Header Ads

Parkir Mobil Berputar



PARKIR MOBIL BERPUTAR

Desti Kristiawan1, Devario Gita S.2, Resa Raka P.3, Septia Monica S.4, Samuel BETA5
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, S H, Tembalang, Semarang, 50275

Intisari – Jumlah kendaraan mobil yang semakin banyak dan tempat parkir yang terbatas, menyebabkan pengendara kesulitan dalam menentukan tempat parkir untuk kendaraannya. Pada proyek arduino ini, kami membuat tempat parkir berputar untuk memudahkan pengendara. Kami menggunakan tombol tekan sebagai penunjuk tempat parkir yang kosong. Kemudian menggunakan beberapa saklar pembatas sebagai penggerak putaran motor.
Abstract – The amount of cars is increasing and the parking spaces are limited, it is making the drivers of car difficult to determine the parking space for their vehicles. In this arduino project, we made a parking rotate to facilitate the drivers. We use push button as an indicator to an empty parking space. Then we use some limit switches to drive the motor rotation.
I.          PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pada zaman modern ini, jumlah pengguna kendaraan mobil semakin banyak. Hal ini  menyebabkan sulitnya menemukan tempat parkir. Selain menguras waktu yang lama, hal ini juga dapat menyebabkan kemacetan. Oleh karena itu, kelompok kami membuat sebuah alat “Parkir Mobil Berputar”. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengendara dalam menemukan tempat parkir yang kosong dengan cepat dan mudah. Alat kami ini menggunakan Arduino Mega berfungsi sebagai pusat pengendalian seluruh input dan output. Kami juga menggunakan tombol tekan (push button) untuk memutarkan pergerakan motor 90º searah jarum jam dan saklar pembatas (limit switch) untuk memutarkan pergerakan motor 180º. Ketika saklar pembatas (limit switch) tertekan, motor berhenti berputar dan ketika saklar permatas (limit switch) tidak tertekan, motor akan melanjutkan pergerakannya sebesar 180º.
1.2    Tujuan
Tujuan pembuatan proyek ini yaitu :
1.     Mampu menggunakan tombol tekan (push button) dan saklar pembatas (limit switch) sebagai input.
2.     Mampu menggunakan driver motor stepper dan motor stepper sebagai output.
3.     Mampu membuat alat parkir mobil berputar.
4.     Mampu membuat program dan menjalankan alat.
1.3    Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari alat adalah sebagai berikut :
1.       Bagi masyarakat :
a.     Memudahkan masyarakat pengguna kendaraan mobil untuk menemukan tempat parkir yang kosong.
2.     Bagi Mahasiswa :
a.     Dapat mengetahui cara menggunakan tombol tekan (push button) dan saklar pembatas (limit switch).
b.     Dapat mengetahui cara menggunakan driver motor stepper dan motor stepper sebagai output.
1.4    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1.     Bagaimana cara menemukan tempat parkir kosong dengan cepat dan mudah ?
2.     Bagaimana cara menggunakan tombol tekan (push button) dan saklar pembatas (limit switch) sebagai input ?
3.     Bagaimana cara menggunakan driver motor stepper dan motor stepper sebagai output?
1.5    Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan alat ini agar pembahasan menjadi terarah dan mempunyai maksud dan tujuan yang jelas maka diberikan batasan-batasan mengenai materi yang akan dibahas. Batasan-batasannya adalah sebagai berikut:
a.       Mampu menggunakan tombol tekan dan saklar pembatas sebagai input?
b.       Mampu menggunakan driver motor dan motor stepper sebagai output?
c.        Mampu membuat alat parkir mobil berputar menggunakan arduino mega ?
1.6 Metodologi
1.       Studi Literatur
Mencari literatur yang berhubungan dengan konsep dan kebutuhan dalam pembuatan alat parkir mobil berputar. Kami mencari literatur di perpustakaan maupun dari internet.
2.     Perencanaan Konseptual
Merencanakan gambaran konsep untuk pembuatan alat parkir mobil berputar.
3.     Perancangan Sistem
Merancang sistem yang akan digunakan dalam proses perakitan dan program yang akan digunakan dalam pembuatan alat.
4.     Pembuatan Alat
Pembuatan alat dimulai dari perancangan kerangka alat. Kemudian dilakukan pembuatan dan pemasangan bagian mekanik, dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan bagian elektronik alat.
5.     Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja alat yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
6.     Analisa Hasil Pengujian
Hasil dari pengujian alat dilakukan analisa dan dibandingkan dengan rencana dan tujuan awal dari pembuatan alat.
7.       Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan dilakukan setelah semua tahap terselesaikan. Kemudian semua yang diperoleh dari pembuatan alat dapat dijelaskan secara rinci dengan data-data yang didapat.
II.      TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan Arduino Mega
2.1      Arduino Mega


Gambar 2.1 Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 adalah papan microcontroller berbasiskan Atmega 2560. Arduino Mega 2560 memiliki 54 pin digital input / output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Pin digital Arduino Mega2560 ada 54 Pin yang dapat di gunakan sebagai Input atau Output dan 16 Pin Analog berlabel A0 sampai A15 sebagai ADC, setiap Pin Analog memiliki resolusi sebesar 10 bit. Arduino Mega 2560 di lengkapi dengan pin dengan fungsi khusus,sebagai berikut :
a.     Serial 4 buah : Port Serial : Pin 0 (RX) dan Pin 1 (TX) ;Port Serial 1 : Pin 19 (RX) dan Pin 18 (TX); Port Serial 2 : Pin 17 (RX) dan Pin 16 (TX); Port Serial 3 : Pin 15 (RX) dan Pin 14 (TX). Pin Rx di gunakan untuk menerima data serial TTL dan Pin (Tx) untuk mengirim data serial TTL
b.     External Interrupts 6 buah : Pin 2 (Interrupt 0),Pin 3 (Interrupt 1), Pin 18 (Interrupt 5), Pin 19 (Interrupt 4), Pin 20 (Interrupt 3) dan Pin 21 (Interrupt 2)
c.     PWM 15 buah : 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13, dan 44,45,46. Pin-pin tersebut dapat digunakan sebagai output PWM 8 bit.
d.     SPI : Pin 50 (MISO), Pin 51 (MOSI), Pin 52 (SCK), Pin 53 (SS), digunakan untuk komunikasi SPI menggunakan SPI library.
e.     I2C : Pin 20 (SDA) dan Pin 21 (SCL), komunikasi menggunakan wire library.
f.      LED : 13. Built-in LED terubung dengan Pin Digital 13 Atmega 2560 PIN OUT.
Berikut spesifikasi Arduino Mega 2560 :
Microcontroller
ATmega 2560
Tegangan Operasi
5V
Inputvoltage (disarankan)
7-12V
InputVoltage (limit)
6-20V
Jumlah pin I/O digital
54 (15 pin digunakan sebagai output PWM)
Jumlah pin input analog
16
Arus DC tiap pin I/O
20 mA
Arus DC untuk pin 3.3V
50 mA
Flash Memory
256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader)
SRAM
8 KB
EEPROM
4 KB
Clock Speed
16 MHz
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560
2.2    Motor Stepper
Motor stepper termasuk dalam salah satu kategori motor DC. Cara kerja motor stepper yaitu dengan mengubah pulsa-pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan-gerakan diskrit rotor yang disebut ‘langkah’ (steps). Nilai rating dari suatu motor stepper diberikan dalam langkah per putaran (steps per revolution/ SPR). Motor stepper umumnya mempunyai kecepatan dan torsi yang rendah. Motor stepper bekerja berdasarkan pulsa-pulsa yang diberikan pada lilitan fasenya dalam urut-urutan yang tepat. Selain itu, pulsa-pulsa itu harus juga menyediakan arus yang cukup besar pada lilitan fase tersebut. Karena itu untuk pengoperasian motor stepper pertama-tama harus mendesain suatu sequencer logic untuk menentukan urutan pencatuan lilitan fase motor dan kemudian menggunkan suatu penggerak (driver) untuk menyediakan arus yang dibutuhkan oleh lilitan fase.
Elemen-elemen berikut menentukan karakteristik suatu motor stepper:
1.    Tegangan
Motor stepper biasanya mempunyai tegangan nominal.Tegangan yang diberikan kadang-kadang melebihi tegangan nominal untuk mendapatkan torsi yang dibutuhkan, tetapi dapat menyebabkan panas berlebih dan mempersingkat usia motor.
2.    Hambatan
Karakteristik lainnya adalah hambatan-per-lilitan. Hambatan ini akan menentukan arus yang ditarik oleh motor, dan juga memengaruhi kurva torsi dan kecepatan kerja maksimum motor.
3.    Derajat per langkah (step angle)
Faktor ini menentukan berapa derajat poros akan berputar untuk setiap langkah penuh (full step). Operasi setengah langkah (half step) akan melipat-gandakan jumlah langkah-per-revolusi, dan mengurangi derajat-per-langkahnya. Derajat-per-langkah sering disebut sebagai resolusi motor.
Kami menggunakan 2 jenis motor stepper yaitu :
a.         Motor stepper 28BYJ-48
28BYJ-48 Stepper Motor adalah sebuah motor stepper 4 phase dengan tegangan supply sebesar 5V. Motor Stepper ini ideal digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika seperti pembuatan robot, remote control dan perangkat lainnya yang membutuhkan suatu motor yang stepnya dapat diatur secara tepat.
Berikut adalah spesifikasi dari 28BYJ-48 Stepper Motor :
1.          Supply Tegangan 5VDC
2.          Jumlah Phase 4 
3.          Speed Variation Ratio 1/64
4.          Stride Angle 5.625° /64
5.          Frekuensi 100Hz
6.          DC resistance 50Ω±7%(25)
7.          Idle In-traction Frequency > 600Hz
8.          Idle Out-traction Frequency > 1000Hz
9.          In-traction Torque >34.3mN.m(120Hz)
10.      Self-positioning Torque >34.3mN.m
11.      Friction torque 600-1200 gf.cm
12.      Pull in torque 300 gf.cm
13.      Insulated resistance >10MΩ(500V)
14.      Insulated electricity power 600VAC/1mA/1s
15.      Insulation grade A
16.      Rise in Temperature <40K(120Hz)
17.      Noise <35dB(120Hz,No load,10cm)

Gambar 2.2 Motor stepper dan driver motor stepper
b.         Motor stepper Nema 17
Spesification motor Nema 17 :
1.     1.5A to 1.8A current per phase
2.     1-4 volts
3.     3 to 8 mH inductance per phase
4.     44 N·cm (62oz·in, 4.5kg·cm) or more holding torque
5.     1.8 or 0.9 degrees per step (200/400 steps/rev respectively)


Gambar 2.3 Motor Stepper Nema 17

2.3    Tombol Tekan (Push Button)
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal. Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off. Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.

Gambar 2.4 Push Button
2.4    Saklar Pembatas (Limit Switch)
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close).  Dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan. 


Gambar 2.5  Limit Switch

III.   PERANCANGAN ALAT
3.1    Perangkat keras dan elektronika
Adapun perangkat yang digunakan yaitu :
1.       Arduino Mega 2560
2.       Motor stepper
3.       Tombol tekan (Push Button)
4.       Saklar pembatas (Limit Switch)
3.2    Perancangan Hardware
Alat ini menggunakan masukan tombol tekan dan saklar pembatas. Lalu masukan tekanan di proses di dalam Arduino Mega. Kemudian perintah yang diberikan oleh Arduino Mega diteruskan oleh keluaran yaitu Motor Stepper berupa putaran yang nantinya memberikan tempat parkir kosong untuk pengendara. Diagram blok dari alat ini sebagai berikut :

Gambar 3.1 Diagram Blok

Adapun diagram alir yang kami buat untuk program sebagai berikut :

Gambar 3.2 Diagram alir mobil masuk

Gambar 3.2 Diagram alir mobil keluar

Sedangkan untuk skema rangkaian adalah sebagai berikut :

Gambar 3.4 Skema rangkaian
Kemudian untuk diagram pengawatan sebagai berikut :

Gambar 3.5 Diagram pengawatan
IV.    PERANCANGAN MEKANIK
Pada alat ini menggunakan triplek sebagai prototype tempat parkir mobil. Kemudian kami mebuat triplek berbentuk lingkaran untuk tempat parkiran, kemudian bagian bawahnya untuk memasang komponen-komponen dan dibawahnya berbentu trapesium untuk menyangga tempat parkir.

Gambar 4.1 parkiran tampak atas

Gambar 4.2 parkiran tampak samping
V.      PENGUJIAN ALAT
Ketika tombol tekan (push button) dan saklar pembatas (limit switch) ditekan, kemudian diproses oleh Arduino Mega akan menjalankan keluaran berupa motor stepper dan memberikan hasil tempat parkir yang kosong. Ketika tombol tekan (push button) ditekan maka motor berputar sebesar 90º selama 4 kali searah jarum jam, kemudian putaran ke 5 motor berputar sebesar 360º berlawanan dengan jarum jam. Ketika saklar pembatas (limit switch) ditekan, motor berputar sebesar 180º kemudian ketika dilepas motor akan meneruskan putaran sebesar 180º.
VI.    KESIMPULAN DAN SARAN
1.       KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dan analisa terhadap hasil yang didapat, maka kami mendapat kesimpulan sebagai berikut:
1.       Arduino dapat memudahkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan pembuatan alat yang canggih seiring berkembangnya zaman.
2.       Arduino dapat memudahkan masyarakat dalam menggunakan mikrokontroler tanpa harus belajar lebih dalam mengenai bidang mikrokontroler.
3.       Alat bekerja sesuai yang diharapkan dengan uraian sebagai berikut :
a.       Saat ada masukan (tombol tekan dan saklar pembatas) akan diproses oleh Arduino Mega.
b.       Motor stepper berputar sesuai dengan masukan yang diberikan. Ketika tombol tekan (push button) ditekan maka motor berputar sebesar 90º selama 4 kali searah jarum jam, kemudian putaran ke 5 motor berputar sebesar 360º berlawanan dengan jarum jam. Ketika saklar pembatas (limit switch) ditekan, motor berputar sebesar 180º kemudian ketika dilepas motor akan meneruskan putaran sebesar 180º.
c.        Motor stepper tidak akan melakukan putaran ketika tidak ada masukan.
2.       SARAN
a.       Untuk proyek selanjutnya sebaiknya dirapikan lagi pemasangan komponen dan pengkabelannya.
b.       Komponen motor stepper sebaiknya menggunakan yang 3 fasa supaya parkiran bisa berputar dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad Martani, Andani Achmad, Dewiani, “Prototype Sistem Kontrol untuk Implementasi Parkir  Otomatis  
    Kendaraan Roda Empat”, Universitas Islam Makassar,2017.
2. Decy Natalia, Iqbal Syamsu, Galih Giantara, “Sistem Monitoring Parkir Mobil menggunakan Sensor Infrared berbasis 
    RASBERRY PI, Institut Teknologi Nasional Bandung, 2014.
3. Deny Yuliarko, “Sistem Informasi Area Parkir Menggunakan Sensor Cahaya”, Universitas Pembangunan Nasional 
    “VETERAN” Jawa Timur, 2010.
4. Freeon Alkapon Imbiri, Nandang Taryana, Decy Natalia, “Implementasi Sistem Perpakiran Otomatis dengan 
    Menentukan Posisi Parkir Berbasis RFId”, Institut Teknologi Nasional Bandung, 2016.
5. Muhammad Irfan Surbakti, Muhammad Sadli, “Prototipe Sistem Area Parkir Mobil Otomatis Menggunakan Sumber 
    Energi Panel Surya”,Universitas Malikussaleh


Biodata Penulis

Desti Kristiawan. Penulis dilahirkan di Pati, 10 Desember 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Bopkri Tegalombo, SMP Negeri 02 Tayu, dan SMK Tunas Harapan Pati. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.2.06.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail :

Devario Gita Suryansyah. Penulis dilahirkan di Semarang, 08 Desember 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 06 Ungaran, SMP Negeri 03 Ungaran, dan SMA Negeri 01 Ungaran. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.2.07.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail :

Resa Raka Pangestu. Penulis dilahirkan di Semarang, 18 Juni 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Citarum Semarang, SMP Negeri 04 Semarang, dan SMK Negeri 01 Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.2.18.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail :

Septia Monica Sari. Penulis dilahirkan di Pati, 12 September 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Kauman 01 Juwana, SMP Negeri 01 Juwana, dan SMA Negeri 1 Juwana. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.2.19.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail :

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.