Header Ads

Pembuat Pupuk Kompos Elektronik

Pembuat Pupuk Kompos Elektronik

Farichah Yuli Iriyanti1, Muhammad Hudha Ryo Pradana2, Samuel Beta3

Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang

Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : mailto:sekretariat@polines.ac.id






Abstrak – Proyek ini dibuat sebagai aplikasi ARM NUC 120 dalam pembuatan kompos. Dengan masukan sensor suhu LM35, RTC,sensor kelembaban tanah, sensor MQ135, dan sensor MQ7, dengan keluaran LCD, motor DC serta pompa air. Pembuat pupuk kompos otomatis merupakan alat yang dapat digunakan untuk membuat kompos dari bahan sampah organik rumah tanggan, yang memiliki kemampuan untuk mengukur kadar CO2 dan NO2, dan juga mengaduk dan memberi air secara otomatis pada pupuk. RTC digunakan sebagai pewaktu yang berguna untuk menentukan waktu pegadukan dengan jangka waktu tertentu yang menggunakan motor DC sebagai pengaduk. LM35 digunakan untuk mengukur suhu untuk menentukan tempat penyimpanan kompos agar proses berjalan secara maksimum.Sensor kelembaban tanah digunakan untuk mengukur kelembaban kompos sehingga dapat ditentukan jumlah campuran air yang tepat dengan mengendalikan air yang melalui pompa, serta menentukan apakah kompos sudah jadi sensor MQ7 dan MQ135 digunakan untuk mengukur CO2 dan NO2 untuk memberitahu campuran kompos yang baik, sedangkan LCD digunakan untuk menampilkan hasil pengukuran serta pemberitahuan.

Kata kunci: NUC120, LM35 , sensor kelembaban tanah, RTC MQ135, MQ9, LCD, Kompos.

Abstract – This Project was created as an ARM NUC120 application in the making of compost. With inputs of LM35, RTC, soil moisture sensor, sensor MQ135, sensor MQ7, with output of LCD, DC motor and DC pump, automatic compost maker is used to  making compost autonomously with the ability to meassure the amount of CO2, NO2 and the temperature of the compost, also blending the compost periodicly. The LM35 sensor is used to measure temperature to determine the best place to keep the compost to achived maximum composting process. The soil moudture sensor is used to determin the right amount of water on the compost th controlled with pump and is the compost is ready or not.   The MQ7 and MQ135 is used to measure the content of CO2 and NO2 to determind the best composision for the compost, and LCD used to show the measuring result and notification.
Keywords: NUC120, LM135, soil  moisture sensor, RTC, MQ135, MQ7, LCD, compost.

I.     PENDAHULUAN

Dalam beberapa dekade terakhir telah banyak terjadi penumpukan limbah sampah organik maupun anorganik di Indonesia terutama dari sektor rumah tangga. Penumpukan limbah sampah ini banyak menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, seperti pencemaran tanah dan pencemaran perairan. Salah satu limbah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga yaitu limbah sampah organik. Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah diuraikan, biasanya berasal dari sampah sayuran dan buah-buahan, dedaunan, kotoran hewan, dan lain-lain. Salah satu cara mengurangi limbah organik dalam sektor rumah tangga ini yaitu dengan menjadikannya pupuk organik (kompos). Pupuk kompos adalah hasil penguraian parsia atau tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Proses pembuatan pupuk kompos sering disebut dengan pengomposan. Pengomposan adalah proses penguraian bahan organik secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba. Pengolahan pupuk kompos dari limbah bahan organik yang maksimal akan membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan yang akhir-akhir ini menjadi masalah serius bagi masyarakat. Selain mengatasi pencemaran lingkungan, pupuk kompos dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian untuk meningkatkan kesuburan tanah, menambah hormon dan vitamin pada tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Pertumbuhan tanaman yang baik dapat mengoptimalkan hasil panen nantinya. Meskipun pupuk kompos memberikan banyak manfaat, proses produksi pembuatan pupuk kompos dari limbah bahan organik di sektor rumah tangga dinilai masih relatif rendah. Hal ini dikarenakan proses pembuatan pupuk kompos membutuhkan waktu yang lama sehingga proses pembuatannya kurang efektif dan efisien. Selain itu, perangkat pendukung proses pembuatan pupuk kompos masih sedikit sehingga banyak proses pembuatan pupuk kompos yang dilakukan secara manual. Oleh sebab itu perlu adanya sebuah perangkat kontrol pengolah pupuk kompos dan sistem monitoring proses pembuatan pupuk kompos secara berkala.Berdasarkan permasalahan yang ada terbentuklah gagasan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu sebuah Sistem Optimalisasi Pengolahan Pupuk Kompos yang mampu mengontrol dan memonitoring suhu, kelembaban dan keadaan gas yang dihasilkan oleh kompos.

II.    TINJAUAN PUSTAKA

A.    Mikrokontroler ARM NUC120

Mikrokontroler ARM NUC120  merupakan modul pengembangan mikrokontroler yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device program eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Spesifikasi :
1.       Berbasis mikrokontroler NUC120 (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
2.       Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
3.       Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
4.       Memiliki 1x Port USB.
5.       Memiliki 1 port RS-485.
6.       Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
7.       Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program mikrokontroler
8.       Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
9.       Memiliki 45 jalur GPIO.
10.    Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
11.    Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
12.    Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
13.    Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.

Gambar 2.1 ARM NUC120

B.    Sensor Suhu LM35

Sensor suhu LM35 merupakan komponen elektronik dalam bentuk chip IC dengan 3 kaki (3 pin) yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis, berupa suhu atau temperature sekitar sensor menjadi besaran elektris dalam bentuk perubahan tegangan. Sensor suhu LM35 memiliki parameter bahwa setiap kenaikan 1 ºC tegangan keluarannya naik sebesar 10 mV dengan batas maksimal keluaran sensor adalah 1,5 V pada suhu 150 °C. Misalnya pada perancangan menggunakan sensor suhu LM35 kita tentukan keluaran adc mencapai full scale pada saat suhu 100 °C, sehingga saat suhu 100 °C tegangan keluaran transduser (10mV/°C x 100 °C) = 1V.
Spesifikasi :
1.     Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2.     Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
3.     Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4.     Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5.     Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6.     Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7.     Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8.     Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Gambar 2.2 Sensor Suhu LM35

C.    Sensor MQ7

Sensor MQ7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC, jarak pengukuran : 20 - 2000ppm untuk ampu mengukur gas karbon monoksida.
Spesifikasi :
1.      Tegangan kerja : 5 VDC.
2.      Target gas : karbon monoksida (CO).
3.      Range deteksi : 20 - 2000 ppm.
4.      Antarmuka :
· UART TTL : 38400 bps, 8-bit data, 1-bit stop, no parityno flow control.
· I2C : dapat di-cascade hingga 8 buah modul dalam satu jalur komunikasi.
5.      Menggunakan ADC 10-bit untuk konversi data analog dari sensor.
6.      Memiliki output berupa data digital dengan nilai 0 - 1023 (hasil konversi ADC).
7.      Terdapat 1 buah variable resistor untuk pengaturan nilai threshold secara manual.
8.      Disediakan beberapa jumper untuk konfigurasi pull-up I2C, resistor beban, serta variableresistor threshold.
9.      Memiliki fitur kendali on/off dengan 2 mode kerja pilihan yaitu hysterisis dan window.
10.  Pin I/O yang kompatibel dengan level tegangan TTL dan CMOS.
11.  Memiliki 2 buah LED sebagai indikator.
12.  Dilengkapi dengan rangkaian EMI filter untuk mengurangi gangguan elektromagnetik.

.
Gambar 2.3 Sensor MQ7

D.    Sensor MQ135

Sensor MQ135 adalah sensor yang memonitor kualitas udara untuk mendeteksi gas amonia (NH3), natrium-(di)oksida (NOx), alkohol / ethanol (C2H5OH),  benzena (C6H6), karbondioksida (CO2), gas belerang / sulfur-hidroksida (H2S) dan asap / gas-gas lainnya di udara. Sensor ini melaporkan hasil deteksi kualitas udara berupa perubahan nilai resistensi analog di pin keluarannya. Pin keluaran ini bisa disambungkan dengan pin ADC (analog-to-digital converter) di mikrokontroler / pin analog input Arduino dengan menambahkan satu buah resistor saja (berfungsi sebagai pembagi tegangan / voltage divider).
Spesifikasi :
1.       Sumber catu daya menggunakan tegangan 5 Volt.
2.      Menggunakan ADC dengan resolusi 10 bit.
3.      Tersedia 1 jalur output kendali ON/OFF.
4.      Pin Input/Output kompatibel dengan level tegangan TTL dan CMOS.
5.      Dilengkapi dengan antarmuka UART TTL dan I2C.
6.      Signal instruksi indikator output.
7.      Output Ganda sinyal (output analog, dan output tingkat TTL).
8.      TTL output sinyal yang valid rendah; (output sinyal cahaya rendah, yang dapat diakses mikrokontroler IO port).
9.      Analog Output dengan meningkatnya konsentrasi, semakin tinggi konsentrasi, semakin tinggi tegangan.
10.  Memiliki umur panjang dan stabilitas handal.
11.  Karakteristik pemulihan respon cepat.
Gambar 2.4 Sensor MQ135

E.    Sensor Kelembaban Tanah YL-69

Sensor kelembaban tanah YL-69 terdiri dari dua bagian yaitu papan elektronik dan probe dengan dua bantalan yang digunakan untuk mendeteksi kadar air. Sensor ini memiliki keluaran analog dan digital sehingga dapat digunakan dalam mode analog dan digital. Selain itu pada papan elektronik dilengkapi dengan potensiometer built-in untuk penyesuaian sensitivitas keluaran digital (D0), LED daya, dan LED output digital.
Spesifikasi :
1.       Tegangan operasi : DC 3.3V-5V.
2.       Tegangan keluaran : 0-4.2V.
3.       Arus : 35 mA.
4.       LED : indikator daya (merah) dan indikator keluaran digital (hijau).
Gambar 2.5 Sensor Kelembaban Tanah YL-69

F.     Joystick

Joystick 2-Axis ini adalah modul yang dapat digunakan dengan Arduino/ rangkaian elektronika yang memerlukan masukan kendali gerak seperti pada aplikasi permainan, kendali penempatan motor servo, atau kendali masukan dua sumbu analog lainnya.
Joystick sumbu ganda (bi-axial) tipe ini adalah tipe yang sama dengan yang digunakan di gagang kendali  analog pada konsol Sony Playstation 2. Tersambung dalam tombol dari plastik berkualitas tinggi ini adalah dua potensiometer tipe metal rocker yang teruji daya tahan dan responsivitasnya.
Selain dapat membaca masukan gerakan pada 2 sumbu horisontal X dan Y secara presisi dan akurat, joystick ini juga dapat berfungsi sebagai tombol tekan pada sumbu-Z.
Gambar 2.6 Joystick

G.    RTC (Real-Time Clock)

Komponen Realtime clock adalah komponen IC penghitung yang dapat difungsikan sebagai sumber data waktu baik berupa data jam, hari, bulan maupun tahun. Komponen DS1307 berupa IC yang perlu dilengkapi dengan komponen pendukung lainnya seperti crystal sebagai sumber clock dan Battery External 3,6 Volt sebagai sumber energy cadangan agar fungsi penghitung tidak berhenti. Bentuk komunikasi data dari IC RTC adalah I2C yang merupakan kepanjangan dari Inter Integrated Circuit. Komunikasi jenis ini hanya menggunakan 2 jalur komunikasi yaitu SCL dan SDA. Semua microcontroller sudah dilengkapi dengan fitur komunikasi 2 jalur ini, termasuk diantaranya Arduino Microcontroller.
Spesifikasi :
1.    RTC DS1307
2.    Komunikasi : I2C
3.    Pemrograman identik dengan RTC DS1307
4.    Include battery 3V (CR2032)
5.    Dimensi : 28x25x10 mm
6.    Tegangan : 3,3 – 5,5 V

Gambar 2.7 Modul  RTC

H.   Liquid Cristal Display (LCD)

Liquid Cristal Display (LCD) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
Gambar 2.8 LCD 16x2

I.      Modul Driver L298N

Modul Driver L298N menggunakan komponen L298 Dual Full Bridge. Tegangan suplai operasi sampai dengan 46V. Total arus DC yang mampu dilewatkan sampai dengan 4A. Terdiri dari 2 bagian yang independen. Memiliki 4 output (dapat di koneksikan dengan 1 motor stepper, atau 2 motor DC 2 arah, atau 4 motor DC 1 arah). Dapat langsung dihubungkan pada mikrokontroller AVR, MCS-51, Arduino, ARM dan sebagainya.
Gambar 2.9 Modul Driver L298N

J.      Motor DC

Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
Bagian Atau Komponen Utama MOtor DC Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Gambar 2.10 Motor DC

K.    Pompa Air

Pompa air adalah alat yang berfungsi untuk memecah cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan. Fungsi utama pompa air adalah memecah cairan yang disemprotkan dan mendistribusikan secara merata pada objek yang diinginkan.
Gambar 2.11 Pompa Air

III.   PERANCANGAN

A.    Diagram Blok Sistem


Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

B.    Cara Kerja Diagram Blok Sistem

Mula-mula sistem dinyalakan. Pengguna mengatur suhu, perbandingan karbon dan nitrogen, kelembaban, dan waktu pengadukan. Pompa menyala dan motor akan mengaduk kompos sampai kompos memiliki kelembaban yang diinginkan. Alat ini memantau kadar karbon dan nitrogen dan memberitahukan kepada pengguuna bahan apa yang perlu ditambahkan pada campuran kompos. Alat ini memantau suhu dan memberitahu pengguna untuk menempatkan wadah kompos pada tempat yang suhunya sesuai.

C.    Gambar Pengawatan

Gambar 3.2 Diagram Pengawatan Keseluruhan

D.    Gambar Rangakain Lengkap

Gambar 3.3 Gambar Rangakaian Lengkap

E.    Gambar Diagram Alir


Gambar 3.4 Gambar Diagram Alir pada Arduino


Gambar 3.5 Gambar Alat

IV.   PENGUJIAN ALAT
Ketika catu daya dihubungkan ke sumber tegangan dan program sudah dimasukkan ke dalam ARM NUC120 maka rangkaian sudah bisa digunakan, yaitu dengan memantau kadar karbon dan nitrogen dan memberitahukan kepada pengguna bahan apa yang perlu ditambahkan pada campuran kompos. Alat ini memantau suhu dan memberitahu pengguna untuk menempatkan wadah kompos pada tempat yang suhunya sesuai.

V.    KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan alat yang telah dirancang pada proyek ARM ini.

A.    Kesimpulan

  1. Alat ini dapat memudahkan pemantauan suhu, kelembaban dan kadar gas pada pupuk kompos.
  2. Alat ini sangat membantu meminimalkan tenaga pembuat dalam proses pembuatan pupuk kompos.

B.    Saran

  1. Pada alat, sensor MQ7 dan MQ135 sebaiknya diganti sensor lain karena kurang linier dan akurat.
  2. Pada alat, sebaiknya menggunakan sensor suhu dan kelembaban lebih dari satu agar hasil pembacaan dapat dirata-rata sehingga hasilnya dapat lebih akurat.

VI.   DAFTAR PUSTAKA

[1]           Atmojo, R.S.T. 2019. Rancang Bangun Pemantauan Proses Dekomposisi Pupuk Kompos Berbasis Low Cost & Multi Point Modul Board”. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
[2]           Budisanjaya, I.P.G.,  I.W. Tika dan Sumiyati. 2016.Pemantau Suhu dan Kadar Air Kompos Berbasis Internet Of Things (IoT) dengan Arduino Mega dan Esp8266”. Universitas Udayana. Bali.
[3]           Mardiyanto A., Akhyar dan Suherman. 2017. “Rancang Bangun Sistem Monitoring Plan Pengontrol Proses Secara Realtime Pada Pembuatan Pupuk Organik”. Politeknik Negeri Lhokseumawe. Samarinda.
[4]           Nugroho, W.A., J. Prasetyo dan M. Luthfi. 2011. “Rancang Bangun Alat Pengontrol Suhu Pada Proses Pengomposan Sampah Berbasis Mikrokontroler Atmega8”. Universitas Brawijaya. Malang.
[5]           Purwanti, R., Wartiyati dan I. Rebet. 2016. Pengukuran Suhu Ruang Pengompos Biopori Berbahan Baku Limbah/Sisa Makanan”. Politeknik Negeri Jakarta. Jakarta.
[6]           Putra, R.P. 2010. “Rancang Bangun Mesin Pembuat Pupuk Kompos Otomatis Berbasis Mikrokontroler”. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer. Surabaya.

BIODATA PENULIS


Farichah Yuli Iriyanti. Penulis dilahirkan di Semarang, 17 Juli 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI Al-Islam Mangunsari 02, MTs Al-Asror Semarang dan SMAN 12 Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negerti Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusa Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.2.10.

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : farichahyuliiriyanti@gmail.com



Muhammad Hudha Ryo Pradana. Penulis dilahirkan di Kendal , 3 September 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 1 Bangunsari, SMPN 3 Patebon dan SMAN 1 Kendal. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negerti Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusa Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.17.2.15.
Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : mhudharyo@yahoo.com


LAMPIRAN

1. Diagram pengawatan klik disini
2. Diagram alir klik disini
3. Diagram blok klik disini
4. Skematik rangkaian klik disini
5. Program klik disini
6. Power point klik disini

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.