Header Ads

SISTEM KONTROL SUHU KANDANG AYAM



SISTEM KONTROL SUHU KANDANG AYAM
Dwi ulfa Damayanti1, Winstar Aji Mabrur2, Samuel BETA Kuntarjo3
Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : mailto:sekretariat@polines.ac.id



Abstract: Many broiler breeders still use manual methods to maintain the optimal temperature of chicken coops. This manual method makes cage temperature guard less effective and efficient. In this research, a chicken cage temperature control system is designed using the ARM NCU120 as the processor, while the components used are, the LM35 temperature sensor is used to determine the temperature of the cage and joystick to set the set point as input. To adjust the temperature of the cage with the set point, a cooler in the form of a DC fan and mist maker and a heater in the form of a blow dryer are used. The enclosure temperature is displayed on the 16x2 LCD through the characters and there is an indicator in the form of RGB.
Keywords: ARM NCU120, LM 35, Joy Stick, 16x2 LCD, RGB, DC fan, mist maker, hair dryer .
               
Abstrak : Banyak peternak ayam pedaging yang masih menggunkan cara manual dalam menjaga suhu optimal kandang ayam. Cara manual seperti ini menjadikan penjagaan suhu kandang kurang efektif dan efisien. Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem kendali suhu kandang ayam menggunakan ARM NCU120 sebgai pemrosesnya, adapaun komponen yang digunakan yaitu, sensor suhu LM35 digunakan mengetahui suhu kandang dan joystick untuk mengatur set point sebagai masukan. Untuk menyesuaikan suhu kandang dengan set point digunakan pendingin berupa kipas DC dan mist maker serta pemanas berupa hair dryer sebagai keluaran. Suhu kandang di tampilkan di LCD 16x2 melalui karakter dan terdapat indikator berupa RGB.
                Kata kunci  :  ARM NCU120, LM 35, Joy Stick, LCD 16x2, RGB, Kipas DC, mist maker, hair dryer.

I.      PENDAHULUAN

                Peningkatan populasi penduduk di Indonesia mengakibatkan kebutuhan pangan meningkat. Salah satunya adalah kebutuhan konsumsi ayam. Konsumsi daging ayam ras per kapita/tahun masyarakat Indonesia pada 2017 sebesar 5,68 kg per kapita/tahun meningkat 573 gram (11,2%) dibanding konsumsi tahun sebelumnya. Sementara untuk konsumsi daging ayam kampung 782 gram per kapita/tahun naik 156 gram (24,9%) dari tahun sebelumnya. produksi daging ayam ras pedaging pada 2017 mencapai 2,14 juta ton meningkat 97 ribu ton (4,75%) dari tahun sebelumnya hanya 2,04 juta ton. Produksi daging ayam pedaging pada 2013 hanya mencapai 1,54 juta ton dan terus menunjukkan peningkatan hingga 2017 (Badan Pusat Statistik, 2019).
                Hal ini mendorong para peternak untuk meningkatkan produksi ayam pedaging untuk memenuhi kebutuhan dipasaran. Salah satu permasalahan yang dihadapi peternak ayam sehingga produksinya menurun adalah kondisi suhu pada kandang ayam. Pada masa brooding (berumur 1-14 hari) ayam tidak bisa menyesuaikan suhu sekitar dengan baik karena belum memiliki bulu yang cukup, hal ini meyebabkan pada masa tersebut sangat rentan ayam mati, jika suhu kandang tidak dikendalikan dengan baik. Walaupun tidak dipungkiri pada umur setelah masa broodingpun suhu kandang harus tetap dijaga. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah sistem kendali suhu kandang ayam agar peternak dapat meningkatkan produksi ayamnya. Berdasarkan permasalahan diatas penulis mengambil judul “SISTEM KONTROL SUHU KANDANG AYAM”

II.    TINJAUAN PUSTAKA

2.1    ARM NUC120
       Mikroprosesor ARM mempunyai beberapa keluarga untuk menjangkau berbagai aplikasi, salah satunya adalah ARM Cortex Prosesor Embedded (ARM Cortex Embedded Processors). Prosesor­-prosesor di keluarga seri Cortex­M telah dikembangkan khusus untuk domain mikrokontroler, dimana permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu proses, dan manajemen interrupt bersama dengan jumlah gate silikon minimum (luas silikon yang minimum menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya yang minimum sangat diminati, seperti ARM Cortex­M0 yang merupakan prosesor untuk menggantikan aplikasi mikrokontroler 8­/16­bit dengan tipe ARM NUC120
       ARM NUC120 merupakan sebuah modul mikrokontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0.  ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak membutuhkan divais programmer terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB.

Gambar 2.1 ARM NUC120
2.2    Sensor Suhu LM35
       Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC.


Gambar 2.2 Sensor suhu LM35
2.3    Joystick
       Joystick merupakan alat masukan komputer yang berwujud tuas atau tongkat yang dapat bergerak ke segala arah, sedangkan games paddle biasanya berbentuk kotak atau persegi terbuat dari plastik dilengkapi dengan tombol-tombol yang akan mengatur gerak suatu objek dalam komputer. Alat ini dapat mentransmisikan arah sebesar dua atau tiga dimensi ke komputer. Joystick umumnya digunakan sebagai pelengkap untuk memainkan permainan video yang dilengkapi lebih dari satu tombol.
       Joystick 2-Axis ini adalah modul yang dapat digunakan dengan Arduino/ rangkaian elektronika yang memerlukan masukan kendali gerak seperti pada aplikasi permainan, kendali penempatan motor servo, atau kendali masukan dua sumbu analog lainnya. Joystick sumbu ganda (bi-axial) tipe ini adalah tipe yang sama dengan yang digunakan di gagang kendali  analog pada konsol Sony Playstation 2. Tersambung dalam tombol dari plastik berkualitas tinggi ini adalah dua potensiometer tipe metal rocker yang teruji daya tahan dan responsivitasnya. Selain dapat membaca masukan gerakan pada 2 sumbu horisontal X dan Y secara presisi dan akurat, joystick ini juga dapat berfungsi sebagai tombol tekan pada sumbu-Z.
Gambar 2.3 Joystick

2.4    RGB
       RGB merupakan suatu lampu model warna yang terdiri atas 3 buah warna, yaitu : merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan bermacam-macam warna. RGB merupakan model warna yang bergantung kepada peranti: peranti yang berbeda akan mengenali atau menghasilkan nilai RGB yang berbeda, karena elemen warna (seperti fosfor atau pewarna) bervariasi dari satu pabrik ke pabrik, bahkan pada satu peranti setelah waktu yang lama. Model warna ini merupakan model warna yang paling sering dipakai. Contoh alat yang memakai mode warna ini yaitu TV, kamera, pemindai, komputer, dan kamera digital.
       Kelebihan model warna ini adalah gambar mudah disalin / dipindah ke alat lain tanpa harus di-convert ke mode warna lain, karena cukup banyak peralatan yang memakai mode warna ini. Kelemahannya adalah tidak bisa dicetak sempurna dengan printer, karena printer menggunakan mode warna CMYK, sehingga harus diubah terlebih dahulu. Lampu RGB dapat di program atau di atur sesuai keinginan pemakai sehingga menghasilkan paduan efek cahaya sinar lampu warna warni yang menakjubkan (merah, hijau, dan biru), sangat indah dan mengagumkan. Sangat cocok untuk mempercantik dan memperindah tata cahaya sinar lampu rumah.
Gambar 2.4 Lampu RGB

2.5    LCD 16x2
       Modul LCD 16x2 adaah modul LCD matrix standar dengan ukuran 16 kolom dan 2 baris. LCD jenis ini cocok digunakan untuk membuat aplikasi sederhana ataupun advance. Kelebihan lainnya adalah LCD jenis ini relatif mudah digunakan untuk para pemula. Output dari sistem akan dikeluarkan melalui LCD.
Spesifikasi :
• Tegangan kerja adalah 5V.
• Warna backlight adalah biru.
• Mempunyai 16 pin standar LCD matrix.


Gambar 2.5 LCD 16x2
2.6    Kipas DC
Kipas ini terdiri dari kumparan kawat tembaga yang menghasilkan elektromagnetik untuk menggerakan kipas. Saat listrik DC dialirkan melalui kabel kipas, maka kipas akan langsung merubah arus listrik menjadi medan magnet yang dapat memutar kipas sesuai dengan arah aliran listrik. Rangkaian kipas berfungsi untuk mendinginkan ruangan saat panas.
Gambar 2.6 Kipas 12 Volt

2.7    Pemanas (Hair Dryer)
Pengering rambut (Hair Dryer) merupakan salah satu alat yang mengubah energi listrik menjadi energi panas yang biasa di gunakan oleh perempuan untuk mengeringkan rambut. Dalam alat ini pengering rambut digunakan sebagai pemanas ruangan.

Gambar 2.7 Hair dryer

2.8    Relay AC
Relay adalah suatu komponen electrik-mekanik yang dipakai untuk menghubungkan atau memutus arus.[2] Relai merupakan Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relai menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 2.8 Relay
2.9    Mist Maker
       Ultrasonic Mist Maker adalah alat yang dapat merubah air biasa menjadi awan kabut seperti dinginnya es yang biasa terlihat pada biang es. Alat ini bekerja menggunakan proses ultrasonic atomization yang mengubah air menjadi kabut. Mist maker membentuk kabut. Sebuah transduser berupa piezoelektrik beresonansi 1.6MHz menghasilkan getaran energi yang tinggi menyebabkan air berubah menjadi kabut. Transduser menciptakan osilasi frekuensi tinggi di permukaan air. Hal ini menyebabkan air berubah menjadi uap. Tekanan tinggi gelombang kompresi dibuat di permukaan air, menyebabkan molekul uap yang dilepaskan ke udara. Partikel air dalam kabut berukuran kurang dari 5 mikron. Mist maker ultrasonik tidak boleh aktif pada keadaan kering, jadi alat ini membutuhkan air yang cukup untuk bekerja. Sebuah sensor built-in mendeteksi keberadaan air dan mengaktifkan pelat transduser. Transduser bergetar menyebabkan air berubah menjadi tetesan, yang menguap berubah menjadi partikel kabut. Tidak seperti mist maker termal atau berbasis panas, kabut yang dihasilkan oleh mist maker ultrasonik ini dingin dan basah. Mist maker memiliki adaptor AC eksternal untuk catu daya.
Gambar 2.9 Mist Maker

III.  PERANCANGAN ALAT

3.1 Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun perangkat keras yang digunakan pada pembuatan alat ini adalah:
1.   NUC 120                          (1 buah)
2.   Sensor LM35                   (1 buah)
3.   Tuas Kendali                    (1 buah)
4.   Modul relay 2 chanel       (1 buah)
5.   Lampu RGB                    (1 buah)
6.   LCD 16 X 2                     (1 buah)
7.   Hair Dryer                       (1 buah)
8.   Mist Maker                      (1 buah)
9.   Kipas DC                         (3 buah)
10. Power Supply 10A           (1 buah)
11. Kabel Penghubung          (secukupnya)

3.2  Blok Diagram



3.3    Diagram Alir





3.4    Gambar Rangkaian



3.5 Gambar Pengawatan


IV. PERANCANGAN MEKANIK

Gambar 4.1 Tampak Depan

Gambar 4.2  Tampak Atas

 
Gambar 4.3 Tampak Samping
4.1 Cara Kerja Alat
Ketika alat pertama kali dinyalakan maka LCD akan menampilkan karakter “PROYEK ARM 2019, Kontrol Kandang”, “EKD 05, Ulfa dan Winstar” sesaat, kemudian LCD menampilkan pembacaan sensor dan set point. Mengatur set point menggunakan joystick  sesuai dengan kebutuhan kandang ayam. ARM akan memproses masukan Set point, apabila suhu pembacaan kurang dari set point maka pemanas (hair dryer) akan menyala, RGB akan berwarna merah. Jika suhu pembacaan Lebih dari set point maka kipas dan mist maker akan menyala, RGB berwarna biru, dan apabila suhu sesuai dengan set point maka RGB akan berwarna hijau.
4.2 Hasil Pengujian Alat
Setelah  dilakukan  simulasi alat  bekerja  sesuai  dengan yang  diinginkan. Modul sistem kendali suhu kandang dapat mengatur suhu kandang sesuai dengan masukan yang diinginkan.

V. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisisan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Pada sistem kendali suhu kandang ayam ini dapat berjalan dengan baik dan dapat  memepertahankan kondisi kandang sesuai dengan masukan set point yang diinginkan.
 2. Alat memudahkan peternak untuk menstabilakn suhu kandang yang dapat disesuaikan dengan umur ayam, serta dilengkapi dengan RGB sebagai indikator.

VI. SARAN

1.  Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menerapkan aplikasi-aplikasi lebih modern seperti menggunakan Human Machine Interface (HMI) agar dapat dikontrol secara realtime dan mengakuisisi data.
2. Menggunakan pemanas dan pendingin yang akurat sehinga memudahkan dalam proses penstabilan suhu kandang.

DAFTAR PUSTAKA
[1]   Badan Pusat Statistik website. (2019), Badan Pusat Statistik, tanggal akses 6 November 2019, dari https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1034.
[2]   Budianto, Eko Wiji dkk. (2017). Prototipe Sistem Kendali Pengaturan Suhu dan Kelembaban Kandang Ayam Boiler Berbasis Mikrokontroler Atmega328. Samarinda: Universitas Mulawarman.
[3]   Laksono, Arief Budi. (2017). Rancang Bangun Sistem Pemberi Pakan Ayam Serta Monitoring Suhu dan Kelembaban Kandang  Berbasis Atmega328. Lamongan; Universitas Islam Lamongan.


LAMPIRAN

1. Jurnal
2. Program

BIODATA PENULIS


1.  Dwi Ulfa Damayanti

Penulis dilahirkan di Rembang tanggal 29 Januari 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 2 Labuhan, SMP Negeri 1 Lasem, SMA Negeri 1 Rembang. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.3.06. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui via email : dwiulfa20@gmail.com

2.    Winstar Aji Mabrur

Penulis dilahirkan di Kendal tanggal 12 April 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 2 Jamberaum, SMP Negeri 3 Patebon, SMA Negeri 1 Kendal. Tahun 2017 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.3.22.  Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email :  w.ajimabrur@gmail.com














Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.