Sistem Pemberi Pakan Ayam
Ihda Fuad Baharudin1,
Refin Ananda Putra2, Samuel BETA Kuntarjo 3
Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H.,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id,
email : sekretariat@polines.ac.id
Abstract— Chicken Feeding System is used to
facilitate farmers in feeding. This
system is a practical and affordable feed system that can be applied in the
livestock world. The system is
designed with an ultrasonic sensor, limit switch as input and LCD, DC motor,
servo motor as an output.
Intisari— Sistem Pemberi Pakan Ayam digunakan untuk mempermudah peternak dalam memberi pakan. Sistem ini merupakan sistem pemberi pakan yang praktis dan terjangkau yang dapat diaplikasikan di dunia peternakan. Sistem yang diracancang dengan sensor ultrasonik, limit switch sebagai masukan serta LCD, motor DC, motor servo sebagai luaran.
Kata Kunci— Pemberi Pakan, Peternakan, ARM NUC120, Motor (key words)
Intisari— Sistem Pemberi Pakan Ayam digunakan untuk mempermudah peternak dalam memberi pakan. Sistem ini merupakan sistem pemberi pakan yang praktis dan terjangkau yang dapat diaplikasikan di dunia peternakan. Sistem yang diracancang dengan sensor ultrasonik, limit switch sebagai masukan serta LCD, motor DC, motor servo sebagai luaran.
Kata Kunci— Pemberi Pakan, Peternakan, ARM NUC120, Motor (key words)
I. pendahuluan
Peningkatan populasi penduduk di Indonesia mengakibatkan kebutuhan pangan meningkat. Salah satunya kebutuhan konsumsi ayam. Konsumsi daging ayam ras per kapita/tahun masyarakat Indonesia pada 2017 sebesar 5,68 kg per kapita/tahun meningkat 573 gram (11,2%) dibanding konsumsi tahun sebelumnya. Produksi daging ayam pedaging pada 2013 hanya mencapai 1,54 juta ton dan terus menunjukkan peningkatan hingga 2017.
Pada umumnya
para peternak ayam masih menggunakan sistem pemberian pakan secara manual
dengan bantuan manusia Faktanya aktivitas manusia yang berlebihan dalam kandang dapat
membuat ayam stress. manusia berlebih di dalam kandang
dapat menyebabkan ayam menderita stres. Ayam yang sudah menderita stres akan
kehilangan nafsu makan, hingga dapat menyebabkan kematian pada ayam. Terlebih
penyakit stres pada ayam mudah menyebar dalam satu kandang sehingga
mengakibatkan menurunnya hasil panen dan mengakibatkan peternak menanggung
kerugian
II. Tinjauan Pustaka
A.
ARM
NUC120
ARM NUC120
Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang
berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan
kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan
bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device program eksternal.
Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Spesifikasi :
·
Berbasis
mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM
Cortex-M0).
·
Terintegrasi
dengan cystal eksternal 12 MHz.
·
Terintegrasi
dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
·
Memiliki 1x
Port USB.
·
Memiliki 1
port RS-485.
·
Memiliki 3
kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
·
Tersedia port
USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program
mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
·
Memiliki port
Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
·
Memiliki 45
jalur GPIO.
·
Terintegrasi
dengan sensor suhu internal.
·
Memiliki port
input 8 kanal ADC 12-bit.
·
Bekerja pada
level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
·
Input catu
daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC
Gambar 2.1 ARM NUC120
Tampak Depan
B.
LCD
(Liquid Crystal Display)
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah
satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang
bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya
dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data
baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik
Gambar 2.2 LCD
C.
LED
(Light Emitting Diode)
LED RGB merupakan LED yang mampu menghasilkan
warna-warna dari hasil kombinasi warna Red (merah), Green (hijau), dan Blue (
biru). Yang mana warna keluaran warna dari led ini dapat kita atur dengan
memberikan nilai input pada masing-masing kaki led untuk warna R-G-B
LED ini memiliki 4 pin yang terdiri 3 pin untuk
mengontrol warna R-G-B dan 1 pin sebagai common cathode, sehingga katoda dari
masing-masing kaki R-G-B dibuat menjadi satu pada kaki ini.
Gambar 2.3 LED
D.
Limit
Switch
Limit switch
(saklar pembatas) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang mempunyai
tuas aktuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari Normally Open/ NO
ke Close atau sebaliknya dari Normally Close/NC ke Open). Posisi kontak
akan berubah ketika tuas aktuator tersebut terdorong atau tertekan oleh suatu
objek. Sama halnya dengan saklar pada umumnya, limit switch juga hanya
mempunyai 2 kondisi, yaitu menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik.
Dengan kata lain hanya mempunyai kondisi On atau Off.
Gambar 2.4 Limit
Switch
E. Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus
searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan
medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan
jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana
namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional.
Bagian Atau Komponen Utama Motor DC :
a.
Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara
dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka
diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau
lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
b.
Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder,
dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang
kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
c. Commutator. Komponen ini terutama ditemukan
dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan
sumber daya.
Gambar 2.5 Motor DC
F. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah
perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol
umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau
di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output
motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear,
rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada
poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor
servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop
tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir
dari poros motor servo. Penjelasan sederhananya begini, posisi poros output
akan di sensor untuk mengetahui posisi poros sudah tepat seperti yang di
inginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol input akan mengirim
sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada posisi yang
diinginkan. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem kontrol loop tertutup,
perhatikan contoh sederhana beberapa aplikasi lain dari sistem kontrol loop
tertutup, seperti penyetelan suhu pada AC, kulkas, setrika dan lain sebagainya.
Motor servo biasa digunakan
dalam aplikasi-aplikasi di industri, selain itu juga digunakan dalam berbagai
aplikasi lain seperti pada mobil mainan radio kontrol, robot, pesawat, dan lain
sebagainya.
Gambar 2.6 Motor Servo
III PERANCANGAN
Bab ini membahas keseluruhan dari perancangan sistem yang akan
dibuat. Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat mekanik,
perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Gambar 3.1
merupakan diagram blok sistem secara keseluruhan
A.
Diagram Blok Sistem
Gambar 3.1 Diagram Blok
Sistem
B.
Cara Kerja Diagram Blok Sistem
Dengan inputan limit switch maka pakan akan bergerak ke kanan dan ke kiri. HCSR digunakan untuk memantau jumlah sisa pakan yang berada di tandon. ARM NUC120 digunanakan untuk pemroses atau sebagai mikrokontroller. Motor DC untuk menggeser pakan agar merata. Motor servo untuk membuka atau menutup katup pada tandon. LCD untuk menampilkan informasi. serta LED untuk indikator pakan.
C.
Gambar Diagram Alir
Gambar 3.2 Diagram Alir
Gambar 3.3 Rangkaian Skematik
IV. PERANCANGAN MEKANIK
Pada alat ini menggunakan kotak
untuk meletakkan komponen-komponen yang digunakan,
Limit switch terpasang disalah satu ujung lintasan pakan. Sensor HCSR terletak di atas tandon pakan yang bertujuan untuk memantau jumlah sisa pakan
V. PENGUJIAN ALAT
Ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan pada alat yang telah
dibuat. Tahap-tahap tersebut yaitu
pengujian perangkat hardware, pengujian pin-pin yang digunakan. Pada pengujian awal memastikan sambungan
terpasang dengan baik.
Sistem pemberi pakan ini dapat memberi pakan ayam secara otomatis tanpa bantuan manusia. Pemberian pakan akan bergerak geser ke kanan yang bertujuan untuk pakan tersebar merata dalam lintasan.Bila telah sampai diujung lintasan, akan mengenai limit switch lalu akan begerser ke kiri. Terdapat pemantuan jumlah sisa pakan dalam tandon yang selanjutnya ditampilkan pada indicator LED dan LCD.
Sistem pemberi pakan ini dapat memberi pakan ayam secara otomatis tanpa bantuan manusia. Pemberian pakan akan bergerak geser ke kanan yang bertujuan untuk pakan tersebar merata dalam lintasan.Bila telah sampai diujung lintasan, akan mengenai limit switch lalu akan begerser ke kiri. Terdapat pemantuan jumlah sisa pakan dalam tandon yang selanjutnya ditampilkan pada indicator LED dan LCD.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1. Sistem yang dapat digunakan di
peternakan untuk mempermudah pemberian pakan
2. Dapat memantau jumlah sisa pakan yang tersisa dalam tandon pakan
3. Dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi
3. Dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi
B. Saran
1. Untuk proyek selanjutnya bisa dikembangkan
lagi dengan menambhakan wadah
minum ayam
2. Meningkatkan
kemampuan kerja alat agar dapat digunakan untuk peternakan dengan skala besar
VII DAFTAR PUSTAKA
1. Kholdi Anwar, Agus Trisanto (2015). “Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan dan Pengatur Suhu Otomatis untuk Ayam Pedaging Berbasis Programmable Logic Controller pada Kandang Tertutup”. Universitas Lampung
2. Syafitri Rhamadiani, Dodi Budiman Margana, Edi Sutoyo (2018). “Sistem Pemberi Pakan Ayam Boiler Otomatis Berbasis Internet of Thing”. Politeknik Negeri Bandung.
3. Pratama Anggara Andi, Angga Rusdinar (2018). “Perancangan dan Realisasi Prototypr Sistem Kontrol Otomatis untuk Kandang Anak Ayam Menggunakan Metode Logika”. Universitas Telkom Bandung.
4. Cobb Vantress (2013). “COBB Boiler Management Guide”. Cobb Vantress Inc Amerika.
5. (2019) Badan
Pusat Statistik website. [Online], https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1034, tanggal akses 6 November 2019.
LAMPIRAN
1.
Diagram
Alir, Klik disini.
2.
Diagram
Blok, Klik disini.
3.
Skema
Rangkaian, Klik disini.
4.
Jurnal, Klik
disini.
5.
Presentasi, Klik
disini.
6.
Program (C File
Source), Klik disini.
BIODATA PENULIS
Ihda Fuad
Baharudin ; Boyolali, 6 Januari 1999 ; Politeknik Negeri Semarang ; fuadbaharudin7@gmail.com
Refin Ananda Putra ; Semarang, 16 Mei 1999 ;
Politeknik Negeri Semarang ; anandarefin@gmail.com
Tidak ada komentar: