrasonik dan dua buah pin trigger dan echo sebagai input dan output data dari
sensor ke arduino.
Gambar
2.3 Sensor Ultrasonik HC-SR04
2.4 Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan
sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke
dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak
memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini Light Emitting Diode (LED) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV
yang mengganti lampu tube.
|
Gambar
2.4 LED
2.5 Driver Motor L298N
L298N adalah IC yang digunakan sebagai driver motor DC
pada penelitian ini. IC ini menggunakan prinsip kerja H-Bridge. Tiap H-Bridge
dikontrol menggunakan level tegangan TTL yang berasal dari output
mikrokontroler. Tegangan yang dapat digunakan untuk mengendalikan robot bisa
mencapai tegangan 46 VDC dan arus 2 A untuk setiap kanalnya. L298 dapat
mengontrol 2 buah motor DC, karena di dalam satu komponen L298 N terdapat dua
rangkaian H-Bridge. Berikut ini bentuk IC L298 yang digunakan sebagai motor
driver.
Fungsi driver motor yaitu untuk menjalankan motor sebagai
pengatur arah putaran motor maupun kecepatan putaran motor dan digunakan driver
motor karena arus yang keluar dari mikrokontroler tidak mampu memenuhi
kebutuhan motor DC, serta mengubah tegangan yang dikeluarkan
mirokontroler agar sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan motor
tersebut.
Gambar
2.5 Driver Motor L298N
2.6 Motor DC
Motor DC (Direct Current) adalah peralatan elektromagnetik dasar yang berfungsi untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik yang desain awalnya
diperkenalkan oleh Michael faraday lebih dari
seabad yang lalu (E. Pitowarno, 2006).
Motor DC dikendalikan dengan menentukan
arah dan kecepatan putarnya. Arah
putaran motor DC adalah searah dengan arah
putaran jarum jam (Clock Wise/CW) atau berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam (Counter Clock Wise/CCW), yang bergantung dari hubungan kutub yang diberikan pada motor DC. Kecepatan putar motor DC diatur dengan besarnya arus yang diberikan.
Gambar 2.6 Motor DC
III. PERANCANGAN
Bab ini membahas keseluruhan dari perancangan sistem
yang akan dibuat. Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat
mekanik, perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Gambar
3.1 merupakan diagram blok sistem secara keseluruhan
3.1 Diagram Blok Sistem
3.2 Cara
Kerja Diagram Blok Sistem
Sistem Dongkrak Elektrik Berbasis Arduino
Menggunakan Android akan bekerja saat
mendapat sumber tegangan 12V dan 5V. Sumber tegangan 12V berasal dari aki mobil berfungsi sebagai catu daya utama
pada alat ini yang bertujuan menjadi suplai
driver motor DC, led. Sedangkan catu daya 5 volt digunakan untuk mengaktifkan mikrokontroler Arduino uno,
modul bluetooth, modul sensor jarak dan
komponen komponen lainnya. Sistem Dongkrak Elektrik Berbasis Arduino Menggunakan Android mempunyai masukan dari Aplikasi Android berupa perintah naik, turun, dan tombol untuk menyalakan lampu.
3.3 Gambar
Diagram Alir
IV. PERANCANGAN
MEKANIK
Pada alat ini menggunakan kotak
untuk meletakkan komponen-komponen yang digunakan
Gambar 4.1 Sistem Mekanik Tampak Atas
Gambar 4.1 Sistem Mekanik Tampak Samping
Gambar 4.3 Kotak Kendali Tampak Atas
Gambar 4.4 Kotak Kendali Tampak Samping
V. PENGUJIAN ALAT
Ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan pada alat yang telah dibuat. Tahap-tahap tersebut yaitu pengujian perangkat hardware, pengujian
pin-pin yang digunakan.
Sistem Dongkrak Elektrik Berbasis
Arduino Menggunakan Android akan bekerja saat mendapat sumber tegangan 12V dan
5V. Sumber tegangan 12V berasal dari aki mobil berfungsi sebagai catu daya
utama pada alat ini yang bertujuan menjadi suplai driver motor DC, buzzer, led.
Sedangkan catu daya 5 volt digunakan untuk mengaktifkan mikrokontroler Arduino Uno,
modul bluetooth, modul sensor jarak dan komponen komponen lainnya.
Untuk cara penggunaan alat ini,
tempatkan dongkrak elektrik tepat dibawah as atau poros roda dengan posisi yang
benar. Hubungkan kabel dongkrak ke kotak konsol, kemudian hubungkan ke lubang
jack lighter pada mobil untuk mendapatkan tegangan power. Lalu nyalakan
bluetooth pada smartphone dan lakukan penyandingan dengan bluetooth pada sistem
dongkrak, kemudian masukkan kata sandi “1111” lalu tekan selesai. Penyandingan ini
dilakukan hanya sekali saat terhubung dengan sistem untuk pertama kalinya. Buka
aplikasi pada android smartphone. Tekan tombol bluetooth pada layar utama
aplikasi dan pilih “DONGKRAK”. Jika berhasil terhubung akan muncul status
“connected’ dibawah tombol bluetooth.
Berikutnya yang dilakukan adalah
menekan tombol naik hingga sisi mobil terangkat sesuai kebutuhan. Untuk
memaksimalkan penggunaan ketinggian dongkrak, akan dipermudah dengan adanya
indikator batas maksimal ketinggian berupa buzzer. Pada layar utama aplikasi
terdapat status ketinggian yang berfungsi menampilkan informasi ketinggian
objek pada sadle dongkrak dengan tanah. Pengguna dapat menekan tombol senter
untuk menyalakan led jika dongkrak digunakan saat keadaan minim cahaya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya Sistem Dongkrak Elektrik Berbasis Arduino Menggunakan Android
dapat mempermudah penggunakan dongkrak otomotif.
2. Menggunakan teknologi Android dapat mengurangi risiko cedera saat
menggunakan dongkrak otomotif.
4.2 Saran
1. Untuk proyek selanjutnya bisa dikembangkan lagi dengan memodifkasi mengguanakan
sistem set poin ketinggian.
2. Meningkatkan kemampuan kerja alat agar
dapat mengangkat mobil dengan beban lebih dari 1 ton.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Renreng, Ilyas. 2012. Rancang Bangun Dongkrak Elektrik Kapasitas I Ton. Universitas Hassanuddin.
Syahe, M. Khaidir. 2014. Rancang Bangun Dongkrak Gunting Elektrik Pada Mobil (Perawatan dan Perbaikan). Poltiteknik Negeri Sriwijaya.
Setyawan, Lukas B., dkk. 2016. Dongkrak Elektrik Dikontrol Melalui Smartphone Android. Universitas Kristen Satya Wacana
Syahe, M. Khaidir. 2014. Rancang Bangun Dongkrak Gunting Elektrik Pada Mobil (Perawatan dan Perbaikan). Poltiteknik Negeri Sriwijaya.
Setyawan, Lukas B., dkk. 2016. Dongkrak Elektrik Dikontrol Melalui Smartphone Android. Universitas Kristen Satya Wacana
LAMPIRAN
1. Jurnal
2. Program Arduino
3. Aplikasi Android (.apk)
4. Diagram Blok
5. Diagram Alir
6. Diagram Pengawatan
7. Skematik Rangkaian
8. Presentasi (.ppt)
2. Program Arduino
3. Aplikasi Android (.apk)
4. Diagram Blok
5. Diagram Alir
6. Diagram Pengawatan
7. Skematik Rangkaian
8. Presentasi (.ppt)
BIODATA PENULIS
1. Bagas Suryatama
Nama penulis Bagas Suryatama. Penulis dilahirkan di Kabupaten Wonosobo, 17 Mei 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 2 Siwuran, SMP Negeri 1 Garung dan SMK Negeri 1 Wonosobo.Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma(D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.05. apabila ada kritik dan saran yang membangun mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email suryatamabagas.17@gmail.com
2. Hapasari Intan Kinasih
Nama penulis Hapsari Intan Kinasih. Penulis dilahirkan di Kota Semarang, 6 Juni 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Pekunden Semarang, SMP Negeri 7 Semarang, dan SMK Negeri 4 Semarang. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.09. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email hapsari.intan0606@gmail.com
3. Rina Apriliana
Nama penulis Rina Apriliana. Penulis dilahirkan di Kota Boyolali, 14 April 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Pojok, SMP Negeri 1 Nogosari, dan SMA Negeri 1 Nogosari. Tahun 2016 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.3.19. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email rinaapriliana522@gmail.com
4. Winstar Aji Mabrur
Nama penulis Winstar Aji Mabrur. Penulis dilahirkan di Kendal tanggal 12 April 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 2 Jamberaum, SMP Negeri 3 Patebon, SMA Negeri 1 Kendal. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.3.22. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email : w.ajimabrur@gmail.com
Tidak ada komentar: