Header Ads

Sistem Kendali dan Pembaca Arus, Tegangan, dan Rpm Pada Generator

Sistem Kendali dan Pembaca Arus, Tegangan, dan Rpm Pada Generator
Imam Syaefudin1, Puji Rahayu Lestari2, Sofyan Adhi Herlambang3
Samuel Beta4

Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D3 Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang

Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : mailto:sekretariat@polines.ac.id


Abstrak – Sistem kendali dan pembaca arus, tegangan, dan rpm pada generator menggunakan sensor arus ACS712, pembagi tegangan, dan sensor optocoupler. Dengan mikrokontroler ARM NUC120 sebagai pemprosesnya, adapun komponen yang digunakan yaitu sensor arus ACS702 sebagai pembaca arus yang keluar dari generator, pembagi tegangan sebagai pembaca tegangan yang keluar dari generator, dan sensor optocoupler sebagai pembaca kecepatan motor-generator. Led RGB digunakan sebagai indikator besar kecilnya tegangan yang keluar dari generator. Lampu digunakan sebagai beban untuk mendapatkan tegangan turun. Hasil dari pembacaan sensor akan ditampilkan pada LCD 16x2.

Kata kunci: Arduino Uno, sensor arus ACS712, pembagi tegangan, dan sensor optocoupler, LCD, LED RGB, tegangan, arus, kecepatan, rpm

Abstract - Current, voltage, and rpm control and reader systems on generators using ACS712 current sensors, voltage dividers, and optocoupler sensors. With the ARM NUC120 microcontroller as the processor, the components used are the ACS702 current sensor as the current reader coming out of the generator, the voltage divider as the voltage reader coming out of the generator, and the optocoupler sensor as the motor-generator speed reader. RGB LEDs are used as an indicator of the size of the voltage coming out of the generator. The lamp is used as a load to get the voltage down. The results of the sensor readings will be displayed on the 16x2 LCD.

Keywords: Arduino Uno, ACS712 current sensor, voltage divider, and optocoupler sensor, LCD, RGB LED, voltage, current, speed, rpm

I.          PENDAHULUAN

Energi listrik telah menjadi kebutuhan penting dalam menjalankan aktifitas manusia. Manusia membutuhkan energy listrik untuk keperluan rumah tangga, industry, transportasi dan lainnya. Pada umumnya aliran listrik dari PLN yang mengalir ke industry, rumah, dan alat transportasi masih kurang stabil. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan alat dan komponen yang sedang digunakan salah satunya dengan menggunakan motor generator.
Perubahan suatu beban akan mempengaruhi tegangan keluaran generator. Apabila beban naik maka tegangan keluaran generator turun dan apabila beban turun maka tegangan keluaran generator naik. Supaya tegangan keluaran generator tetap diperlukan suatu pengaturan tegangan keluaran generator. Dan perlu dilakukan pengawasan arus, tegangan dan kecepatan rotasi motor-generator. Sehingga tegangan yang dihasilkan akan stabil.
Kemudian muncul gagasan untuk membuat alat berupa sistem kendali dan pembaca arus, tegangan, dan rpm pada generator. Memberikan solusi untuk masalah ini. Dengan menggunkan modul ini, luaran yang dihasilkan generator akan tetap stabil walaupun saat diberi beban. Dan dapat mengetahui dan mengawasi arus, tegangan, dan kecepatan rotasi. Hasil dari pembacaan akan ditampilkan pada LCD 16x2.

II.  TINJAUAN PUSTAKA

A.    Sensor Optocoupler

Optocoupler adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik. Pada dasarnya Optocoupler terdiri dari 2 bagian utama yaitu Transmitter yang berfungsi sebagai pengirim cahaya optik dan Receiver yang berfungsi sebagai pendeteksi sumber cahaya.
Masing-masing bagian Optocoupler (Transmitter dan Receiver) tidak memiliki hubungan konduktif rangkaian secara langsung tetapi dibuat sedemikian rupa dalam satu kemasan komponen.
Pada prinsipnya, Optocoupler dengan kombinasi LED-Phototransistor adalah Optocoupler yang terdiri dari sebuah komponen LED (Light Emitting Diode) yang memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah komponen semikonduktor yang peka terhadap cahaya (Phototransistor) sebagai bagian yang digunakan untuk mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan oleh IR LED. Untuk lebih jelas mengenai Prinsip kerja Optocoupler, silakan lihat rangkaian internal komponen Optocoupler dibawah ini :
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Optocoupler

B.    Sensor Arus

Sensor arus adalah perangkat yang mendeteksi arus listrik (AC atau DC) di kawat, dan menghasilkan sinyal sebanding dengan itu. Sinyal yang dihasilkan bisa tegangan analog atau arus atau bahkan digital. Hal ini dapat kemudian digunakan untuk menampilkan arus yang akan diukur dalam ammeter atau dapat disimpan untuk analisis lebih lanjut dalam sistem akuisisi data atau dapat dimanfaatkan untuk tujuan kontrol.
Gambar 2.2 Sensor Arus

C.    Pembagi Tegangan

Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana yang mengubah tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari Pembagi Tegangan ini di Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi Tegangan Input menjadi satu atau beberapa Tegangan Output yang diperlukan oleh Komponen lainnya didalam Rangkaian.
Gambar 2.3 Pembagi Tegangan

Aturan Pembagi Tegangan sangat sederhana, yaitu Tegangan Input dibagi secara proporsional sesuai dengan nilai resistansi dua resistor yang dirangkai Seri. 

D.    ARM NUC120

DT-ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programan eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Gambar 2.4 ARM NUC120

Spesifikasi :
       Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
       Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
       Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
       Memiliki 1x Port USB.
       Memiliki 1 port RS-485.
       Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
       Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
       Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
       Memiliki 45 jalur GPIO.
       Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
       Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
       Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
       Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.

E.    Motor DC

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
Gambar 2.5 Motor DC

Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan.

F.     LED RGB

LED RGB adalah LED yang berisikan tiga warna LED yang terintegrasi menjadi satu lampu LED. LED RGB mengandung warna RED (merah), GREEN (hijau), dan BLUE (biru).
Pada pembuatan alat ini LED RGB berfungsi sebagai indikator output indeks massa tubuh.
Gambar 2.6 LED RGB

G.    LCD 16x2

LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
Gambar 2.8 LCD 16x2

III.  PERANCANGAN

Bab ini membahas keseluruhan dari perancangan sistem yang dibuat. Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Gambar 3.1 merupakan diagram blok sistem secara keseluruhan.

A.   Diagram Blok Sistem

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

B.    Cara Kerja Diagram Blok Sistem

Dalam menjalankan sistem seseorang sebagai objek berdiri di prototype yang sudah dibuat untuk pembaca arus, tegangan dan kecepatan putaran generator. Motor disambungkan ke power supply di sambungkan ke sumber terlebih dahulu. Untuk melakukan pengecekan seberapa kuat generator diberi beban, maka disediakan lampu 2,5Volt. Dan sebagai indikasi besar kecilnya arus terdapat led RGB. Saat lampu menunjukkan warna hijau maka tegangan yang keluar lebih dari atau sama dengan 8Volt atau Rpm kurang dari 8Volt, apabila led menyala warna biru maka tegangan yang keluar kurang dari 8Volt dan tegangan lebih dari atau sama dengan 4Volt, apabila led menyala warna merah maka tegangan yang keluar kurang dari. Hasil pengukuran tegangan, arus dan kecepatan dari sensor akan dimasukkan ke dalam rumus. LCD 16x2 akan menampilkan tegangan, arus, dan kecepatan putaran (rpm) yang keluar dari generator.

Gambar Pengawatan
  

Gambar 3.2 Pengawatan pada Fritzing

  
Gambar 3.3 Pengawatan Dalam

 Gambar 3.4 Pengawatan Luar

C.    Gambar Rangakain Lengkap


Gambar 3.5 Gambar Rangakaian Lengkap

D.    Gambar Diagram Alir

Gambar 3.4 Gambar Diagram Alir pada Arduino

IV.  PERANCANGAN MEKANIK

Pada alat ini menggunakan kotak sebagai tempat komponen – komponen diletakkan. Kotak ini dipasang pada sebuah papan dan akan dipasang terpisah dengan modul sensor ultrasonik dan sensor loadcell. Pada kotak antar komponen akan dipasang pada PCB dengan menggunakan kabel penghubung. Sensor ultrasonik akan dihubungkan ke kotak dengan kabel IDC
Gambar 4.4 Gambar Alat

V.  PENGUJIAN DAN ANALISA

Dalam proyek yanng kami buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian alat sebagai alat display penampil teks, adapun langkah - langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah :
1.   Mengupload program ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan  yang diinginkan atau belum.
2.   Menguji alat sesuai cara kerja

VI.        KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan alat yang telah dirancang pada proyek arduino ini.

A.    Kesimpulan

1.   Dengan adanya Dengan adanya Alat sistem kendali dan pembaca arus, tegangan, dan rpm pada generator  ini, dapat memudahkandalam pengawasan dan pembacaan arus, tegangan dan kecepatan rotasi pada luaran generator.
2.  Alat ini dapat digunakan sebagai objek pembelajaran bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa teknik elektronika. Karena pada alat ini terdapat banyak komponen elektronika yang masih dapat dikembangkan lagi fungsinya.

B.    Saran

  1. Untuk proyek selanjutnya dapat dikembangkan lagi untuk desain mekanik agar lebih rapi
  2. Penambahan komponen yang lebih bagus dan terkini, serta bermanfaat.

VII.  DAFTAR PUSTAKA

Terimananda, Gerha. Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power Institut Teknologi Nasional Bandung.
Chapallaz, 2002, J.M., J.Dos Ghali, P. Eichenberger, G. Fisher, Manual on Induction Motors Used as Generators, GTZ, Eschborn.
ESDM, 2003, “Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (Energi Hijau)”, Departemen ESDM, Jakarta, Indonesia.
Machmud Effendy,” Rancang Bangun Motor Induksi Sebagai Generator (Misg) Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro” Universitas Muhammadiyah Malang

LAMPIRAN
1. PPT,  klik disini
2. Jurnal, klik disini
3. Program klik disini
4. Skematik, klik disini
5. Pengawatan, Keseluruhan klik disini  ...Dalam klik disini   ...Luar klik disini
6. Diagram Alir, klik disini
7. Diagram Blok, klik disini


BIODATA PENULIS

Imam Syaefudin. Penulis dilahirkan di Semarang, 18 April 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Islam Darul Huda Semarang, SMPN 20 Semarang, dan SMKN 3 Semarang. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.1.11.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail : imamsyaefudin9@gmail.com

Puji Rahayu Lestari. Penulis dilahirkan di Serang, 20 April 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD YPKS IV Cilegon, SMP Negeri 2 Cilegon, dan SMK Negeri I Cilegon. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.17.1.18.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail rzakpujirar@gmail.com

Sofyan Adhi Herlambang. Lahir di Semarang, 7 November 1998. Riwayat pendidikan formal di SD N Peterongan, SMP Angkasa Lanud Husein Sastra Negara Bandung, SMA Bina Tunggal Bekasi. Pada tahun 2017 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang (POLINES) denga program studi D3 Elektronika, jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.3.32.17.1.22.

Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email: sofyanadhi9@yahoo.com


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.