Header Ads

Celengan Digital


CELENGAN DIGITAL

Ahmad Choiruman Qotadah1, Klarisa Aurelia Galuh Titania2, Kukuh Novi Nur Rochman3, Wahid Dany Nurcholis4

Samuel Beta5
Email : 1qotada18@gmail.com, 2klarisaurelia@gmail.com, 3kukuh.kn2r@gmail.com, 4wahiddanyn@gmail.com,
Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : sekretariat@polines.ac.id




Intisari  Banyak sekali dari kita yang mendapat kembalian uang koin saat berbelanja, uang koin sendiri memiliki nominal yang sangat kecil dan bentuk yang tidak efisien. Sering kali, uang kecil dibuang karena nominalnya yang kecil. Padahal bila kita menyimpannya dalam beberapa waktu kedepan akan terkumpul banyak uang. Maka dari itu kami membuat celengan yang bisa membaca jumlah koin yang ditampilkan pada LCD 16x2, sehingga pengguna bisa menyimpan sekaligus mengetahui jumlah uang koin yang terkumpul dengan menggunakan sensor TCRT5000. Celengan ini pastinya juga bisa menarik minat anak kecil karena penggunaan tuas kendali yang dirasa sangat akrab dengan mainan anak anak. Celengan ini juga dilengkapi dengan fitur keamanan dengan masukan kata sandi dari joystick sehingga sangat menarik minat anak dalam menabung.

Kata kunci: Arduino Uno, Sensor TCRT5000, Tuas Kendali, LCD, Modul Relay,  Selenoid Doorlock, Celengan, Uang Logam.

Abstract - So many of us who get coins change when buying, coins themselves have a very small 
nominal and inefficient form. Oftentimes, small money is spent because the nominal is small. 
While we save it in the future some money will be collected. Therefore we made a piggy bank that can
 read the number of coins issued on the 16x2 LCD, so that users can save at the same time understand 
the amount of money collected using the TCRT5000 sensor. This piggy bank certainly can also attract 
children's interest because the use of joysticks that are felt to be very familiar with children's toys 
This piggy bank is also equipped with security features with password input from the joystick so it is very
 interesting for children to save money.

Keywords: Arduino Uno, TCRT5000 Sensor, Joystick, LCD, Relay Module, Selenoid Doorlock, Piggy Bank, Coin.

 I.     PENDAHULUAN

Uang logam yang sering kita dapat sebagai kembalian jarang kita pedulikan, biasanya kita donasikan pada supermarket yang menawari donasi atau bila susah kembalian uang koin diganti dengan permen. Alasannya sederhana, karena uang logam tidak efektif dibawa dan bernominl kecil.
Padahal bila kita rajin mengumpulkannya sedikit demi sedikit, selang beberapa bulan akan berjumlah banyak dan bisa memeneuhi kebutuhan kita lainnya. Anak kecil pun belakangan ini minat untuk menabung berkurang sejalan dengan gaya hidup mereka yang sudah berbaur dengan teknologi, contoh kecl untuk main game atau membeli kuota
Kemudian muncul gagasan untuk membuat alat yang bisa digunkan untuk menyimpan uang sekaligus dapat mengetahui jumlah uang yang disimpan. Yaitu dengan membuat “Celengan Digital”. Celengan ini terintegrasi dengan mikrokontroler dan komponen lainnya sehingga bisa menghitung dan menampilkan nominal uang yang dimasukkan. Celengan ini juga akan menarik minat menabung anak anak karena konsepnya menarik dan tidak seperti celengan  pada umunya.

 II.    TINJAUAN PUSTAKA

A.   Sensor TCRT5000

Sensor TCRT5000 adalah sensor reflective atau pantulan yang dibuat dengan sebuah Infrared sebagai pemancarnya dan potodiode / trasnsitor sebagai penerimanya. Sering digunakan sebagai sensor untuk membaca benda dengan memanfaatkan pantulan cahaya dan diterima oleh pododiode.  Biasa digunakan pada mouse, robot line follower, dll. Pada tutorial kali ini akan dimanfaatkan untuk membaca 2 warna yang berbeda  yaitu hitam dan putih. seperti yang kita ketahu bahwa warna puti bersifat memantulkan cahaya dan warna hitam menyerap cahaya.


Gambar 2.1 Prinsip Sensor TCRT5000
Dari gambar diatas dapat kita pahami bahwa ketika sensor dihadapkan dengan benda yang dapat merefleksikan cahaya maka cahaya, maka cahaya akan diteruskan kepada sensor receiver. Jika sensor dihadapkan dengan benda yang tidak dapatr merefleksikan cahaya, maka cahaya InfraRed tidak akan diteruskan.. [1]

B.    Modul Joystick

Modul joystick adalah komponen yang berbentuk seperti tuas atau tongkat yang dapat digerakan ke berbagai arah untuk mendapatkan posisi yang diinginkan. Pada umumnya modul ini memiliki 2 axis yaitu axis X dan axis Y dan 1 push button. Pengaplikasian modul ini banyak dijumpai pada joystick game PlayStasiun, X-Box, pengendali servo motor, kursi motor, dan lain – lain. [2] Modul ini yang banyak dipakai yaitu tipe bi-axial. Tipe joystick ini merupakan tipe yang sama dengan yang digunakan pada gagang kendali analog pada konsol Sony Playstation, X-box.


Gambar 2.2 Modul joystick

Spesifikasi dari modul bi-axial
-    Terdapat dual-axis X,Y
-    Dimensi : 4cm x 2.6cm x 3.2cm
-    Terdapat 2 potentiometers untuk 2 axis
-    Terdapat 1 switch (push button)

C.    Arduino UNO

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.[3] Arduino adalah kombinasi dari perangkat keras, bahasa pemrograman dan integrated development environment (IDE). IDE merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menulis program, mengkompilasi menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan dalam penelitian ini adalah Arduino UNO. Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, dimana 6 pin digunakan sebagai output PWM, 6 pin input analog, 16 MHz resonator keramik, koneksi USB, jack catu daya eksternal, header ICSP, dan tombol reset.

Gambar 2.3 Arduino UNO

D.   Modul Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 2.4 Modul Relay

Modul relay ini dapat digunakan sebagai switch untuk menjalankan berbagai peralatan elektronik. Misalnya Lampu listrik, Motor listrik, dan berbagai peralatan elektronik lainnya. Kendali ON / OFF switch (relay), sepenuhnya ditentukan oleh nilai output sensor, yang setelah diproses Mikrokontroler akan menghasilkan perintah kepada relay untuk melakukan fungsi ON / OFF.

E.    Selenoid Doorlock

Solenoid Door Lock adalah salah satu solenoid yang difungsikan khusus sebagai solenoid untuk pengunci pintu secara elektronik. Solenoid ini mempunyai dua sistem kerja, yaitu Normaly Close (NC) dan Normaly Open (NO). [4] Biasanya kebanyakan solenoid Door Lock membutuhkan input atau tegangan kerja 12V DC tetapi ada juga solenoid Door Lock yang yang hanya membutuhkan input tegangan 5V DC dan sehingga dapat langsung bekerja dengan tegangan output dari pin IC digital. Namun jika anda menggunakan Solenoid Door Lock yang 12V DC. Berarti anda membutuhkan power supply 12V  dan sebuah relay untuk mengaktifkannnya [2] ..


Gambar 2.5 Selenoid Doorlock

F.    Modul I2C

I2C atau Inter-Integrated Circuit sendiri merupakan cara komunikasi data secara serial diantara perangkat I2C dengan dua jalur. Pada protokol I2C, data dikirim secara serial melalui jalur SDA, sedangkan untuk clock dikirim melalui jalur SCL.[5] Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan SlaveMaster adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clockSlave adalah piranti yang dialamati master.


Gambar 2.6 Modul I2C

G.   LCD 16x2

LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.


Gambar 2.7 LCD 16x2

III.   PERANCANGAN


Bab ini membahas keseluruhan dari perancangan sistem yang dibuat. Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Gambar 3.1 merupakan diagram blok sistem secara keseluruhan.

A.   Diagram Blok Sistem


Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

B.    Cara Kerja Diagram Blok Sistem

Dalam menjalankan sistem, kita hanya tinggal memasukkan uang koin kedalam lubang yang ada pada kotak celengan, uang logam yang masuk akan terdeteksi oleh sensor TCRT5000 yang didesign menempel pada setiap kotak lubang yang telah dibuat. Kotak lubang dalam kotak berjumlah 3 kotak dan memiliki ukuran yang berbeda. Urutan ukurannya dari kecil ke besar dilihat dati setelah lubang tempat uang logam dimasukkan. Uang logam nominal Rp. 100 akan masuk pada lubang terkecil dan tersimpan pada EEPROM Rp.100, begitu pula jika kita masukkan uang logam lagi akan otomatis menambah dan nominal selalu terlihat pada LCD.
Keamanan pada sistem ini digunakan agar tidak sembarang orang bisa mengambil uang yang telah ditabung, dengan masukkan joystick yang bisa mengganti tampilan nominal pada lcd ke mode masukan kata sandi dan bila kta sandi benar akan membuka selenoid doorlock yang berada pada bagian belakang celengan, dalam menggerakkan selenoid doorlock harus menggunkan relay karena membutuhkan tegangan AC 12V.

C.    Gambar Pengawatan


Gambar 3.2 Pengawatan pada Fritzing


Gambar 3.3 Pengawatan Dalam


Gambar 3.4 Pengawatan Luar

D.   Gambar Rangakain Lengkap 


Gambar 3.5 Gambar Rangakaian Lengkap

E.    Gambar Diagram Alir



Gambar 3.4 Gambar Diagram Alir pada Arduino

IV.   PERANCANGAN MEKANIK

Pada alat ini menggunakan kotak sebagai tempat komponen – komponen dan uang logam yang ditabung. Yang terlihat pada bagian luar yaitu masuka joystick dan LCD 16x2. Untuk selenooid doorlock dan modul relay berada pada bagian belakang kotak yaitu tepat dibelakang pintu yang berfungsi untuk mengambil uang logam hasil tabungan.


Gambar 4.1 Gambar Kotak Modul Tampak Atas


Gambar 4.2 Gambar Kotak Modul Tampak Luar


Gambar 4.3 Gambar Tampak Dalam


Gambar 4.4 Gambar Tampak Belakang

V.    PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengujian yang dilakukan pada alat ini yaitu menguji ketepatan jatuhnya uang koin pada kotak lubang yang benar, sensitivitas sensor pembaca uanag logan dan masukan kata sandi melalui tuas kendali. Tapi untuk data yang kami catat adalah data masukan uang logam untuk ketepatan dan sensitivitas sensor. Untuk masukan kata sandi pastinya sesuai dengan program, bila kata sandi benar maka pintu terbuka, bila kata sandi salah maka pintu tidak terbuka

A.   Tabel Hasil Pengukuran 

No
Koin masuk
Koin terdeteksi
Jumlah pada LCD
1
Rp. 100
Rp. 100
Rp. 100
2
Rp. 100
Rp. 100
Rp. 200
3
Rp. 500
Rp. 500
Rp. 700
4
Rp. 100
Rp. 100
Rp. 800
5
Rp. 200
Rp. 200
Rp. 1000
6
Rp. 200
Rp. 200
Rp. 1200
7
Rp. 100
Tidak terdeteksi
Rp. 1200
8
Rp. 100
Rp. 100
Rp. 1300
9
Rp. 500
Rp. 500
Rp. 1800
10
Rp. 500
Tidak terdeteksi
Rp. 1800
Tabel 5.1 Tabel perhitungan koin masuk

B.    Analisa

Dari hasil pengujian, kami memasukkan 10 koin dengan rincian nominal Rp. 100 sebanyak 5 koin, Rp. 200 sebanyak 2 koin dan Rp. 500 sebanyak 3 koin. Bila dihitung dengan benar harusnya jumlah uang yang masuk sebesar Rp. 2400. Tapi pada pengujian kali ini total yang kami dapat yaitu hanya Rp. 1800. Dikarenakan ada 2 masukan koin yang tidak terbaca, yaitu Rp. 100 pada koin ke tujuh dan Rp. 500 pada koin terakhir. Hal ini terjadi karena beberap hal, diantaranya yaitu koin tidak masuk pada kotak lubang yang tepat atau sensor TRCT5000 kurang bisa menjangkau jatuhnya koin yang masuk pada kotak lubang. Untuk meminimalisir kesalahan ini, pemasangan sensor harus tepat dimana dapat mendetaksikoin yang masuk pada kotak lubang dan kemiringan akrilirik harus dapat memancing koin yang dimasukkan menuju kotak lubang yang tepat sesuai nominal koinnya.

VI.   KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan alat yang telah dirancang pada proyek arduino ini.

A.   Kesimpulan

1.       Dengan adanya Celengan Digital ini, dapat memudahkan kita dalam menyimpan uang logam dan mengetahui jumlah nominalmya, Celengan Digital ini tentunya juga meningkatkan kepedulian anak anak dalam menabung
2.       Alat ini dapat digunakan sebagai objek pembelajaran bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa teknik elektronika. Karena pada alat ini terdapat banyak komponen elektronika yang masih dapat dikembangkan lagi fungsinya.

B.    Saran

  1. Untuk selanjutnya dapat dikembangkan lagi untuk desain mekanik agar lebih rapi dan pembacaan sensor lebih peka
  2. Penggunaan bahan yang lebih bagus dan mudah dimodifikasi serta menggunkan komponen terbaaru agar tidak ketinggalan zaman

VII.  DAFTAR PUSTAKA

[1]         Angie Kurniawan, "Penyedia Minuman dengan Inputan Koin," Universitas Katholik Widya Mandala, 2007.
[2]         Rexy Kinanta Perdana, "Sistem Kendali Soldenoid Valve dengan Kontrol Joystick pada Robot Manual Perangkat dan Pemindah Barang," Politeknik Negeri Sriwijaya, 2014.
[3]         Thalia Blesky, Giva Andriana Mutiara dan Periyadi, "Implementasi Program dan AlatPendeteksi Nilai Mata Uang pada Pembukaan Swicth Locker Penyimpanan Barang," Universitas Telkom, 2018
[4]         Helmi Guntoro, Yoyo Somantri, "Rancang Bangun Magnetic Door lock Menggunakan Keypad dan Selenoid Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno," Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.
[5]         D. S. Nicho Ferdiansyah Kusna, Sabriansyah Rizqika Akbar dan Program, “Rancang Bangun Pengenalan Modul Sensor Dengan Konfigurasi Otomatis Berbasis Komunikasi I2C,” Universitas Brawijaya, 2018.



BIODATA PENULIS


Ahmad Choiruman Qotadah. Penulis dilahirkan di Rembang, 18 Mei 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI Darul Huda Mlagen, MTs Daru Huda Mlagen, dan SMK Umar Fatah Rembang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.2.01.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : qotada18@gmail.com



Klarisa Aurelia Galuh Titania. Penulis dilahirkan di Kudus, 08 Oktober 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Pati Kidul 01B, SMPN 3 Pati, dan SMAN 2 Pati. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.2.12.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : klarisaurelia@gmail.com



 Kukuh Novi Nur Rochman. Penulis dilahirkan di Wonosobo, 11 November 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Kalikajar, SMPN 1 Kertek, dan SMKN 1 Wonosobo. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.2.13.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail:
kukuh.kn2r@gmail.com





Wahid Dany Nurcholis. Penulis dilahirkan di Semarang, 22 Februari 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Srondol Kulon 02 Semarang, SMPN 27 Semarang, dan SMKN 11 Semarang. Tahun 2017 penulis mengikuti seleksi Mahasiswa baru Diploma (D3) dan di terima di Kampus Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.2.24.

Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : wahiddanyn@gmail.com


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.